Sang Waliyullah Akhir Zaman Yang Berguru dengan Nabi Khidr a.s

   
Sang Waliyullah Akhir Zaman Yang Berguru dengan Nabi Khidr a.s

Sang Waliyullah Akhir Zaman Yang Berguru dengan Nabi Khidr a.s

gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot


06 Agustus 2019

Sang Waliyullah Akhir Zaman Yang Berguru dengan Nabi Khidr a.s


Ketika Sang Waliyullah nampak pada majlis Nabi Khidr dengan selendang sutra hijau menangis.


Sang Nabi bertanya kepada beliau,

"Apa yang kamu tangisi wahai Waliyullah...? Bukankah dua puluh tahun yang lalu kita telah berjumpa dan aku memberi mu pelajaran dan nasihat agar bersabar atas hinaan dan cacian orang-orang di sekeliling mu di akhir-akhir masa mu di dunia ? Dan dosa-dosa mu telah bersih disebabkan cercaan dan hinaan orang-orang munafik yang merasa lebih suci dari mu...?"

 

Sang Waliyullah mengangkat kepalanya menghadap ke wajah Sang Nabi Abadi itu dan berkata,

"Saya cuma sedih karena terlalu banyak pembenci yang tidak memahami diri saya yang benar-benar ikhlas mengabdi kepada Allah dan tanah air ini, jika saja saya masih ada waktu untuk mendatangi mereka dan di perkenankan memaafkan kesalahan mereka tentu saya tidak akan menangis seperti ini."

 

Sang Nabi Abadi berkata,

"Sudah banyak ayat Allah dan akhlaq Rasulullah kamu ajarkan dan kamu contohkan kepada mereka, namun mereka masih saja mencela dan merendahkanmu. Tinta sudah mengering. Relakan saja mereka menebusnya kelak di 'Yaumul Hisab' karena mereka akan datang menjadi penebus dosa-dosa mu disebabkan ghibah dan celaan mereka atas mu. Itu ketetapan Allah yang tidak bisa di rubah, kecuali Allah menimpakan azab kepada mereka diatas dunia atas penghinaan mereka kepadamu sebagai penebus kesalahan mereka atas diri mu dan para Ulama seperti mu. Apakah kamu ingin mereka di azab di dunia atau di akhirat wahai Waliyullah...?"

 

Sang Waliyullah beralis lebat dan tampan itu berkata,

"Setahu saya Allah akan menimpakan azab sebagian dari mereka di dunia dan sebagian di akhirat, itu yang aku dapati dari nasihat mu dua puluh tahun yang lalu wahai Nabi Allah Khidr a.s."

 

Lalu menangislah Sang Waliyullah diatas kursi tempat ia bertemu dengan Nabi Khidr a.s dua puluh tahun yang lalu. Di tangannya menggenggam untaian kalung yang bertuliskan nama Ibunda dan ayahnya tercinta.

 

Sungguh aku melihat ini dengan jelas sebelum kepergian sang Kiyai yang tidak ada satupun menduga jika ia adalah waliyullah akhir zaman yang pernah berguru dengan Nabi Khidr dimasa kebimbangan beliau 20 tahun yang lalu. Subhanallah...

 

Ahmad Al-Makhfiy

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung