Allah Tidak Izinkan Nabi Khidr Menjumpai Siapapun Setelah Ahmad

   
Allah Tidak Izinkan Nabi Khidr Menjumpai Siapapun Setelah Ahmad

Allah Tidak Izinkan Nabi Khidr Menjumpai Siapapun Setelah Ahmad

gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot


29 Desember 2023

Allah Tidak Izinkan Nabi Khidr Menjumpai Siapapun Setelah Ahmad


Nabi Khidr a.s mendatangi ku di sepertiga malam malam ini. Lalu beliau berkata :

 

"Wahai Ahmad, Allah mengizinkan aku untuk meminta mu menuliskan pesan peribadiku untuk ummat Nabi Mulia Muhammad di Negri mu. Yang membuat ku kesal dan jijik dengan kata-kata beberapa orang di negeri mu."

 

"Wahai Ahmad, dahulu sudah ku katakan bahwa Aku 'Balya bin Malkan' tidak Allah izinkan menjumpai sesiapapun setelah diri mu hingga hari kiamat tiba, lalu aku didatangi Iblis siang hari tadi, ia menceritakan bahwa masih banyaknya orang yang mengaku berjumpa dengan ku dan bahkan ada yang mengatakan aku selalu berada di belakang rumahnya, di masjid-masjidnya, di pondok-pondok pengajian miliknya, sungguh itu adalah perbuatan yang keji dan pastilah mereka berjumpa dengan Iblis yang mengaku sebagai diri ku, dan kebodohan nyata bagi manusia yang tidak menguji kebenarannya."

 

"Wahai Ahmad, sampaikanlah kemarahanku kepada mereka, yang menggunakan nama ku untuk mencari perhatian dan kedudukan dalam pandangan manusia, dan sampaikan bahwa aku 'Balya bin Malkan' akan menuntut kepada mereka di dunia dan akhirat, dan aku telah mendengar pembelaan Allah untuk ku dan Nabi Mulia Muhammad pagi ini. Allah akan membuka aib-aib mereka dan menghinakan mereka dengan lidah-lidah mereka yang menjerat leher-leher mereka sendiri, mereka hanya mencari jalan untuk menjilat para pembesar di negri mu."

 

"Wahai Ahmad, Rasulullah yang mulia mendengar doa mu dan jawapan mu, yang engkau memaafkan mereka yang membenci dan memfitnah mu, dengan kata-kata dalam doamu yang tulus, mengapa dirimu memaafkan mereka...? Sedangkan mereka masih saja menghina mu dan setiap hari melaknat dan mengatakan dirimu pendusta...?"

 

"Bahkan dengan jelas dan sangat jelas diantara mereka ada yang menghinaku sesat setelah mereka aku datangi di dalam mimpi mereka...? Dan ada pula yang tidak mempercayai saat ia mimpi berjumpa Rasulullah, hingga Allah menghukumnya dengan rasa sakit di kepala yang akan bertambah-tambah, apakah mereka sudah gila hingga mimpi berjumpa Rasulullah dianggap dusta...?"

 

"Wahai Ahmad, sampaikanlah pesanku ini, janganlah takut mengatakan yang benar, karena Allah akan membela mu, dan hendaklah diri mu bersabar."

 

"Wahai Ahmad, Allah hendak mengembalikan kejayaan beberapa pengikutmu yang setia yang mereka telah lama bersamamu, hendaklah mereka tidak melakukan kebodohan kembali setelah Allah mencukupkan harta dan memudahkan mereka membayarkan hutang-hutang mereka. Dan janganlah mereka bermaksiat setelah kehidupan mereka diberikan kelapangan."

 

"Wahai Ahmad, sungguh bumi Madinah dan Mekah telah bergetar, sejak awal surat dari Rasulullah yang diri mu sampaikan kepada ummat, sebahagian manusia merasakannya sebagian mengabaikannya, dan sebagian merasa sombong dan menyembunyikan Khabar tentang tandanya itu."

 

"Wahai Ahmad, kuatkanlah hatimu, dan terimalah mereka saudara mu sesama ummat Nabi Mulia Muhammad yang menunggu jawaban salam dari mu, mereka berjumlah lebih dari 700 orang yang menunggu jawaban salammu, tetaplah menjaga dirimu dengan bersembunyi di dalam keramaian, namun jangan batasi diri mu untuk menjawab salam mereka yang telah menanti mu."

 

"Wahai Ahmad, sampaikan salam ku kepada pengikutmu, hendaklah mereka saling memaafkan dan saling menguatkan, dan hendaklah mereka bersabar, dan hendaklah mereka sibuk dengan amal shaleh, dan janganlah mereka sibuk mengurusi amaliyyah orang lain dan kelompok lain,  kebodohan terbesar manusia saat berjalan adalah sibuk memandang dan menilai langkah kaki orang lain, sedangkan ia berjalan dalam kubangan lumpur yang kotor lagi berat dan najis. Itulah perumpamaan orang-orang yang berjalan dengan namimah dan ghibah walaupun mereka berilmu. Katakanlah dan tuliskanlah."

 

Ahmad F. Alwie Al Hasani

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung