Dialog Hamba Allah Dengan Nabi Khidr a.s Tentang Ma`rifatullah, Nabi Muhammad, Perbezaan Qalbu & Hati

   
Dialog Hamba Allah Dengan Nabi Khidr a.s Tentang Ma`rifatullah, Nabi Muhammad, Perbezaan Qalbu & Hati

Dialog Hamba Allah Dengan Nabi Khidr a.s Tentang Ma`rifatullah, Nabi Muhammad, Perbezaan Qalbu & Hati

Gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot


Dialog Hamba Allah Dengan Nabi Khidr a.s Tentang Ma`rifatullah, Nabi Muhammad, Perbezaan Qalbu & Hati

 

Nabi Khidr a.s bertanya : Apakah kamu mengenal Allah...?


Ahmad : Dia yang menciptakan kita sangatlah mengenal dan mengetahui setiap jengkal diri kita dan ruh serta semua perbuatan diri kita sejak diciptakan hingga akhir masa di dunia, sedangkan hamba Allah hanya mengenal Allah dari tanda-tanda kekuasaan Nya dan dari ayat-ayat yang tersirat dan tersurat.

 

Nabi Khidr a.s : Apakah kamu mengenal Nabi Muhammad Saw...?


Ahmad : Sangat mengenal Rasulullah dengan hasil perbuatan dan perkataan beliau atas ketetapan hukum dan perbuatan yang Allah perintahkan kepada beliau diatas muka bumi sebagai Rahmatan lil `alamiin. Dan dalam mimpi beberapa kali berjumpa dengan beliau Nabi Muhammad Saw.

 

Nabi Khidr a.s : Apakah kamu yakin bahwa Rasulullah dalam mimpimu itu adalah Muhammad Habibullah...?


Ahmad : Saya yakin mengikuti keyakinan Ibunda dan guru-guru saya tapi saya tidak meyakini bahwa yang ada di hadapan saya saat ini adalah Nabi Khidr a.s.

 

Nabi Khidr a.s : Mengapa demikian...?


Ahmad : Karena mengukur diri saya dengan hamba-hamba Allah yang shaleh di Negri ini. Bagaimana mungkin saya dipertemukan Allah dengan anda sedangkan dengan dua ekor kucing dalam kamar saya sahaja masih lebih baik jika dibandingkan dengan ketaatan saya kepada Allah.


Nabi Khidr a.s : Soheh.


Lalu Beliau menunjukan apa-apa yang tidak dikerjakan iblis seperti membaca sayyidul istighfar dan membungkuk kepada Nabi Adam (dengan gerak dan ucapan). Lalu terdengar Solawat atas Nabi Muhammad dari segala penjuru.

 

Nabi Khidr a.s : Mengapa setiap manusia harus tunduk dan bersyukur kepada Allah...?


Ahmad : Telah nyata firman Allah bagaimana kesempurnaan ciptaan manusia yang Allah ciptakan sejak Nabi Adam a.s dan proses yang indah dalam rahim Siti Hawa, serta berbedanya wujud manusia yang jelas isyarat mutlak dari Allah tentang Khalifah diatas bumi, sebab Allah menciptakan manusia dari saripati benda yang akan diurusnya (saripati tanah dari bumi itu sendiri). Dan tertolaklah hujah iblis disebabkan Allah SWT telah menetapkan bumi untuk (manusia sesuai dengan sumber bahan dasar ciptaan manusia) yang pula dilengkapi akal dan hati (qolbu).


Nabi Khidr a.s : Soheh. Apakah qolbu sama dengan hati secara ciptaan...?


Ahmad : Tidak. 


Nabi Khidr a.s : Mengapa demikian...?


Ahmad : Sebab dalam Al-Qur'an kitab yang sempurna dan telah disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw kepada sahabat-sahabat beliau dan sahabat-sahabat beliau menyampaikan kepada pengikutnya di zaman beliau dan para pengikutnya menyampaikan kepada murid-murid beliau hingga sampai pula kepada guru-guru saya, telah sampai pula kepada Sayyid Ali Zainal Abidin dari Sayyidina Husain dari Fatimatuszzahra dan Sayyidina Ali yang mereka berdua banyak belajar dan mendengar dari Rasulullah Saw. Bahwa Al-Qolbu adalah tempat (wadah) tersembunyi dalam dada manusia yang menjadi alat penerima cahaya (Malaikat dan Ilmu Allah) yang menjadi alat pengendali syahwat hingga setiap manusia yang senantiasa menjaga hatinya (Qolbun Salim) akan menjadi penyejuk dan penerang bagi manusia lain. Qolbu sebagai tempat terluas yang dimiliki manusia hingga tanpa batasan antara Hamba dengan Tuhannya. Menjadi sebuah Wujud dan Af'al yang nyata diatas muka bumi sebagai Khalifah. Sedangkan hati berbentuk "jisim" dalam tubuh manusia adalah alat penyaring semua makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia dan memiliki batasan sampai akhir masa manusia itu hidup, sedangkan qolbu akan tetap hingga masa penghisaban datang, qolbu akan mengunci semua jasad manusia di hari itu dan ubun-ubun akan mengikuti qolbu hingga seluruh anggota tubuh manusia saat itu akan menjawab segala amal perbuatan nya di dunia.

 

Nabi Khidr a.s : Soheh. Perbaiki pakaian dan perbuatan, renungkan dan yakinkan hati untuk menerima syarat yang disampaikan. Sungguh itu semua bukan kehendakmu atau aku, melainkan keinginan Nabi mu atas dasar perintah Allah, supaya kamu menjadi hamba Allah yang mengingatkan dan menguji keimanan kaum yang sombong dengan ilmu dan harta serta majlis-majlis mereka dengan perbuatan mu yang nampak keluar dari syariat, tapi yang benar-benar cerdas akan mencari kebenaran ilmunya. Dan janganlah berlaku kasar dan sombong, jauhi perdebatan dan jalankan saja amanah dengan sabar dan tegas, abaikan para pembenci karena mereka akan menerima teguran Allah. Dirimu bukan Nabi dan Rasul dan berhati-hatilah kepada iblis yang akan membujukmu dan menipumu.

 

Ahmad Al-Makhfiy

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung