Dua Golongan Manusia Dari Babul Adzab (Babu Sijjin)

   
Dua Golongan Manusia Dari Babul Adzab (Babu Sijjin)

Dua Golongan Manusia Dari Babul Adzab (Babu Sijjin)

Gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot

Hari ini Selasa 12 Desember 2023 (Selasa)

Dua Golongan Manusia Dari Babul Adzab (Babu Sijjin)


Nabi Khidr a.s mendatangi ku kembali menjelang fajar pagi ini dan berkata kepada ku :

 

"Wahai Ahmad, ingatkah peristiwa perjalanan kita dahulu ? Seasa aku mengajakmu sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan menuju sebuah pintu yang besar, yang terbuat dari emas permata berkilau dan bercahaya...? Dimana ramai orang dari sisi kanan masuk kedalam nya dengan wajah berseri. Siapakah mereka wahai Ahmad...?"

 

Ahmad : Aku masih ingat itu wahai Nabi Allah.

 

Nabi Khidr a.s : "Itulah mereka-mereka yang diwafatkan Allah dengan 'Husnul khatimah', dan mereka masuk kedalam pintu 'RAUDHAH MIN RIYADHIL JANNAH', yang mana mereka mengira itu adalah syurga Allah yang sebenarnya, yang didalamnya keindahan-keindahan dan kebahagiaan, ketenteraman dan hidangan-hidangan yang memabukkan."

 

Ahmad : Mengapa memabukkan wahai nabi Allah...?

 

Nabi Khidr a.s : "Kulluhum yuhibbuuna fiiha wa fasakaruu fiha, mereka bahagia didalamnya, mereka mabuk kebahagiaan bersama Rabb mereka di dalam Taman Raudhah Min Riyadhil Jannah, karena Allah menepati janji Nya, karena Allah SWT tidak pernah mengingkari janji Nya, Kama qolallallohu ta'ala Alaa Muhamamd habibana, Wabasirilladzyna amanuu wa amilussolihati Anna lahumul Jannah. Ulaaika humul muflihuun... Hadza wa'dillahil haqqo."

 

"Wahai Ahmad, perbetulkanlah dirimu dan tetaplah mengingat kisah itu dan sampaikanlah kepada ummat Nabi Mulia Muhamamd Saw."

 

"Wahai Ahmad, ingatkah ketika aku mengajakmu ke sebuah tangga menurun, jalan menurun yang terjal dan berhawa panas...? Kisahkanlah kembali padaku."

 

Ahmad : Wahai Nabi Allah, aku masih mengingatnya. Jalan itu sangat curam dengan dinding-dinding batu yang gelap, dan aku tidak pernah melepaskan tanganku dari tanganmu, dan engkau menyelimutiku dan merangkulku dengan jubahmu yang sejuk.

 

Saat itu aku hampir beberapa kali jatuh pingsan ketika sampai kepada semua pintu yang berwarna gelap dan menyala bagaikan bara api, dan aku melihat ratusan manusia yang seakan ada tangan yang menarik kepala mereka hingga terseret dari ujung yang jauh dan masuk kedalam pintu itu dengan teriakan memilukan.

 

Dan engkau mengatakan, "Jagalah dirimu dan keluargamu, jangan sampai ada yang masuk kedalamnya, itulah Babu Sijjin (pintu sijjin) dan dipintu itu bertuliskan banyak nama-nama didalamnya, dan engkau mengatakan itu adalah Babul Adzab. Wa fiiha azaban syadida pintu azab. Bahwa didalamnya adalah siksa yang pedih, untuk mensucikan dosa ummat Nabi Muhamamad yang mati membawa dosa-dosa yang banyak, kecuali mereka yang syirik dan murtad, mereka akan kekal didalamnya dan kelak kekal di dalam neraka yang sebenarnya."

 

Nabi Khidr a.s : "Wahai Ahmad, apakah kamu melupakan sesuatu...? Dalam kisah di hadapan Babul adzab tadi ? Kisahkanlah dan tuliskanlah."

 

Ahmad :  Ya Nabi Allah, aku masih mengingat semuanya, tapi aku takut menceritakannya.

 

Nabi Khidr : "Wahai Ahmad, apakah dirimu mengira dengan menyembunyikan kisah itu akan menjadikan dirimu aman dari siksa Allah...?"

 

Ahmad : Kisahkanlah kembali padaku wahai Nabi Allah, dan akan aku tuliskan kerana takut kepada Allah dan berharap ridho Allah dan ampunan Allah. Dengan lafaz Bismillah, kisahkanlah kembali wahai Nabi Khidr. Dan aku akan mencatatnya, agar ummat Nabi Mulia Muhammad membaca Nya.

 

Lalu beliau Nabi Khidr as berkata : "Dengan Dzat Tuhan kami dan dengan Kemuliaan Nya, aku memohon ampunan antara dirimu dan kamu. Wahai Ahmad, telah Allah keluarkan dari Babul adzab, dua golongan manusia dihadapan kita."

 

"Golongan yang pertama perempuan 

  • yang sebahagian dari mereka membawa dosa namimah dan ghibah (fitnah adu domba dan ghibah), sebahagian mereka ada yang membawa beban dosa berhias dan mempertontonkan aurat untuk laki-laki lain sedangkan ia gemar mencari cari kesalahan suaminya demi mencapai khulu' (bercerai).
  • Sebagian dari mereka adalah perempuan yang menjual aurat dan kehormatannya. Sebahagian dari mereka mendorong pasangan mereka bermaksiat (mencuri, berlaku curang, memakan riba, rasuah dan derhaka kepada kedua orang tuanya).
  • Sebagian dari mereka yang keluar dari Islam (murtad) karena ketampanan dan kekayaan laki-laki yang tidak beriman kepada Allah, sebahagian dari mereka tetap dalam keimanannya namun menikah dengan laki-laki yang tidak beriman kepada Allah dan Rasulullah Muhammad.
  • Sebagian dari mereka adalah perempuan yang membunuh janin mereka dan membunuh anak-anak mereka karena kemiskinan. Dan sebagian dari mereka adalah perempuan yang lari dari tanggung jawabnya kepada suami dan anak-anaknya demi memuaskan kedua orang tua kandungnya, ia seorang perempuan yang berharta yang memuaskan ayah kandungnya dengan hartanya sedangkan suaminya dan anak-anaknya dibiarkan menanggung penderitaan.
  • Sebagian dari mereka ada yang meletakkan kaki di kepala suaminya, dan ada pula yang melakukan perzinahan untuk mencari kekayaan dunia sedangkan suaminya tidak mengetahuinya.
  • Sebagian dari mereka adalah ulama perempuan yang mendzalimi pasangannya, dan menggunakan ilmunya untuk mengekang suaminya dengan rantai (mengikat suami dalam rumah dan menjadikan pekerjaan istri menjadi pekerjaan suaminya, sedangkan suaminya mampu mencari nafkah baginya).
  • Sebagian dari mereka adalah istri-istri simpanan pejabat yang dzalim, yang merasa aman dengan harta-harta, dan menjadikan harta sebagai penolong dirinya, hingga mereka rela mendzalimi wanita lain dengan kesombongan dan kecantikannya.
  • Sebagian dari mereka adalah perempuan yang tidak menikah disebabkan ia lebih menyukai perempuan dan tidak pula ia mencari jalan untuk menikah dan merubah nafsunya kepada laki-laki. Dan perempuan yang tidak menikah karena gemar menggoda suami orang lain demi harta, dan membuka auratnya demi harta."

 

"Golongan yang kedua mereka adalah laki-laki

  • yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulullah Saw, namun mereka yang tersiksa didalamnya, yang sebagian mereka gemar berzina, meminum khamar, berjalan diatas bumi dengan namimah, sehariannya penuh hasad.
  • Sebagian dari mereka lebih memilih kebahagiaan dunia dan melupakan kewajibannya, menutup telinga mereka dari nasihat agama. Sebagiannya menjadi dukun dan tukang ramal, hingga menipu saudaranya padahal ia termasuk orang yang berilmu.
  • Sebagian dari mereka adalah penjilat para pembesar, sedangkan mereka menutupi keburukan dan kekufuran mereka dengan pakaian mereka, ada dari mereka dahulu di dunia adalah ulama' dan mereka berilmu, dan lisannya yang fasih menyembunyikan keburukan di hati dan perutnya merekalah kaum yang zindiq. Yang mereka diam dengan kebathilan dan kedzaliman yang dilakukan para penguasa dikarenakan takut kepada penguasa.
  • Sebagian dari mereka adalah pemimpin sebuah negara yang beragama Islam, namun mereka tidak menetapkan hukuman yang keras terhadap pelaku maksiat dan penindasan, disebabkan pelaku maksiat dan penindasan adalah yang banyak memberikan hadiah keduniaan kepadanya, dan memelihara penjilat dan penghianat rakyatnya demi mencapai kekuasaan dan mengabadikan kekuasaannya hingga datang ajalnya, dan bukankah engkau mengenali salah satu dari mereka...? Hingga dirimu hampir pingsan melihat hukuman bagi orang itu...? Itulah kesudahan bagi mereka yang pernah menjadi pemimpin di negerimu.
  • Sebagian dari mereka adalah laki-laki yang durhaka kepada kedua orang tuanya dengan sebab harta warisan, mendzalimi kedua orang tuanya dan menindas saudara kandungnya dengan sebab ia merasa lebih kuat dan lebih utama.
  • Sebagian dari mereka adalah laki-laki yang lari dari isteri-isteri dikarenakan tidak sabar menghadapi isteri mereka yang banyak bicara dan memilih berzina dengan wanita-wanita penghibur untuk menghilangkan kepenatan telinganya dan mengatakan bahwa hal itu dipandang wajar oleh Allah. Dan sebagian dari mereka adalah penyiksa zahir dan batin isterinya dengan dzalim, sebagian dari mereka adalah laki-laki yang membunuh jiwa dan akal anak-anaknya, sebagian dari mereka laki-laki yang kasar terhadap anak-anak mereka, sedangkan anak-anak mereka belum sampai pada masa baligh.
  • Sebagian dari mereka adalah laki-laki yang gemar makan-makanan lezat namun isteri dan anak-anaknya dibiarkan hidup serba kekurangan. Sebagian dari mereka adalah laki-laki yang gemar mengabiskan waktu kepada kawan-kawan mereka yang bermaksiat, dan mengabaikan (membiarkan) isteri dan anak-anaknya.
  • Sebagian dari mereka adalah laki-laki yang berpakaian mahal dan bagus dengan harga yang mahal, namun keluarganya yang berada dalam tanggungannya masih ada yang hidup dalam kemiskinan.
  • Sebagian dari mereka adalah laki-laki yang menjual isterinya dan tidak mempunyai rasa cemburu. Dan mendatangi isterinya dari duburnya, dan mendatangi istrinya sedangkan sang istri dalam keadaan haidh.
  • Sebagian dari mereka adalah laki-laki yang gemar menunjukkan harta dan jabatannya demi memperdaya wanita-wanita dengan dzalim, ia menjadikan wanita-wanita sebagai istrinya, demi memuaskan nafsunya, hingga melampaui batas jumlah istri yang ditetapkan dalam syariat.
  • Sebagian dari mereka adalah Ulama yang memaksakan keikhlasan istrinya, atau mendustai istirnya (menikah dengan istri kedua, ketiga, keempat secara tersembunyi dan mengatakan demi syiar dan sunnah) demi memuaskan nafsunya, hingga ia mempunyai dua, tiga dan empat istri yang setiap hari ia dustai dan ia merasa aman di balik pakaian dan hartanya. Sedangkan Allah menilai dirinya bukanlah orang yang adil dan benar, melainkan seorang yang memuaskan nafsunya dengan pakaiannya.
  • Sebagian dari mereka pedagang yang melakukan riba, mengadukan nasibnya kepada dukun-dukun dan memfitnah orang lain sesama pedagang, kebanyakan mereka menempati pasar-pasar, dan mereka menipu dengan lisan yang pandai hingga memuji dan mengurangi timbangan dan tidak sesuai dengan kadar dagangannya.
  • Sebagian dari mereka adalah laki-laki yang tidak menikah disebabkan ia lebih menyukai laki-laki dan tidak pula ia mencari jalan untuk menikah dan merubah nafsunya kepada perempuan. Dan sebagian dari mereka tidak menikah disebabkan menjual ketampanan dan tubuhnya kepada ibu-ibu nya (hakikat perempuan tua adalah sebagaimana ibu kandungnya) hingga ia dinilai Allah berzina dengan ibu kandungnya.
  • Sebagian dari mereka adalah perampas hak orang lain (pencuri, pemakan harta warisan dengan dzalim, pemakan harta rakyat dengan zalim) dan yang paling keras hukumannya adalah ia yang mempunyai jabatan dan ilmu namun membuat hukum yang menyengsarakan ummat.

Wahai Ahmad, itulah yang Allah perlihatkan kepadamu, dan kepadaku saat itu. Hingga dirimu tiga kali jatuh pingsan dipelukanku, hingga Allah memintaku untuk segera membawa mu kembali ketempat pertama kita berjumpa di sebuah bukit di negerimu."

 

"Keluarlah dari rumahmu, menuju tempat yang biasa kita berjumpa, bukankah akan sampai kita sebentar lagi pada bulan Isra' mi'raj...? Dan di bulan ini, leluhurmu biasa menjalankan perjalanan dan membuat satu rencana yang akan ia jalankan demi kemaslahatan para pengikutnya. Dan di bulan ini pula dirimu di baiat Allah pada usia 40 tahun, dan akan genap usiamu pada tahun depan menjadi 50 tahun, yang sebagian aku telah memberikan peringatan akan perintah Allah di bulan ini."

 

"Sebagaimana aku mengkhabarkan kepada Hasan Al Farsi bin Saleh Al Farsi, dan janganlah dirimu seperti keraguan leluhurmu, hingga keraguannya mengundang murka Allah hingga ia menerima hukuman Allah dengan di asingkan ia hingga ajal nya disana, untuk menunggu perintah Allah hingga Allah membuka jalan kebaikan dan kemudahan bagi mereka yang berada di dalam perahumu dengan keyakinan dan dengan kesabaran dalam menghadapi ujian."

 

"Sungguh Allah akan menyampaikan jumlah pengikutmu yang setia dengan jumlah yang baik lagi banyak, dan mereka adalah yang mempunyai kesetiaan dan kekuatan dalam menghadapi ujian, dan sungguh di tempat itu Allah akan mengkhabarkan 10 jalan keberkahan bagi perahumu."

 

Ahmad Al-Makhfiy

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung