Tentang Kesempurnaan Cahaya Kebaikan

   
Tentang Kesempurnaan Cahaya Kebaikan

Tentang Kesempurnaan Cahaya Kebaikan

Gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot


1.12.2023 (Jumaat)

Tentang Kesempurnaan Cahaya Kebaikan


Pernah Nabi Khidr a.s berkata,

"Wahai Ahmad, tahukah kamu bahawa perintah Allah kepada para Nabi ada beberapa perkara,

  1. Mengajak manusia untuk menyembah Allah.
  2. Mengajak manusia berbuat kebaikan.
  3. Mengajarkan hukum-hukum Allah.
  4. Mengajarkan kelembutan di dalam perkataan dan perbuatan."


"Bukankah kamu telah membaca firman Allah yang di dalamnya ada perintah Allah yang selalu di ucapkan para Nabi...?

Yaitu, 

  1. Janganlah kamu menyembah selain Allah,
  2. dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin.
  3. Selain itu, bertutur katalah yang baik kepada manusia,
  4. laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat."


"Inilah perintah Allah kepada manusia yang disampaikan para Nabi, yang diajarkan Allah kepada Nabi Adam hingga Nabi Adam a.s mengajarkan kepada semua anak keturunannya (di zaman Nabi Adam)."


"Wahai Ahmad, tahukah kamu... Sebab-sebab cahaya kebaikan Allah letakkan kepada hati hamba Allah hingga memancar pada seluruh langkah dan wajah-wajah mereka...? Hingga Rasulullah mengenali mereka kelak di yaumul qiyamah...?

  1. Cahaya Nur pada wajah disebabkan hambanya yang murah senyum dan berlisan baik (bersih), pandangan mata yang di jaga dari pandangan syahwat, dan telinga yang ditulikan daripada mendengar aib dan kemaksiatan, dan rambut yang di jaga dari melanggar syariat.
  2. Cahaya kelembutan pada tangan-tangan yang ikhlas memberi.
  3. Cahaya ketenangan pada langkah kaki hamba Allah yang menahan syahwatnya yang timbul diantara kedua pahanya, dan menahan langkahnya menuju tempat-tempat maksiat.
  4. Cahaya pada hati hamba Allah yang berilmu dan mengamalkannya dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang."


"Tahukah kamu wahai Ahmad tentang kesempurnaan cahaya itu semua...?"


"Bungkuslah semua cahaya itu dengan iman dan Ihsan berlandaskan keikhlasan dan berbaik sangka kepada Allah, karena para wali-waliyullah adalah hamba-hamba Allah yang sabar, kuat menahan lapar dan haus, dan mampu mengalahkan segala ujian dengan bujuk rayu syaitan."


Wahai Ahmad, tuliskanlah, dan Allah telah lama mengujimu dengan kesabaran, dan aku akan mengatakan satu nasihat hingga hilang keraguan mu, keraguan tentang para pemutus silaturrahmi, Allah mendengar isi hati mu, yang takut menjadi termasuk Al Qhooti, yakni pemutus tali silaturrahmi, dengarkanlah... Duduk dan tenanglah."


"Wahai Ahmad, Allah Azza Wa Jalla maha pengampun dan Maha Mengetahui segala isi hati dan Maha Penerima taubat hamba Nya. Janganlah takut jika dirimu berada di jalan Nya, dan Allah tidak menghitung hamba Nya melakukan dosa memutus silaturrahmi karena beberapa uzur."


"Allah berkata kepadaku dan Para Nabi terdahulu yang bersedih atas kaum nya yang dzalim dan berpaling dari ajakan mereka."


"JANGANLAH KALIAN BERSEDIH ATAS MEREKA YANG BERPALING DARI JALAN YANG LURUS, DAN JANGAN PULA BERSEDIH ATAS APA YANG MENIMPA KAUM YANG DZALIM DISEBABKAN KEBODOHAN MEREKA, SUNGGUH PERBUATAN MEREKALAH YANG MENGHANCURKAN DAN MEMBINASAKAN MEREKA.

MEREKALAH YANG MENJAUHI MU DAN TIDAK MEMAHAMI DIRI MU, JANGANLAH DIRI MU MENJADI BODOH DENGAN MEMELUK MEREKA, APAKAH DIRI MU HENDAK MEMELUK BARA API YANG MENYALA ? SEDANGKAN DIRI MU TIDAK MAMPU MEMADAMKANNYA..? DAN JANGANLAH MELETAKKAN ULAR-ULAR BERBISA DALAM KANTUNG JUBAH JUBAH MU LALU BERHARAP ULAR ITU TIDAK MENGGIGIT KELUARGA MU.

MAKA HINDARILAH MEREKA SEBAGAIMANA PARA NABI MENGHINDARI MUSUH-MUSUH ALLAH HINGGA PADA BATAS WAKTU YANG DI TETAPKAN. DAN JANGANLAH MERASA IBA KETIKA MEREKA MENUAI KEPAHITAN  ATAS KEZALIMAN YANG MEREKA LAKUKAN KEPADA HAMBA-HAMBA YANG IKHLAS DAN SABAR."


Ahmad

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung