Tentang Keutamaan Bersedekah Bagi Ahli Kubur, Sunnah Berziarah Kubur dan Bersedekah Untuk Ahli Kubur

   
Tentang Keutamaan Bersedekah Bagi Ahli Kubur, Sunnah Berziarah Kubur dan Bersedekah Untuk Ahli Kubur

Tentang Keutamaan Bersedekah Bagi Ahli Kubur, Sunnah Berziarah Kubur dan Bersedekah Untuk Ahli Kubur

gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot


26 Desember 2023

Tentang Keutamaan Bersedekah Bagi Ahli Kubur, Sunnah Berziarah Kubur dan Bersedekah Untuk Ahli Kubur


Ketika aku duduk diantara waktu duha menanti masuk waktu Dzuhur. 

 

Aku tertidur, dan dalam mimpi aku kembali ke suasana dimana dahulu aku di perjalanan Allah bersama Nabi Khidr a.s ke tepi Ainul hayat. 

 

Sesampainya aku di tepi Ainul hayat, aku melihat Padang rumput yang luas dipenuhi manusia yang berpakaian sangat indah dan masing masing mendapatkan hidangan bagaikan raja.

 

Aku melihat Nabi Khidr a.s bersama empat orang dan ditengahnya (sisi kanan Nabi Khidr) seorang dengan pakaian putih bersih dan bercahaya. Seseorang yang mereka berdua duduk membelakangi aku, lalu aku duduk di belakang mereka berdua. Dan tiga orang lagi pada posisi agak kedepan, aku melihat diantara celah tangan mereka berdua, dihadapan mereka ramai orang tersenyum dan diantara mereka aku melihat beberapa orang yang aku kenal namun mereka telah wafat.

 

Nabi Khidr berbisik kepada ku, "Diamlah wahai Ahmad, Rasuullah Muhammad sedang mendengar doa-doa mereka semua dan berbicara dengan mereka semua, mereka mendoakan anak cucu mereka, kerabat mereka, istri-istri mereka suami suami mereka, yang telah menerangi kubur mereka dan membuat siksa kubur mereka terhenti dan berubah menjadi kebahagiaan."

 

"Tahukah kamu wahai Ahmad, mereka mendapatkan kebahagiaan disebabkan oleh sedekah dan kebaikan-kebaikan yang di lakukan oleh keluarga mereka yang masih hidup di alam dunia."

 

"Tahukan kamu siapa yang paling dekat dengan Rasulullah itu ? Dengan pakaian yang sangat indah dan hidangan lebih banyak dari yang lain ? Merekalah  yang semasa hidupnya mengajarkan Al-Qur'an dengan kesabaran dan keikhlasan."

 

Aku pun memberanikan diri bertanya kepada Nabi Khidr, lalu siapa orang-orang di sebelah kanan Rasulullah Saw dengan wajah yang tampan itu. Yang mereka duduk agak kedepan dan menghadap Rasulullah ?

 

Nabi Khidr menjawab, "Mereka adalah Sayyidina Ali, Sayyidina Hasan dan Husain Datuk mu. Karena Sayyidina Ali dan merekalah yang pertama kali mendengar Rasuullah berkata tentang keutamaan bersedekah bagi ahli kubur, dan mengajarkan Sunnah berziarah kubur dan bersedekah untuk ahli kubur hingga sampai pada para Ulama dizaman mu. Apakah kamu belum pernah mendengar nya... ?"

 

Aku pun menjawab. Karena kebodohan ku wahai Nabiyullah Khidr, aku belum sampai pada membaca riwayat soal amal shaleh itu.

 

Lalu aku memberanikan bertanya kepada Nabi Khidr. Apakah diantara mereka ada orang-orang yang aku kenal dan yang telah berbuat baik kepada ku, atau keluarga dari ahli-ahli majelis ku ? Selain beberapa orang yang aku lihat dan aku kenal, lalu dimana ibu dan ayah mertua ku ? Di mana nenek dari ibu ku ? Kakek dari ayah ibu ku ? Aku hanya melihat satu paman ku (kerabat dekat nenek dari ibu).

 

Lalu Nabi Khidr memberi isyarat dengan jarinya, aku hanya melihat ibu ku, ayah mertua ku, nenek dari ibu ku, kakek dari ibu ku, kakek ayah ku, mereka duduk di barisan yang jauh dengan hidangan yang indah dengan satu meja untuk mereka.

 

Ketika aku hendak bertanya tentang yang lain, Nabi Khidr berkata, dengarkanlah kata-kata Rasuullah ini :  


"Siapapun yang menolak (tidak percaya) tentang siksa kubur dan kebahagiaan dalam kubur, maka tertolak syahadat mereka dan aku Muhammad tidak akan diberi izin oleh Allah untuk memandang mereka kelak di yaumul qiyamah, dan mereka akan dihadapkan dengan siksa kubur atas segala ucapannya, karena siksa kubur dan kebahagiaan kubur adalah wujud cinta Allah kepada ummat ku dan terkabulnya doa ku, yang mereka ummat ku kelak akan dibangkitkan dalam keadaan bersih dari dosa-dosa selain syirik dan bertambah-tambah kemuliaan dalam kubur bagi yang syahid dan husnul khatimah dengan anak keturunan yang saleh atau salehah."

 

Lalu aku terbangun.

 

Ahmad F. Alwie Al Hasani

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung