Firman Allah SWT yang Hampir Terlupakan

   
Firman Allah SWT yang Hampir Terlupakan

Firman Allah SWT yang Hampir Terlupakan

gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai bing


23 Januari 2024

Firman Allah SWT yang Hampir Terlupakan


Nabi Khidr as mendatangiku saat aku bersama sahabat-sahabatku dalam majlis Safinatus Syari'un. Kemudian beliau memperhatikan sahabat-sahabat ku, dan beliau berkata :

 

Benarlah, benarlah. Benarlah hari mereka.

Wahai Ahmad, teruskan kalimatmu. Sesungguhnya kalam-kalam kebaikan tidak datang dari nafsu yang menguasai akal, tetapi ianya datang dari hati yang penuh rasa saling cinta dan sayang kepada sesama saudaranya. Dan ketahuilah wahai Ahmad, perasaan takut akan murka Allah dan perasaan takut kehilangan cinta Allah kepadamu dan kepada saudara-saudaramu, akan membersihkan hati dan akan tersusun kalam yang sejuk dan menguatkan keimanan dan menguatkan hati dalam perjuangan.

 

Aku Khidr menyaksikan mereka (jamaah dalam perahumu) mereka mendengarkan kata-katamu dengan penuh hikmat dan getaran semangat bersamamu, bertambah cinta mereka kepada Rasulullah dan bertambah keyakinan mereka kepada Allah.

 

Hendaklah mereka yang terpilih tidaklah menunda perjuangan dan hendaklah mereka yang berniat di dalam hati mereka memahami bahwa Allah mencatat satu kebaikan yang bercabang pada catatan amal mereka walaupun hanya niat semata.

 

Wahai Ahmad, hendaklah seseorang yang terpilih berada di depan dibawahmu, tidak menjadi ragu dan khawatir, jika Allah menurunkan pertolongan, apakah masih ada keraguan dan rasa khawatir di hatinya...? Sungguh bukan aku dan dirimu yang memilih mereka, akan tetapi Allah lah yang berkehendak ke atas diri mereka.

 

Wahai Ahmad, di dalam perahumu, ada seseorang yang memuliakan Panji dalam perahu mu. Bendera  yang di gambarkan Rasulullah dalam mimpiku, dengan makna cinta dan penerangan di dalamnya, sungguh di dalam hati seorang pengikutmu yang telah mengenalmu dan telah mempunyai semangat yang kuat dalam membuat panji-panji dan bendera  dengan penuh kerelaan dan keikhlasan. Allah akan memuliakannya dengan segala usahanya dalam perahumu dan aku mendengar bahawa ia termasuk seorang yang dermawan dan seorang yang penyayang kepada keluarganya dan kedua orang tuanya.

 

Dan hendaklah dirimu mengatakan dengan berpendirian kepada pemimpin perahumu di tanah Malaka, agar ia membuat suatu aturan yang tegas dan penuh keyakinan.

 

Wahai Ahmad Fahmi bin A. Alwie Syams, sesungguhnya aku mendatangimu disebabkan Allah memintaku untuk menyampaikan kembali firman Nya yang telah hampir terlupakan,  tulislah apa yang akan aku sampaikan kepada mu.

 

Wahai Ahmad, seandainya di tanah Arkhabil tidak ada beberapa orang perempuan yang renta dan laki-laki yang renta namun mereka selalu terbangun di sepertiga malam, lalu mereka bersujud dan memohon ampunan serta memuji Allah, sungguh Allah SWT akan menurunkan azab yang keras ke atas Negri mu, mereka adalah orang-orang yang shaleh.

 

Wahai Ahmad, jika sahaja tidak ada suara-suara yatim piatu pada rumah pendidikan Dienul Haq (pondok agama) yang ikhlas melantunkan Ayat-ayat Al-Qur'an didalamnya, dan doa-doa penuh kesedihan dari mereka, pastilah telah Allah keluarkan isi perut gunung seluruhnya, dan mengubur semua kaum munafik yang memakan harta-harta mereka sedangkan mereka berada di dalam bangunan itu.

 

Sungguh buruk nasib mereka kelak di neraka, yaitu orang orang yang Allah berikan kekuasaan dan kepercayaan untuk menjaga fakir miskin dan yatim piatu namun ia hidup dengan perut yang kenyang dan harta yang berlimpah yang di ambil secara dzalim dari fakir miskin dan yatim piatu yang berada di bawah tanggungannya.

 

Wahai Ahmad, jika tidak adanya suara-suara dari ayat-ayat Al-Qur'an di negeri mu dan orang orang yang bersolawat kepada Rasulullah Yang Mulia, kemurkaan Allah pastilah turun dengan hebatnya ke seluruh negeri mu kerana doa semua bencana dan azab terhalang doa Rasulullah yang mulia Muhammad Kekasih Allah.

 

Bukankah Allah telah berfirman : "Sungguh kemurkaan Ku (Allah) yang besar tertahan oleh doa Kekasih ku Muhammad menjelang kewafatannya dahulu, seandainya tidak ada tubuh yang ku jaga (Makam Rasulullah) tentulah telah Aku guncangan seluruh bumi dan aku tumpahkan seluruh lautan".

 

Wahai Ahmad, Allah Azza Wajalla memintamu untuk kembali menggunakan tongkat di tangan mu dan berdzikirlah bersama 5 gunung dan tepi lautan di timur negerimu, sebagai peringatan atas kebodohan mereka yang bangga dengan kekerasan hati mereka hingga saling membunuh dan tidaklah mereka akan selamat dalam pertanyaan di dalam kubur mereka dan kelak mereka akan di hisab dan di lemparkan kedalam api neraka yang menyala.

 

Tidaklah mendapat kemuliaan mereka yang berhati keras dan kasar dan penuh kesombongan.

 

Wahai Ahmad, jika mereka bertanya siapakah pemimpin di negeri mu yang benar...? Katakan lah :

  • Dia yang mampu membuat kenyang fakir miskin
  • Dan mereka yang mampu menjaga para yatim piatu
  • Dan mereka yang mampu membuat hukum yang tegas dan keras, kepada kaum 'Sadum' (LGBT), 
  • Mereka yang mampu menahan perut mereka dari yang haram,
  • Mereka yang mampu mengharamkan kemaksiatan dan Khamr atau sejenisnya di atas Tanah Air mereka,
  • Dan mereka yang mampu menghapuskan kemusyrikan dan membuat aturan yang tegas terhadap aliran yang menyimpang dari Sunnatullah dan Sunnah Rasulullah.

 

Merekalah yang terbaik dalam memimpin negeri mu, atau mereka tidak berani menjalankannya. Maka sungguh kehinaan akan mereka terima kelak di dalam kubur-kubur mereka dan sungguh siksa kubur bagi mereka tidak akan pernah berakhir hingga hari kiamat tiba. Jika mereka menutup mata mereka dari kemaksiatan di atas negeri mereka. Kelak mereka dibangkitkan di hari kiamat dengan wajah tertunduk dan dengan tubuh yang hina dan memilukan.

 

Bukankah telah Allah perlihatkan kepadamu dalam Barzakh yang di dalamnya terdapat beberapa pemimpin negara-negara yang mati dalam kekufuran...? Sungguh tidak ada sedetikpun dan tidak ada sejengkal pun pada diri mereka kecuali siksa yang pedih di dalam kubur-kubur mereka. Sungguh teriakan mereka meminta ampunan Allah hanyalah sia-sia belaka.

 

Ahmad F. bin Abdullah Alwie Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung