Kisah Wafatnya Manusia Suci Yang Mulia Muhammad SAW

   
Kisah Wafatnya Manusia Suci Yang Mulia Muhammad SAW

Kisah Wafatnya Manusia Suci Yang Mulia Muhammad SAW

 

gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai bing (copilot)



18 Januari 2024
Kisah Wafatnya Manusia Suci Yang Mulia Muhammad SAW


Nabi Khidr mengatakan kepada ku menjelang Zuhur di hadapan sebuah masjid di kota Solo :
"Wahai Ahmad Fahmi bin Alwie Syams, aku memintamu duduk di kota ini, agar dirimu mengingat kembali segala yang telah Allah karuniakan kepada mu. Dari hamba Nya yang fakir dan miskin hingga Allah angkat drajatmu dengan segala pertolongan Nya yang menakjubkan. Hingga Allah meninggikan nama mu dan menguji mu dengan beberapa ujian dan fitnahan. Dan Allah lah sebaik baik pelindung dan penjagamu disaat itu."

"Wahai Ahmad, siapakah yang menyelimutimu saat diri mu tidur di bawah rembulan di tepi jalan ? Siapakah yang menyelamatkan dirimu dari fitnahan dan menjatuhkan kedudukan mereka yang memfitnah mu dengan fitnah yang keji ? Dialah Allah yang Maha Adil dan Maha bijaksana dan Maha penolong hamba-hamba Nya yang sabar dan amanah."
 
"Wahai Ahmad, aku menyaksikan dahulu bagaimana Rasulullah yang mulia Muhammad pada khutbah terakhirnya dalam haji terakhirnya. Tidak ada wajah yang menahan rasa sakitnya dan ketegasan serta wajah yang tegas dan indah dengan khutbah akhir yang sangat jelas akan dirinya yang hendak meninggalkan para sahabat dan ummat beliau dikala itu. Sehingga Abu Bakar memahami isyarat yang terang, namun Rasulullah tetap tersenyum dan tegak berdiri dalam bait-bait indah di bibirnya."
 
"Wahai Ahmad, tulislah khabar ini. Rasulullah mengizinkan dirimu mendengar dan menjelaskannya dengan tulisanmu. Wahai Ahmad, setelah ia turun dari mimbarnya, beliau berjalan menuju rumah Al Faruq (Sayyidina Umar), lalu mengisyaratkan agar sahabatnya itu dan Hafsah untuk keluar rumah. Disebabkan Malaikat Jibril telah berada di halaman rumah tersebut. Lalu Malaikat Jibril menyampaikan salam dari Allah Robbul 'Alamiin."
 
Pesan Jibril : "Wahai Muhammad Kekasih Allah, sebagaimana kecintaan Allah kepadamu, sebagaimana Allah menitipkan salam penghormatan bagimu dan para malaikat telah menghiasi langit dan bergembira menyambut mu dan Allah telah memberikan perintah kepadaku untuk bertanya kepadamu wahai Rahmat seluruh alam."
 
Rasulullah menjawab : "Wahai Sayyidul Quwwa. Apakah ini berarti isyarat bahwa akan sampai usiaku pada masa kembali menghadap kepada yang dirindukan dan berkumpul dengan saudara saudaraku para Nabi dan Rasul...?"
 
Jibril berkata : "Benar wahai kekasih Allah. Dalam masa empat belas hari mulai hari ini."

Rasulullah SAW berkata : "Apakah ada perintah Allah untukmu sampaikan kepadaku wahai Jibril...?"
 
Malaikat Jibril berkata : "Wahai cahaya keselamatan Timur dan Barat, wahai penghias alam semesta, wahai hamba Allah yang tidak terhingga pujian Allah dan para malaikat untuk mu, kematian pasti akan datang, dan kematian terbaik pada sisi Allah adalah syahid dijalan Nya. 
Dan Allah memintaku agar engkau memilih jalan kematianmu, ada jalan yang tidak terasa hingga dirimu bagaikan berpindah dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha. Tanpa sakarotul maut yang menyakitkan, ada jalan kematian yang melalui makhluq Nya saat berjalan atau tidur atau dalam peperangan atau jalan kematian yang menyebabkan turunnya kasih sayang Allah kepada Ummatmu."
 
Rasulullah menjawab : "Wahai Jibril, aku Muhamamd bin Abdullah, menyerahkan jalan kematian yang penuh hikmah dan kebahagiaan kepada ummatku hingga akhir zaman, aku meminta kepada Allah yang Maha mengetahui, mana jalan kepulangan ku yang terbaik, asalkan aku mendengar Allah menjawab doaku saat ini."
 
Malaikat Jibril berkata : "Panjatkanlah doa mu dan aku menjadi saksi antara Allah dengan diri mu."

Lalu Rasulullah SAW berdoa : "Wahai Allah yang diriku mencintai Mu dan berharap kasih sayang dan ampunan untuk seluruh ummatku, ku serahkan jalan kepulangan ku kepada Mu, asalkan aku dapat mendengar suara mu, yang mengampuni seluruh ummat ku sejak awal Engkau mengangkat ku sebagai nabi dan RasulMu hingga akhir zaman, dan menetapkan tertutupnya pintu taubat untuk seluruh ummat ku hingga akhir zaman, dan janganlah ada satupun ummat ku yang tertinggal di dalam neraka Mu walaupun mereka mati dalam keadaan penuh dosa."

"Wahai Allah yang Maha Adil dan Maha bijaksana, aku Muhammad penuh cinta dada ku kepada Mu. Aku memohon agar jangan engkau timpakan azab ke atas ummat ku sejak aku menjadi Nabi dan Rasul hingga dunia berakhir, jangan timpakan mereka azab Mu sebagaimana Engkau menimpakan azab Mu kepada Ummat Nabi Luth dan Musa serta Nuh."

"Wahai Allah yang aku berserah diri kepada Mu, jika jalan ku berpulang akan menyebabkan turunnya kasih sayang Mu kepada seluruh Ummat ku, maka jalan terpahit pun aku rela dan ku tempuh agar Engkau meringankan beban rasa sakit sakarotul maut dan beban siksa kubur untuk ummat ku hingga akhir zaman."

"Aamiin ya Mujibas saailiin..."
 
"Wahai Jibril... Aku mengharapkan jawaban Allah segera. Dan janganlah Allah menunda nundanya."

Lalu Malaikat Jibril berlalu dan kembali dengan waktu yang tidak terlalu lama. 
 
Lalu Malaikat Jibril berkata : "Wahai kekasih Allah, duduklah dan dengarkanlah, Allah akan menjawab doa mu. Lalu Malaikat Jibril menutupi Tubuh Rasulullah dengan surban putih kebiruan miliknya, dan Rasulullah mendengar langsung jawaban Allah atas doa-doa Rasulullah."
 
Yang isinya :
 
Ya Nabiyil Karim, Ya Sohibul Qur'an, Ya Habibi Muhammad, ummatmu terbuka selalu pintu taubat untuk mereka, sebanyak apapun dosa mereka. Aku akan mengampuni segala dosa dosa mereka yang besar mahupun yang kecil kecuali dosa syirik yang nyata. Dan pintu taubat Ku (Allah Azza wajalla) tertutup ketika Ruh mereka sampai pada batas antara dada dan rahang mereka.

Wahai Habibiy Sohibul Mi'raj, hari ini telah aku sempurnakan Agama Ku (Dienul Islam), pada diri mu sebanyak perjuanganmu hingga kepulangan mu kepada tempat terbaik di sisi Ku, dan Aku ridho Islam menjadi Agamamu dan menjadi pembuka kebahagiaan abadi dan jalan yang penuh ampunan serta keberkahan dari Ku, dan segala hukum dan aturan Ku ada pada langkah dan sifat mu selama ini, dan ada pada langkah ummat mu yang mengikuti mu dan pada orang yang jalan yang menempuh jalan mu.

Dan Aku Azza wajalla tidak akan menimpakan azab sebagaimana kaum Luth dan para Nabi sebelum diri mu. Namun Aku akan menimpakan hukuman dan peringatan yang keras kepada mereka yang menghina dan meremehkan diri mu, Al-Qur'an dan ahlul bait mu, yaitu mereka (zuriyyah mu) yang berkahalqul Karimah dan kuat berdiri pada jalanmu. 

Wahai Putra Abdullah yang bijak, jalan berpulang yang engkau pilih atas cintamu kepada ummat adalah jalan yang menyakitkan, apakah engkau tetap memilih jalan berpulang sebagai manusia biasa wahai pewaris pintu-pintu syurga...? Dengan Kecintaan Ku dan dengan ke Agungan Ku, Aku bertanya kepada mu, apakah jalan kematian sebagaimana manusia biasa lebih kamu inginkan...? 
 
Lalu Malaikat Jibril menundukkan kepala ketika Rasulullah menatapnya. Kemudian memberi isyarat agar segera menjawab pertanyaan Allah Azza wajalla.
 
Rasulullah  berkata : "Wahai Zat yang jiwa dan ragaku ada pada genggaman Mu, aku berharap jalan kematian yang menjadi sebab turunnya cinta Mu kepada ummat ku, dan penuh hikmah di dalamnya, dengan dimandikan dan di kafani oleh kerabat dan sahabat ku yang amanah. Asalkan rasa sakit Sakarotul Maut hanya sebatas Muhammad yang mengalaminya, tidak dengan mereka yang syahid, dan tidak pula dirasakan oleh seluruh ummat ku. Aku rela merasakannya demi ummat ku wahai Jibril."
 
Kemudian Rasulullah nampak bergetar dan merasakan demam yang menyebabkan tubuhnya pucat dan tertunduk, lalu malaikat Jibril melapaskan surbannya, dan malaikat Jibril berlutut dihadapan Rasulullah kemudian berkata : "Mengapa engkau menempuh jalan kematian sebagai manusia biasa...? Bukankah akan menyakitkan dan menyiksa tubuhmu...?"
 
Rasulullah kemudian memberi isyarat dengan tangannya, pertanda jalan itulah yang dipilihnya asalkan menjadi pembuka jalan kematian yang indah bagi ummat beliau.
 
Lalu Malaikat Jibril berkata kembali : "Wahai Muhammad yang ku puja dan ku cintai, setelah empat belas hari, maka Allah akan memintaku dan Izrail menjemput mu. Walaupun berulang kali Izrail menolaknya, dan mengatakan tidak akan sanggup mencabut ruh Muhammad kekasih Allah yang suci dan terpelihara. Namun ketetapan Allah tidak mampu sesiapapun menolaknya, sejak saat itu Izrail menyendiri dan murung."
 
"Wahai Muhammad kekasih Allah,  bukanlah racun yang menyebabkan pemutus dunia menjemputmu, namun Allah sangat merindukan mu bersama Nya, dan penduduk langit dan para Nabi-Nabi tidak sabar ingin memeluk mu. Dan telah sempurna ilmu agama yang Haq ada pada dada sahabat sahabat mu. Dan mereka akan memutuskan setiap perkara yang tidak keluar daripada Al-Qur'an dan ajaranmu, dan Allah senantiasa akan memberikan Hidayah bagi sahabat-sahabat mu dan orang orang yang bertaqwa."
 
"Wahai Muhammad, Allah mengabulkan doamu, kecuali doa yang engkau panjatkan untuk mereka yang kufur setelah beriman. Setelah kepergianmu dari dunia, dan kepada mereka yang menjauhi dan merendahkan sahabat sahabatmu, dan keluarga mu, dan Allah akan menepati janji Nya kepada para sahabat-sahabat mu (Muhajirin dan Anshar) dan kepada mereka yang berjihad di jalan Nya."
 
"Wahai Muhammad sebagai penyejuk hati mu, kegelisahan mu terhadap Hasan dan Husain dan anak keturunannya, akan Allah jadikan dari darah mereka seorang pembawa amanah dan pembaharu, yang menerangkan dengan seterang-terangnya tentang jalan kematian yang engkau pilih. Semata-mata jalan yang penuh hikmah dan kebaikan untuk ummat mu."
 
"Dan Allah menjaga kesucian istri-istri mu yang tidak kamu ceraikan, dan menjaga kesucian Fatimah hingga jasadnya terpelihara hingga hari kiamat tiba, dan Allah tidak akan menimpakan azab sebagaimana azab pada ummat nabi nabi sebelum diri mu."
 
"Wahai Muhammad kekasih Allah, namun demikian, tidak akan Allah ampuni mereka yang menghina zuriyyahmu yang terakhir, yang akan Allah jadikan ia tersembunyi dan dengan kisah yang tidak terduga. Dengan Khabar-Khabar yang melengkapi dan menghilangkan keraguan pada hati ummatmu di akhir zaman, yang Allah berikan tanda-tanda yang nyata."
 
"Namun mereka yang fasik dan munafik akan menjadi buta dan tuli, menghampiri azab Allah berupa kehinaan dunia akhirat. Dan disaat Timur dan Barat mengalami guncangan, disaat itulah Allah akan menunjukkan dirinya tanpa banyak di fahami dan di ketahui, dan diantara para pendusta dan para penggila jabatan di negerinya."
 
"Wahai Muhammad kekasih Allah, tersenyumlah, dengan turunnya kasih sayang Allah kepada mu dan kepada ummat mu saat ini. Dan aku menyampaikan Wahyu terakhir kepada mu yang baru saja engkau khabarkan diatas mimbar mu. Lalu Malaikat Jibril meninggalkan Rasulullah dengan salam penghormatan."
 
Kemudian nabi Khidr A.S berkata : "Wahai Ahmad, tuliskanlah khutbah Rasulullah saat itu dan tuliskanlah semua kisah kita dan semua yang engkau dengar pada hari ini. Dan janganlah diri mu menjadi ragu dan khawatir, apakah sama mereka yang menyampaikan kedustaan dengan diri mu yang menyampaikan kebenaran...?"
 
"Katakan kepada para pengikutmu, hendaklah mereka bersabar dan hendaklah mereka tidak membalas hinaan dengan hinaan, dan membalas sindiran dengan sindiran, tidak membalas fitnah dengan fitnahan. Sungguh Allah Maha mengetahui mereka yang mencuri berita darimu, lalu mengatakan bahwa merekalah yang mendapatkan petunjuk dari Allah dan Rasulullah. Lalu setan-setan menolongnya hanya karena ingin pujian dan kekayaan dunia."
 
"Wahai Ahmad, katakan kepada mereka yang menjalankan umrah ke tanah suci Mekah dan Madinah, bukan kah sebelum keberangkatan mereka telah aku khabarkan keadaan mereka mulai dari awal hingga kepulagan mereka ke tanah air mereka...?"
 
"Sungguh langit cerah dan kesejukan akan mereka dapati selama mereka menjalankannya. Dan hujan kecil menjadi tanda kasih sayang Allah kepada mereka. Siapakah yang dapat melakukannya...? Dialah Allah Azza Wajalla yang mentakdirkan perahumu menjadi perahu yang sederhana namun indah dalam perjalanannya. Hendaklah mereka yang berada didalamnya bersabar. Allah Maha Mengetahui isi hati semua makhluq Nya."
 
"Bertaqwalah... Sebaik baik manusia adalah yang bertaqwa, dan sebaik-baik mereka yang bertaqwa adalah mereka yang keras ujian dan godaannya. Namun mereka tetap yakin dan tetap Istiqomah dalam taat dan tetap berbaik sangka kepada Rabbul'alamiin. Merekalah jiwa-jiwa yang tenang bersama Allah dan penuh kerinduan kepada Rasulullah Muhammad yang Mulia."
 
"Wahai Ahmad. Bersabarlah, demammu karena khabar berat dari Allah yang ku bawa. Dan akan ku sampaikan kembali yang berikutnya hingga akhir bulan Rajab yang terpelihara setelah diri mu kembali kuat menerimanya."
 
"Bersabarlah... Dan perbanyaklah dirimu memuji Allah dan tetaplah berbuat yang terbaik penuh cinta kepada seluruh ummat Rasulullah Muhammad yang mulia. Jangan hiraukan mereka yang membenci mu, kerana cinta Allah lebih sempurna daripada cinta seluruh makhluq Nya."
 
"Sampaikanlah kisah ini, hingga terang dan jelas apa yang terjadi dengan wafatnya Manusia suci yang mulia Muhammad SAW."
 
Ahmad F. bin Abdullah Alwie Syams
Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung