Gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot |
23 Januari 2024
Pesan dan Nasihat dari Rasulullah untuk Wanita Akhir Zaman
Nabi Khidr as mendatangi ku di waktu yang hampir menjelang masa sholat Asar. Dia berkata kepadaku :
Wahai Ahmad, tetaplah dirimu seperti itu, jangan khawatirkan demammu ketika aku datang membawa pesan dari Allah dan Rasulullah. Dan janganlah dirimu tidak dalam keadaan suci, maka berwudhu'lah dan tenanglah.
Tulislah dengan hati-hati, sungguh Rasulullah yang Mulia memperhatikan mu. Wahai Ahmad, kematian tertinggi adalah syahid dan di atasnya ada yang paling utama, yaitu kematian penuh Rahmat dan kasih sayang serta redha Allah.
Wahai Ahmad, Rasulullah menyampaikan kepadaku dalam mimpiku siang tadi, ada tujuh golongan wanita di akhir zaman, enam golongan masuk kedalam syurga dan satu golongan masuk kedalam neraka dan kekal di dalamnya. Dan kebanyakan juhainah (yang terakhir masuk kedalam syurga) pada ummat Nabi Mulia Muhammad adalah kaum perempuan dan para pemimpin negara, tokoh masyarakat dan Ulama.
Golongan pertama, yang menjadi ahli syurga yang menempati syurga adalah mereka masuk kedalam syurga tanpa hisab adalah perempuan yang taat kepada Allah dan Rasuullah dan menutup auratnya dan taat kepada suaminya, dan mengerjakan sholat dan berpuasa dan yang bersabar atas kedzaliman suaminya, hingga ada di antara mereka yang Allah turunkan pertolongan hingga perceraian mereka menjadi 'Jaiz' dilakukan dan sebagian menjadi wajib di lakukan, dan Allah redha kepada jalan yang di tempuhinya. Merekalah perempuan yang tidak merasakan pedihnya sakarotul maut.
Golongan kedua, mereka yang menahan diri dari perbuatan ghibah dan maksiat walau berada dalam rumah tangga yang suaminya adalah ahli maksiat dan berada di lingkungan maksiat, hingga ia mampu menjaga anak-anaknya dari maksiat dan mampu menahan amarahnya hingga Allah menolongnya dengan pertolongan yang nyata atau Allah mengangkatnya dengan kematian yang tidak merasakan pedihnya sakarotul maut.
Golongan ketiga, mereka perempuan yang bersabar atas kedurhakaan suami dan anak anaknya, dan menjaga lisannya dengan indah menutupi aib persoalan itu kecuali hanya kepada Allah. Merekalah yang menempati taman taman syurga Nya Allah dan tidak mendapatkan pertanyaan di dalam kubur-kubur mereka.
Golongan keempat, mereka yang bersabar dengan ujian Allah, disebabkan wajah mereka yang tidak menarik hati kaum laki-laki, namun ia tetap menjaga hatinya bersama Allah dan Rasulullah, dan menjaga sholat dan puasanya, menjaga auratnya dan bersabar atas hinaan manusia, merekalah yang dibangkitkan dengan cahaya dan kecantikan yang mengalahkan para bidadari di dalam taman syurga menempati taman syurga dan dapat memandang wajah Allah, tanpa merasakan kematian yang menyakitkan. Dan mereka yang wafat dengan sebab melahirkan, dan selama hidup ia menjaga sholatnya, puasanya, taatnya kepada suaminya. Merekalah yang masuk kedalam syurga tanpa hisab dan memasuki syurga dari pintu manapun yang mereka sukai.
Golongan kelima, mereka yang menjaga sholatnya, menjaga bacaan Al-Quran (hafidzhah) dan mengamalkan nya, dan bersabar atas segala ujian seorang hafidzah, dan menenteramkan hati pasangan halalnya, menjaga puasa dan anak-anaknya dengan keikhlasan dan kerelaan. Merekalah yang menempati syurga bersama Syahidah dan isteri-isteri Rasulullah di dalam Jannah dan mereka mendapatkan kematian tanpa rasa sakit dan terbebas dari pertanyaan didalam kuburnya.
Golongan keenam, mereka yang menjaga hatinya dengan Al-Qur'an, tidak terlepas hatinya dari dzikrullah dan bersolawat kepada nabi Mulia Muhammad SAW, menjaga sholat dan puasanya walau kekurangan ilmu padanya disebabkan kesibukannya menjalankan ketaatan kepada suaminya dan menjaga anak-anaknya dengan sabar dan penuh cinta, mendidik anak anaknya dengan Akhlaqul Karimah dan ketaatan kepada Allah, dan menjaga perasaan suaminya walaupun ia tidak menyukainya (disebabkan sang suami secara dzalim atau pun menduakannya) dan ia rela atas perbuatan suaminya dengan melayani suaminya dengan penuh kesabaran dan tidak berkurang adab dan perhatiannya.
Dan menjaga auratnya hingga Allah mengatakan ia adalah wanita tanpa wajah, tuli, buta dan bisu, dan tanpa tubuh. Merekalah yang masuk kedalam syurga tanpa merasakan sakarotul maut, tanpa mengalami guncangan hari kiamat, tanpa melalui 'Sirogil Jahim' dan tanpa hisab di Padang Mahsyar, merekalah yang Allah bangkitkan dengan sayap-sayap dan pakaian indah bagaikan bidadari, dan menempati pintu pintu syurga bersama para bidadari dan istri- istri Rasulullah, sebelum semua Ummat Nabi Mulia Muhammad memandang pintu-pintu syurga terbuka. Dan merekalah yang memasuki syurga dari manapun yang mereka sukai.
Dan ketujuh, mereka yang tidak menjaga auratnya, yang berhati kasar kepada pasangan halalnya dan anak-anaknya, yang lari dari anak nya, yang tidak mampu menjaga kehormatan diri nya dan diri pasangannya, yang yang tidak mampu menahan nafsunya kepada laki-laki dan tidak mampu menjaga nafsunya ketika haidh dan menggoda suaminya ketika haidh dan di bulan Ramadhan, dan mereka yang sengaja mempertontonkan auratnya, yang menjual auratnya untuk kesenangan dunia dan harta, yang mempercantik diri mereka dengan cara yang haram dan dzalim, yang tidak mampu menahan lisannya, yang durhaka kepada orang tua pasangannya hingga memaksa pasangan halalnya untuk tunduk dan patuh kepada dirinya dan kecantikannya.
Yang memukul anak-anaknya dengan dzalim, yang menggunakan harta suaminya untuk perkara-perkara yang mubadzir dan untuk kesenangan dirinya dan nafsunya. Merekalah perempuan-perempuan yang terikat leher-leher mereka dengan rantai api dan terikat menyambung dengan rantai pada leher iblis laknatullah, yang menjadi bahan bakar api neraka untuk menyiksa iblis selamanya.
Dan mereka menjumpai kematian yang menyakitkan dan memilukan, hingga menggetarkan seluruh Barzakh dan Sijjin yang menyala, dan dengan siksa kubur yang menyiksa hingga tanpa hisab mereka dilemparkan ke dalam neraka dengan berjalan di Sirotol Jahim dan terbelah kaki hingga badannya kemudian jatuh kedalam kobaran api neraka yang menyala.
Lalu Nabi Khidr as terdiam. Wahai Ahmad, sungguh Rasulullah amat mencintai umat beliau, dalam mimpi ku siang tadi, beliau mendatangi ku dengan sangat lembut kata-kata salam beliau kepadaku, dan bercucuran air mata Beliau dalam menyampaikan ini semua, aku pun menangis dan ketika bangun dari tidurku, ku dapati diri ku masih dalam keadaan menangis. Dan masih tetinggal harum bau tubuh Rasulullah di sekeliling tempat tidur ku, dan sentuhan lembut tangan Rasulullah masih terasa pada kedua tangan ku yang di dalam mimpi aku memegang erat tangan Beliau.
Wahai Ahmad, sebagai mana dirimu saat ini, aku pun mengalami demam setelah aku bangkit dari tidurku dan bergegas mendatangi mu.
Wahai Ahmad, cintailah Allah dan Rasulullah tanpa syarat di setiap keadaan, sadari kekurangan mu dan mintalah pertolongan hanya kepada Allah atas segala perintah Nya kepada mu, niscaya Allah menolong mu dan perahu mu. Tetaplah dirimu menyembunyikan diri mu di tengah keramaian walaupun berapa besarnya perahu mu terbina oleh mereka yang setia pada mu, sungguh penilaian Allah dan pujian Allah lebih utama dari pada pujian makhluq.
Karena musuh-musuh Allah akan mencarimu dan mereka yang telah termakan fitnah akhir zaman akan menganggap mu gila dan pendusta. Abaikan dan tetaplah bersembunyi dalam terang, karena dengan demikian mereka tidak akan berhasil dengan siasat mereka untuk menghancurkan perjuangan mu.
Wahai Ahmad, hendaklah mereka yang akan duduk bersama mu. Menyedari beratnya perjuangan mu dan perintah Allah kepada mu dan mereka, janganlah mereka saling membebani dan hendaklah mereka saling meringankan beban orang-orang yang akan datang menjumpaimu, dan hendaklah mereka tidak memikirkan pertemuan pertama dengan mu, bukankah belum ada perintah Allah masa diri mu dan seluruh pengikutmu hadir untuk melakukan sholat subuh berjamaah dan mendengarkan khutbah akhir zaman...?
Wahai Ahmad, tegaslah dalam perjuangan, dan nama-nama yang aku sebutkan, hendaklah mereka mendatangi mu di waktu pertemuan awal itu. Jangan sia-siakan cinta Allah dan Rasulullah, sungguh Allah dan Rasulullah mengharapkan agar ummat Nabi Mulia Muhammad tidak mendapatkan siksa di dunia dan akhirat.
Ahmad F. bin Abdullah Alwie Syams