Rasulullah Sebagai Penyusun Untuk Kesempurnaan Akhlaqul Karimah

   
Rasulullah Sebagai Penyusun Untuk Kesempurnaan Akhlaqul Karimah

Rasulullah Sebagai Penyusun Untuk Kesempurnaan Akhlaqul Karimah

gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot


10 Januari 2024

Rasulullah Sebagai Penyusun Untuk Kesempurnaan Akhlaqul Karimah


Nabi Khidr AS mendatangi ku malam ini. (Ketika Isya' waktu Sabah)

 

Dengan mengucapkan salam khas yang aku menghafalnya. Beliau berkata : "Wahai Ahmad, sesungguhnya aku sedang tidak ingin menjumpai mu, kecuali di tempat yang telah aku katakan kepada mu. Namun saat aku bersandar di sebuah tiang masjid yang ku sukai, ketika aku selesai melaksanakan sholat isya' berjamaah di masjid Jamek Bandaran Malaysia, menikmati tasbih langit (turun hujan) dan mendengarkan seorang tua dalam doanya, aku pun tertidur. Lalu Dalam mimpi Rasulullah mendatangiku."


Beliau berkata : "Wahai Khidr, sampaikan kata-kata ku ini kepada cucu ku Ahmad bin Abdullah Alwie Syams. Agar ia menuliskan setiap kata-kata ku dengan memahami dan dapat ia amalkan dalam kehidupannya dan beristiqomah dengannya, agar seluruh ummatku yang ku sayangi kembali mengingat dan menyadari bahwa Allah Azza Wa Jalla mengurusku sebagai penyusun untuk kesempurnaan Akhlaqul Karimah yang telah Allah ajarkan dan tanamkan dalam hati para Nabi dan Rasul sebelum diri ku. Dengan penuh cinta dan harapan terbalas cinta Allah untuk seluruh manusia yang beriman."

 

"Wahai Khidr saudaraku, di 'Baitul Izzah' berdiri jutaan Malaikat yang gagah. Yang Allah ciptakan sebagai pendamping orang-orang yang sabar, sebagai saksi kesabaran ummatku yang terdzalimi dan yang dalam musibah, yang akan Allah turunkan untuk menaungi dan menjadi Rahmat bagi ummat ku yang sabar."

 

"Wahai Khidr AS, sampaikanlah kepada Ahmad, agar ia menahan diri dari amarah, dan menahan diri dari membalas hinaan dan fitnahan walaupun ia mampu melakukannya. Sebagaimana beberapa sahabat setianya hendak melakukan nya, hendaklah ia menahan amarah sahabat-sahabatnya."

 

"Wahai Khidr saudara ku, aku pernah menyaksikan dan tersenyum bangga ketika para malaikat mengelilingi Abu Bakar As-Shiddiq, memujinya dan mendoakannya, namun ketika Abu Bakar bangkit dengan kemarahan. Aku berpaling darinya hingga Abu Bakar memahami wajahku yang tidak menyukai sesuatu. Aku berpaling dari Abu Bakar disebabkan para malaikat meninggalkannya ketika marah dan membalas cacian dan hinaan dengan cacian pula."

 

"Wahai Khidr saudaraku, seandainya Abu Bakar tidak menuruti kemarahannya, sungguh aku menyaksikan iblis telah hampir berputus asa dan meninggalkan orang yang mencaci dan menghina Abu Bakar, dan tahukah kamu wahai Khidr...? Seandainya Abu Bakar bersabar, maka yang terjadi adalah dua hal kepada si pencela, Allah akan mengabulkan doaku dan menurunkan hidayah kepada si pencela, hingga ia memeluk Islam dan menjadi pembela yang setia Abu Bakar, atau Allah turunkan hukuman yang pedih kepada si pencela itu dihadapan Abu bakar."

 

"Wahai Khidr saudaraku, katakan kepada Ahmad agar ia menuliskan kata-kata ku, ini : "Buah kesabaran adalah akan datangnya pertolongan Allah, buah dari kemarahan adalah kebinasaan akal dan hati, jalan menuju syurga Allah penuh dengan ujian dan cobaan dan jalan menuju ke neraka penuh dengan keindahan pemuasan syahwat dan tipuan iblis." Hendaklah ummat Ku menyederhanakan makan dan tidurnya, hingga hati dan akalnya mampu melihat jalan yang lurus menuju kasih sayang Allah dan Ampunan Nya."

 

"Wahai Khidr saudara ku, bersegeralah, datangilah Ahmad sungguh para pengikutnya adalah adalah ummat Ku, dan aku Muhammad Rasulllah telah mendapatkan Khabar dari Allah Azza wajalla, bahwa telah ada ribuan Ummat ku yang membaca surat ku dan setiap tulisan yang telah tertulis."

 

"Wahai Khidr, mintalah kepada Ahmad untuk menuliskan pesan khas ku untuk ummat ku agar mereka membacanya :"


"Wahai Ummat yang ku rindukan, Aku Muhammad Rasulullah, hendak memeluk kalian dalam bait yang dituliskan ini, hendaklah kalian bersabar dan beristiqomah dengannya, dan jadikanlah Al-Qur'an sebagai perisai terkuat dalam hati kalian, sungguh Al-Qur'an adalah cahaya pembeza antara Haq dan Bathil, yang malam 'Qadr' adalah saksi turunnya Al-Qur'an keatas 'Baitul Izzah' dengan ribuan malaikat yang menjaganya, dan pada masa "Ramadhan', Allah turunkan kepadaku melalui 'As-Syadidul Quwwa Jibril' yang perkasa pada awal mulanya. Dengan tujuh belas ribu malaikat mengelilingi tempat ku menerima Wahyu Allah pada awalnya."

 

"Wahai ummat yang ku kasihi, sungguh yang utama adalah memahami isi segala yang di tuliskan Ahmad cucu Ku, karena Aku Muhammad tidak pernah meragukan apa yang Allah kehendaki dan apa yang Allah telah tetapkan. Dan aku tidak pernah menolak tujuh belas cara Allah menurunkan setiap ayat dalam Al-Qur'an kepada ku, dengan tujuh cara membacanya yang diajarkan Jibril Alaihi salam kepada ku."

 

"Wahai Ummat yang ku sayangi, aku Muhammad Rasulullah tidak pernah mengatakan dengan terang perkara hari akhir kecuali apa yang telah Allah firmankan dalam Al-Qur'an dan dalam perjalanan ku di satu malam. Dengan tanda-tanda nya, hingga kelak berdiri kekhalifahan di tanah muqaddasah dan bangkitnya kembali Utsmaniyah dengan air mata Hamid ku yang di khianati (Sultan Hamid Turki Utsmani)."

 

"Wahai Ummat ku yang ku rindukan, tidaklah menjadi utama memandang wajah Ahmad, sungguh ada tanda pada bahu Ahmad yang telah di kenali dan pada beberapa helai rambutnya adalah sama dengan ku, telah di kenali dan tidaklah diragukan bagi dua pengikut setia dan dua istrinya yang ku cintai, yang iblis berputus asa karenanya."

 

"Janganlah kalian menyangka bahwa Allah tidak mempunyai rencana yang terbaik hingga meletakkan Drajat Al-Mahdi pada anak keturunan ku yang mudah untuk di bunuh dan di hinakan, sebagaimana kaum kafir mendzalimi Bani Hasan...? Allah meletakkan tanda pada bahu setiap darah Bani Hasan dan tanda pada pinggul Darah Bani Husain."

 

"Wahai Ummatku yang ku nantikan dengan kebahagiaan dan kerinduan, Aku Muhammad Rasulullah, dengarkanlah para kekasih hati ku ummat akhir zaman, sungguh dua tanduk iblis telah mulai nampak berapi api di ujung timur dan barat tanah suci. Apakah kalian begitu ingin matahari terbit dari Barat hingga kalian bersungguh-sungguh mencari Imam Mahdi ? Sedangkan musuh-musuh Islam merambat merengkuh dua kota suci yang ku cintai...?"

 

"Sementara kalian masih hidup degan mengkhawatirkan isi perut kalian di hari esok...? Dan kalian masih hidup dengan penuh kecurigaan dan amarah ke atas negeri kalian sendiri...? Dan hidup dengan memilih kelompok yang banyak dan menjanjikan keduniaan...?"

 

"Jika demikian, seandainya Allah menyegerakan turunnya Imam Mahdi dan Isa Putra Maryam, pastilah kalian bagaikan Bani Israil ketika Musa menyeru untuk menyembah Allah, kalian akan seperti  kaum 'Munafiqien' dan Yahudi dan Nasrani ketika Allah memberikan perintah berperang di lembah Badar."

 

"Sebahagian mereka kaum munafik berkata : 'Ya Muhammad, bukankah engkau adalah Nabi akhir zaman, berperanglah sendiri. Pasti engkau akan menang, karena Allah dan Jibrilmu akan membelamu, sebagaimana Isa Putra Maryam mengorbankan dirinya, bukankah kamu dan para pengikut mu yang datang dari Mekah adalah kaum yang suka berperang. Sedangkan kami adalah kaum pecinta kedamaian.'"

 

"Sebahagian dari mereka juga mengatakan : 'Ya Muhammad, aku masih mempunyai anak-anak yang memerlukan kasih sayang seorang ayah, janganlah dirimu menjadikan mereka yatim, sebahagian dari mereka ada yang memilih untuk menjauhi kota Madinah.'"

 

"Wahai Ummatku yang ku rindukan, janganlah kalian meminta kepada Allah menyegerakan sesuatu yang kalian tidak mengetahui yang akibatnya belumlah pasti kalian sanggup memikulnya. Hanya Allah lah yang Maha Mengetahui masa nya, dan janganlah mudah tertipu dengan tipuan kaum 'Fasiq' yang mengaku sebagai Imam Mahdi akhir zaman. Hingga Allah memandang kalian bagaikan buih di tepi lautan, yang dengan mudah di hempaskan ombak dan badai fitnah akhir zaman."

 

"Bukankah telah nyata kedustaan para pendusta ? Bersegeralah kedalam ampunan Allah Azza Wajalla, perbaiki solat kalian, perbaikilah hubungan kalian dengan sesama-saudara kalian, tinggalkan perbuatan sia-sia, perbuatan yang mengikuti hawa nafsu duniawi para pencipta Imam Mahdi yang tidak lain adalah pencari keuntungan dunia."

 

"Aku... Muhammad Rasulullah, mencintai kalian tanpa batas, hingga ku jumpai kalian dengan wajah yang ku kenali. Wahai Khidr saudaraku, sampaikanlah ini kepada Ahmad. Agar ia tidak ragu dan tidak sedikitpun mengurangi apa yang aku sampaikan. Bukankah setelah suratku terbaca, dan Allah membenarkan dengan tanda-tanda yang telah terjadi ?"


"Katakan kepada Ahmad wahai Khidr saudaraku, aku akan berpaling darinya jika ia menyembunyikan satu kalimat dalam tulisannya, hendaklah ia menggenapkan perjalannya, Allah akan memberikan penyembuh untuknya."

 

Lalu Nabi Khidr AS mengatakan : "Wahai Ahmad, aku mendengar gemuruh di timur negerimu dan hujan turun di tanah Muqaddasah, sebagai tanda kebenaran Khabar yang kamu sampaikan, sungguh mereka akan menyaksikan matahari meredup dan cahaya bergemuruh, dan  Bergetarlah bumi di tanah suci."

 

Ahmad F. Alwie Al Hasani

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung