Tentang Mariyyah binti Al-Ghali

   
Tentang Mariyyah binti Al-Ghali

Tentang Mariyyah binti Al-Ghali

gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot


04 Januari 2024

Tentang Mariyyah binti Al-Ghali


Pagi ini di antara waktu subuh dan dhuha, aku didatangi Nabi Khidr a.s dan beliau bertanya kepada ku : "Apakah dirimu kembali bermimpi di datangi Rasulullah saw...?"

 

Aku pun mengatakan kepada Nabi Khidr a.s bahwa Rasulullah saw mendatangiku dalam mimpi dengan cara yang sangat berbeza dari sebelumnya. Tangan suci yang lembut dan indah itu menggenggam surat cinta yang dituliskan 'Mariyah Al-Misri' di dalam sebuah gading yang indah terbungkus kain sutera.

 

Lalu Nabi Khidr berkata : "Wahai Ahmad, ceritakanlah. Allah dan Rasulullah memintaku datang kembali kepadamu hari ini untuk memintamu menceritakannya kepadaku, dan meneliti saat engkau menceritakan dan menuliskannya, agar tidak ada kesalahan dalam kalimat-kalimatnya."

 

Wahai Nabi Allah Khidr a.s, di dalam mimpiku, Rasulullah saw menceritakan tentang kedatangan segerombongan pengawal kerajaan dari Misri. Dua sahabat Rasulullah dikawal begitu indahnya, dan Rasulullah menyambut segerombongan urusan itu dengan suka cita. Karena Raja 'Misri Muqauqish' membalas surat Rasulullah dengan penuh penghormatan dan dengan pembenaran.

 

Rasulullah Saw berkata kepada ku : "Wahai Ahmad Fahmi Alwie Syams Al Mugthotun Ghubar Fii akhir Zaman. Aku Muhammad Rasulullah,  dengarkanlah kisahku tentang 'Mariyyah binti Al-Ghali', puteri dari bangsawan keturunan 'Bangsa Rom', yakni ia seorang permaisuri kesayangan sang Raja, dan Allah menjaga rahimnya daripada mempunyai putera kecuali saat Aku (Muhamamd Rasulullah) menikahinya, hingga melahirkan Ibrahim yang sesudahnya Allah menempatkannya di taman syurga."

 

"Wahai Ahmad, sampaikanlah kepada ummat Ku yang tiada batas cintaku Muhammad Rasulullah kepada mereka, agar tidak membuat kisah yang merendahkan isteri-isteri Ku, sungguh perbuatan yang membuat Ku bersedih. Tidaklah Muhammad bersedih dan menangisi isteri-isteri Muhammad yang mereka hina dan rendahkan, namun Aku Muhammad Rasulullah bersedih atas ketetapan Allah atas para penghina. Tetang azab yang akan mereka terima kelak di dalam kubur dan di dalam neraka, dengan sebab mereka memfitnah isteri-isteriku dan meragukan Al-Qur'an lalu mereka meragukan kebenaran dan kesempurnaan Al-Qur'an dengan akal mereka yang sempit."

 

"Wahai Ahmad cucuku, sedangkan 'Mariyyah' adalah seorang wanita cantik yang di jadikan permaisuri oleh seorang raja Misri, dan ketika sang Raja bertanya tentang aku (Muhamamad Rasulullah) kepada sang permaisuri itu."

 

"Ia berkata bahwa Muhammad adalah benar utusan Allah yang dinantikan oleh Bangsa Nasrani, karena 'Mariyya' adalah perempuan terhormat dan boleh di percaya dengan kejujuran dan kelembutannya."

 

"Kemudian sang Raja mengatakan, wahai Mariyya El Yaffa, (Mariyyah yang cantik) aku pun telah lama mendengar kisah turun-temurun bangsa Rom dan Misri. Tentang akan lahirnya seorang Nabi akhir zaman dari Negeri Syam, dan aku telah mendengar bahwa Muhammad itulah Nabi yang di janjikan. Dan jika Muhammad memberikan aku hadiah, dengan sifat-sifatnya yang tertulis di dalam Taurat dan Injil yang salah satu sifatnya Muhammad selalu memberikan hadiah terbaik sesuai kemampuan dirinya. Dan Muhammad dikisahkan dalam Injil mempunyai sifat yang mulia. Dalam sifat itu Muhammad tidak meminta hadiah namun tidak pernah pula menolak hadiah, maka aku akan menghadiahkan sesuatu yang paling aku sukai dan cintai."

 

"Aku akan menghadiahkan dirimu wahai permaisuri hati ku, karena Muhammad akan menempatkanmu pada istana yang terbaik dan dihormati dengan penghormatan di bumi dan di langit. Hingga terbayarlah janji ku kepada ayahmu, yang aku berjanji membangunkan istana termegah untuk dirimu, sungguh tiada istana termegah selain istana Allah diatas langit, dan Muhammad lah sang pemegang kuncinya."

 

Rasulullah berkata : "Wahai Ahmad cucu ku, sungguh hal itu merupakan ujian berat bagi isteri-isteriku, hingga Hafsah ku ceraikan dengan sebab kemarahan dan cemburu butanya, dan aku memaafkan Hafsah karena Allah mengutus Malaikat Jibril dan menceritakan penyesalan Hafsah dan kesedihan sahabatku Umar bin Khattab. Begitulah kisah yang Allah telah mengukirnya, hingga tercipta segala hukum dan aturan dengan sebab Allah pasangkan Aku dengan semua istri-istri Ku."

 

"Wahai Ahmad cucuku, sampaikanlah kepada seluruh Ummat di zamanmu kisah yang ku ceritakan kepadamu ini, dengan semampu dirimu dan semampu para pengikutmu, aku Muhammad Rasulullah memperhatikan mereka semua, dan salamku untuk para pengikutmu, hendaklah mereka (para pengikut mu) bersabar dan menjalankan wasiat ku dalam menyampaikan berita darimu (dengan 'AKHALQUL KARIMAH') dan janganlah mereka mendahuluimu dalam menyampaikan dan dalam membuat suatu keputusan untuk membina perahu mu."

 

"Wahai Ahmad, sampaikanlah kepada ummat ku dizaman mu. Hendaklah mereka menjauhi majlis-majlis yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan kepada negeri-negeri mereka dan perpecahan di dalam negeri-negeri mereka, hendaklah mereka meninggalkan sejauh-jauhnya  majlis-majlis yang meragukan Al-Qur'an dan merusak kesucian Al-Qur'an. Sungguh Aku Muhammad Rasulullah telah mengetahui bahawa telah lama kaum kafir penyembah Iblis dan Dajjal telah menyusun rencana untuk menghancurkan dua kota suci dengan menguasai dari tepi-tepinya dengan namimah dan fitnah."

 

"UmmatKu di negerimu telah masuk ke dalam perangkap namimah kaum kafir, hingga pendusta lebih mereka percaya, yakni mereka yang berdusta mengatasnamakan Aku dan Allah, yang lebih di percaya daripada perkataan zuriyyah Ku yang zuhud dan wara', padahal sumber kekacauan berasal dari lima orang yang akan aku sebutkan namanya dan menjadi rahasia untuk mu, agar diri mu waspada dan berhati hati di negeri mu."

 

Wahai Ahmad, Aku Muhammad Rasulullah mengenali dan memuji titisan air mata di sepertiga malam dan menjelang Maghrib di malam tahun baru kaum Mubadziriin, titisan air mata dari Dzuriyyah Ku 'Muhammad Syech bin Abdul Qadir' sebagaimana aku mengenal 'Husain As-Sibthi', dan kekhawatirannya terhadap fitnah-fitnah yang terjadi di Negerinya (Indonesia) dan aku mengenali Majlisnya yang bernama "Sebab datangnya Cinta Al Mustafa"."

 

"Dan juga sebagaimana Aku mengenal zuriyyah ku 'Muhammad Ali Abdullah bin Ja'far bin Ahmad Al Husaini' sejak ia lahir dan wafat di seberang Negeri mu, aku memanggilnya 'Ali Ad Dawa' di Batu Pahat.   dan aku mengenali semua zuriyyah ku yang wara' dan Zuhud."

 

"Wahai Ahmad, janganlah takut dan ragu, Aku Muhammad senantiasa mendoakan dan memperhatikanmu, namun tidaklah akan datang syafaat dan pertolongan Allah kepadamu jika dirimu ragu dan takut, dan tidak adanya ku jumpai akhlaq yang baik pada dirimu, janganlah mencintai perhatian dunia, dan janganlah dirimu menyukai pujian dunia. Hal itu akan membutakan hati mu dari cahaya Allah."

 

Aku pun berkata. Wahai Nabi Khidr a.s, itulah yang aku dapatkan dari mimpiku bersama Rasulullah hari ini, dan ketika aku terbangun aku masih mencium bau kasturi yang isteriku menyangka aku memakai kasturi pemberian mu.

 

Nabi Khidr berkata : "Sampaikanlah kepada ummat Rasulullah hal itu, dan janganlah mengurangi atau melebihkannya. Dan tulislah semua itu dengan percakapan kita. Aku 'Balya bin Malkan' pun ingin menjadi saksi atas semua peristiwa yang kamu alami, dan aku pun telah bermimpi berjumpa Rasulullah dan menyuruh ku untuk mendengar mimpi mu, dan memeriksa serta memastikan tidak ada satupun yang terlupa."

 

Aku bertanya kepada Nabi Khidr mengapa Rasululah memanggilku dengan sebutan 'Al Mughthotun Gubar'. Nabi Khidr menjawab : "Itu Ertinya yang tertutup debu. Maknanya dirimu terhalang dari orang orang bodoh yang sombong, orang berilmu yang sombong, munafik dan fasik, hingga mereka kaum munafik dan fasik dan bodoh."

 

"Karena istilah debu yang di Pakai Rasulullah adalah sindiran dari Allah bagi orang orang kafir, musyrikin dan munafiquun yang sombong ketika mereka menghina Nabi-Nabi di zamannya. Mudah bagi Allah menghancurkan kaum Musyrikin sebagaimana kita menepis debu yang menempel di pakaian."

 

Ahmad F. Alwie Al Hasani

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung