Tingginya Drajat dan Pangkat Nabi Mulia Muhammad

   
Tingginya Drajat dan Pangkat Nabi Mulia Muhammad

Tingginya Drajat dan Pangkat Nabi Mulia Muhammad

 gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai bing


24 Januari 2024

Tingginya Drajat dan Pangkat Nabi Mulia Muhammad


Pada saat aku duduk di sebuah sekolah di mana anakku bersekolah disana, Nabi Khidr as mendatangi ku dengan wujud dan pakaian yang lazim di pakai orang-orang di negeri ku. Beliau berkata : "Wahai Ahmad, aku kisahkan apa yang Allah perlihatkan padaku dan apa yang aku saksikan adalah suatu yang menakjubkan.

 

Dengarkan dan tulislah agar ummat Rasulullah SAW dan ummat manusia tidak meragukan tingginya Drajat Rasuullah dan kesucian hati dan jiwa raga Rasululah Muhammad yang Mulia.

 

Wahai Ahmad, saat 'Al-Harits' dan 'Halimah As-Sya'diyyah' berangkat ke Kota Mekah. Pada malam harinya, Allah memberikan perintah kepadaku untuk memberi makan unta dan kambing milik mereka agar sihat dan gemuk. Dan saat aku hendak memberi makan Unta dan kambing, kambing itu bertanya kepada ku : "Siapakah dirimu wahai orang yang baik...?"

 

Aku menjawab : "Aku Khidr, aku diperintahkan Allah Azza wajalla untuk memberi kalian makan supaya kalian kembali sihat".

 

Lalu seekor unta yang kurus bersama seekor anaknya yang menyusu padanya menjawab : "Wahai Khidr Nabi Allah, bagaimana kami mempunyai hasrat untuk makan dan minum, sedangkan sejak kami mendengar kelahiran seorang Nabi akhir zaman, dan ketika seorang malaikat mengatakan bahwa beliau akan berada di tempat ini selama dua tahun tiga hari, kami merasakan kerinduan yang menyiksa kami, kami tidak sabar ingin merasakan sentuhan tangan mungilnya, dan ingin mendengar suara bayi suci itu. Wahai Khidr, apakah Allah memberi tahu dirimu bilakah Sang Pembawa Cahaya itu sampai ke rumah tuan kami Al-Harits ? kami khawatir mereka memilih bayi yang masih mempunyai ayah dan dari kabilah yang kaya".

 

Lalu aku (Khidr as) menjawab : "Wahai makhluq-makhluq Allah, aku diperintahkan Allah untuk  memberikan diri kalian makan, karena Muhammad yang mulia dalam masa tiga hari ini akan sampai ke tempatmu".

 

Lalu ketiga-tiga haiwan itu pun makan dan minum dengan lahapnya, dengan air mata haru menitis di mata mereka, selama tiga hari aku (Khidr as) memberikan mereka makan dan minum. Dan dengannya, Allah Azza Wajalla membuat mereka menjadi sihat dan gemuk hanya dalam waktu dua hari setelah Al-Harits dan isterinya berangkat ke kota Mekah.

 

Seekor kambing berkata kepada ku : "Wahai Khidr as, sungguh sangat beruntung sang keledai yang akan lebih dahulu berjumpa dan membawa  Muhammad menuju tempat ini".

 

Lalu di hari ketiga aku mendengar bukit dan batu serta pohon kurma memuji Allah lebih keras dari biasanya. Dan aku bersegera meninggalkan desa itu, dan aku melihat Al-Harits dan Isterinya menaiki keledai yang kurus namun mampu membawa mereka bertiga dengan perbekalan yang banyak dan keledai itu nampak berjalan lebih cepat dari kabilah lainnya, hingga saat dekat aku mendengar keledai itu bersenandung.

 

Sang keledai berkata : "Aku tidaklah seburuk suaraku, karena di punggung ku ada manusia yang akan membawa cahaya penerang seluruh alam".

 

"Aku merasa ringan membawa mereka di punggung ku, karena Allah Azza Wajalla memberikan aku kekuatan dengan sebab kesucian bayi yang di cintai Nya".

 

"Wahai seluruh alam, wahai bebatuan, wahai para keledai, akulah yang lebih beruntung karena aku membawa cahaya Rahmatan Lil Al-Amin di punggung ku".

 

Sebuah pohon kurma yang tidak jauh dari rumah Al-Harits berkata : "Duhai Allah, jadikan aku tempat ia bersandar dan bermain, dan jadikanlah aku pohon kurma tempat ia bersandar ketika lelah bermain".

 

Dan aku (Khidr a.s), melihat para malaikat membersihkan air sumur di sekitar desa itu, dan memperbanyak sumber air di dalamnya. Hingga seluruh penduduk desa menjadi riang gembira.

 

Dan satu sosok malaikat datang mendekati ku, dan berkata : "Wahai Balya bin Malkan, pergilah. Allah memberikan aku perintah untuk menjaga tempat ini, dan tugasmu telah selesai".

 

Aku pun menjawab : "Wahai Malaikat Allah, Izinkan aku memandang lebih dekat kepada Rasulullah yang mulia. Lalu datanglah Jibril a.s yang memelukku dan membawaku kembali ke Damaskus. Hingga aku merasa sedih kerana tidak dapat memandang dan mencium harumnya bayi suci itu".

 

"Wahai Ahmad, aku kisahkan hal ini agar mereka (ummat Islam) tidaklah ragu akan tingginya Drajat dan pangkat Nabi Mulia Muhammad".

 

Ahmad F. bin Abdullah Alwie Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung