Beberapa Saat di Malam Nuzulul Qur'an Bersama Nabi Khidr dan Rasulullah

   
Beberapa Saat di Malam Nuzulul Qur'an Bersama Nabi Khidr dan Rasulullah

Beberapa Saat di Malam Nuzulul Qur'an Bersama Nabi Khidr dan Rasulullah

gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot

Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English



27 Maret 2024 

Beberapa Saat di Malam Nuzulul Qur'an Bersama Nabi Khidr dan Rasulullah


Nabi Khidr a.s mendatangi ku, lalu ia mengajak ku ke sebuah tempat yang tinggi di malam Nuzulul Qur'an.

Lalu beliau berkata. "Tenangkan hati mu, perjalanan kali ini akan sangat menyakitkan bagi tubuh mu dan janganlah diri mu membuka mata mu sebelum aku memintanya, dan setelah semua ini selesai, maka tuliskanlah apa-apa yang wajib kamu tuliskan dan jangan kamu ceritakan atau tuliskan apa-apa yang tidak boleh kamu kisahkan dan tuliskan, itu semua atas perintah dan kehendak Allah Azza wa Jalla."


Lalu setelah Beliau (Nabi Khidr) membolehkan aku membuka mata ku, sungguh menakjubkan apa yang nampak di hadapan ku, lalu beliau berkata :

"Wahai Ahmad, mereka yang berada di tempat paling atas itu adalah ummat Nabi Mulia Muhammad yang syahid, dan yang berada di bawahnya adalah mereka yang termasuk mati dalam keadaan syahid, yaitu mereka yang 

  • syahid saat mempelajari ilmu agama, 
  • sebagian mereka yang syahid karena tenggelam dalam sebuah musibah,
  • mereka yang syahid karena terbunuh dalam mempertahankan harga diri mereka,
  • mereka perempuan perempuan yang syahid karena teraniaya oleh pasangan-pasangan mereka,
  • mereka yang syahid karena difitnah dan di hukum mati oleh orang-orang yang jahil namun mempunyai jabatan 
  • dan mereka yang syahid karena melahirkan anak-anak mereka,
  • mereka yang syahid karena sabar dalam menjalani ujian syahid."


"Wahai Ahmad, yang dibawah nya lagi mereka yang wafat pada hari jumat dan wafat di dalam bulan suci Ramadhan dalam keadaan sakit dan dalam keadaan berpuasa, mereka terbagi menjadi beberapa golongan di dalamnya, yang mereka dapat berjumpa dengan satu dan lainnya. sungguh perbuatan baik sekecil apapun di bulan suci Ramadhan balasannya adalah kebahagiaan di iliyyin sebelum kiamat tiba, yaitu hari dimana seluruh ummat manusia dikumpulkan lalu di hisab dalam "satu hari", Dialah Allah Tuhan kita yang Maha cepat perhitungan Nya dsn Dia-lah Allah yang pandangan Nya tak pernah luput kepada semua yang diciptakan Nya dan diatur Nya."


"Wahai Ahnad, Allah meminta ku agar diri mu di pertemukan dengan beberapa orang yang selama mereka hidup telah mengenal mu, sungguh Allah menginginkan bahwa di akhir zaman, seluruh Ummat Nabi Mulia Muhammad dapat mendengar kisah-kisah perjalanan mu di malam nuzulul Qur'an, yaitu perjalanan mu ketempat ini (Iliyyin) dan ke tempat terburuk (Sijjin) yang berbeda dari sebelumnya, janganlah dirimu menjadi takut, sesungguhnya didalam bulan Suci Ramadhan api dan penyiksaan dipadamkan Allah dan pintu-pintu neraka sijjin (azab kubur) pun di padamkan, hingga yang ada hanya kesejukan dan ketenangan."


"Wahai Ahmad, sungguh Allah hendak mempertemukan dirimu dengan ayah mertua mu, nenek-nenek mu dan kakek-kakek mu, baik mereka keluarga dari diri mu atau dari istri-istri mu dan sahabat sahabat mu yang mereka telah wafat, dan kisahkan lah semua apa yang mereka katakan hingga sesuatu yang belum pernah diri mu mengetahui sebelumnya dapat menjadi bukti kebenaran bahwa diri mu berjumpa dengan ayah ibu mereka dan kakek-kakek mereka."


"Wahai Ahmad, katakan dan tuliskanlah, Allah lah yang Maha Mengetahui dan Maha memberikan karunia bagi siapapun yang di kehendaki Nya, dan aku katakan kepada mu, tidaklah menjamin diri mu aman dari godaan syetan dan nafsu mu selama diri mu hidup diatas dunia, hendaklah diri mu bersabar dsn meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, dan hal ini pun tidak pula menjamin diri mu masuk kedalam barisan orang-orang yang syahid dan shalihien setelah Allah memperjalankan mu ke tempat ini (iliyyin) yang bertingkat-tingkat dan penuh dengan keindahan dan kebahagiaan sebagai tempat untuk orang-orang yang di cintai Allah dalam menantikan hari kiamat tiba."


"Wahai Ahmad, perjalanan mu ke tempat ini pun tidak pula menjamin diri mu terpelihara dari dosa, dan tidak pula menjamin menjadi aman diri mu dari neraka dan tidak pula menjamin diri mu mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat walaupun dalam diri mu mengalir darah Rasulullah Muhammad yang Mulia, dan walaupun telah Allah pertemukan diri mu dengan Nabi Mulia Muhammad Rasulullah di tempat ini (Iliyyin)."


Berjumpa Nabi Mulia Muhammad Saw

"Wahai Ahmad, sungguh persiapkan diri mu dalam menjumpai Nabi Mulia Muhammad dan janganlah diri mu memaksakan untuk memandang wajah Beliau, sungguh ada beberapa Ulama di Negri mu yang telah memaksa memandang dan memeluk Rasulullah namun ia enggan kembali keatas dunia dan sebagian memilih diam dan mengurung diri hingga mereka wafat, padahal Allah menginginkan mereka menjadi seorang Al-Mujaddid dan menghabarkan apa yang di amanahkan Allah kepada mereka, dan Allah mengabulkan permintaan mereka yang memilih jalan mengasingkan diri dan diam, namun keadaan mereka adalah teramat rendah saat ini pada iliyyin yang terbawah."


"Wahai Ahmad, simpan nama-nama yang berdusta atas nama Rasulullah Muhammad hingga diri mu mengenali mereka, dan abaikan mereka saat mereka mengatakan pernah berjumpa dengan Rasulullah dan diri ku, sungguh kelak aku akan menjadi saksi kedustaan mereka dan Rasulullah Muhammad akan berpaling dari mereka di dunia dan akhirat, sungguh mereka akan Allah berikan rasa takut dan malu di dalam dada mereka atas kedustaan mereka di hadapan mu, sungguh mereka adalah hamba-hamba Allah yang hubbuddunia dan inginkan kemahsyuran dunia dan gila pujian."


"Wahai Ahmad, duduk dan tenanglah, Nabi Mulia Muhammad akan menemui mu, dan tulislah apa-apa yang di kehendaki Rasulullah untuk diri mu menuliskannya dan menyimpannya hingga semua secara perlahan kamu sampaikan dalam setiap khutbah mu, sungguh Allah hendak menguji mu dan diri ku, serta ummat Nabi Mulia Muhammad seluruhnya. Dan kemudian saya hanya bisa menangis haru ditempat yang indah bersama Rasulullah dan semua orang-orang yang telah sampai pada tempat terpuji itu (Iliyyin)."


Setelah peristiwa perjumpaan saya dengan Rasulullah dan beberapa orang di iliyyin dan sijjin itu, lalu Nabi Khidr berkata :

"Wahai Ahmad, simpan lah dengan kuat apa yang menjadi rahasia Allah dan Rasulullah bersama mu, dan aku sama seperti mu, merasa marah bercampur sedih ketika Rasulullah Muhammad yang Mulia berkisah tentang mereka yang berdusta atas nama Beliau dan atas nama diriku, dan mereka yang mengaku cucu Rasulullah dan mereka yang mengaku sebagai murid ku dan mereka yang mengaku sebagai anak angkat ku, sungguh aku mendengar Rasulullah berkata bahwa Allah melaknat mereka dan mereka hanyalah para pengkhayal bodoh yang kelak aku (Nabi Khidr) sendiri yang akan melemparkan mereka kedalam siksa kubur dan siksa neraka."


"Wahai Ahmad, bersabarlah sungguh dahulu penduduk kota Madinah pun tidak semua menyambut gembira kedatangan Rasulullah di kota itu, maka hendaklah kamu mencontoh akhlaq Kakek mu Muhammad Rasulullah yang Mulia, dalam menghadapi orang-orang yang akan menghina mu dengan kisah mu ini. Sungguh kelak mereka akan membuktikannya sendiri, di dalam iliyyin atau sijjin tempat mereka kembali setelah mereka sampai pada usia yang telah di tetapkan."


"Dan aku mendengar Rasulullah berkata bahwa beberapa Ulama yang Beliau Nabi Mulia Muhammad mengetahui nama-nama mereka, telah mengetahui dan membaca khabar-khabar yang diri mu sampaikan selama ini, ada pula yang tengah membaca dan mengkaji nya. Semoga Allah memuliakan mereka dan menggerakkan hati mereka."


"Wahai Ahmad, aku pun mendengar Rasulullah berkata kepada mu : Seekor singa tanpa mengaum tidak perlu menjelaskan siapa dirinya, dan tidak perlu menunjukan taring dan kuku-kuku nya dengan tujuan menjelaskan bahwa dirinya seekor singa yang merajai belantara."


"Aku dan Rasulullah menyukai perkataan sahabat mu, "Bahwa seseorang tidak perlu bertelanjang untuk membuktikan bahwa dirinya itu laki-laki atau perempuan."


"Sungguh perkataan Rasulullah dan sahabat mu adalah perkataan yang beradab dan berakhlaq namun sangat menusuk telinga dan hati orang-orang yang membenci mu dan iri serta sombong."


"Tuliskah dan janganlah diri mu menjadi ragu dan takut. Dan kisahkan lah kepada istri-istri mu dan para pengikut mu esok malam. Hingga hendaklah mereka menambah kecintaan di hati mereka kepada Allah dan Rasulullah, dan hendaklah mereka bersabar bersama mu, hingga batas waktu yang telah Allah tetapkan."


Ahmad Al-Makhfiy

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung