gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot |
Pesanan Nabi Khizba a.s Kepada Ahmad Untuk Tanah Arkhabil (Nusantara)
Nabi Khidr a.s mendatangi ku, kali ini beliau memakai surban merah di pundaknya, beliau berkata:
Wahai Ahmad, ambillah wudhu dan masuklah ke tempat mu sholat, aku ingin mengkhabarkan sesuatu hal yang Allah dan Rasulullah inginkan, semoga mereka para ulama di negri mu dan negri saudara mu memahami dan mendengarkannya.
Wahai Ahmad, tulislah dan janganlah mengurangi dan merasa takut untuk diri mu menuliskannya, sungguh telah terjadi kedustaan yang mereka para peramal dan pendusta yang meramalkan beberapa bencana besar di Negri mu, sungguh mereka hanya mengejar KEMAHSYURAN dunia dan menyesatkan ummat manusia.
Aku membawa amanah kembali dari Nabi Khizba a.s yang memahami jumlah gunung dan "batu" yang Allah perintahkan agar ia (Nabi Khizba) dahulu diperintahkan menanam dan menutup beberapa lubang bumi di Tanah Arkhabil (Nusantara).
Baca Juga :
Wahai Ahmad, Nabi Khizba saudara ku menitipkan salam kepada seluruh ulama dan para pemimpin di Tanah Arkhabil, beliau berkata:
Wahai Khidr saudara ku, Allah Tuhan mu dan Tuhan ku yang Maha Mulia dan Maha Berkuasa atas segala ciptaan Nya telah mengizinkan aku menjumpai mu, sungguh aku sangat bersedih menyaksikan Tanah Arkhabil (Nusantara) yang telah mereka kaum yang serakah merusak gunung-gunung dan merubah aliran mata air dan mengotori tepi lautan dan tepi gunung dengan keserakahan dan kemaksiatan, hingga batu diatas gunung itu telah diangkat Allah kelangit, pertanda keseimbangan di Tanah Arkhabil akan menjadi goyah.
Apakah mereka mengira harta dan kekayaan yang mereka kumpulkan dapat menolong mereka dari murka Allah…? Ataukah kesenangan pemuas syahwat dapat memperpanjang umur mereka? Apakah mereka mengira bahwa Allah hanyalah menguasai dan merajai masjid-masjid dan hanya ada di dua tanah suci saja?
Wahai Khidr saudara ku, apakah mereka mengira kisah tentang dua Nabi dan aku adalah kehendak angan Ahmad? Wahai Khidr, saudara ku, sungguh diri ku berharap Ahmad membawa tongkat itu dan bersegera memberikan peringatan kepada para Ulama dan para pemimpin di Tanah Arkhabil, hingga Allah menahan murka Nya sungguh aku melihat mu memakai turban merah dan selendang merah, dan aku sangat memahami maknanya. Tahanlah wahai saudara ku Khidr, sungguh diri mu saat ini yang mampu mendengar Nya (Allah SWT), dan diri mu yang di dengar oleh Ahmad, sungguh aku tidaklah menginginkan terjadinya gegaran dan bergejolaknya lautan dan gunung-gunung di Tanah Arkhabil.
Wahai Khidr, sampaikan kepada Ahmad, agar ia menuliskan kata-kata ku (Nabi Khizba a.s) ini.
“WAHAI PARA PEMBESAR ULAMA DAN PEMBESAR NEGERI, TAKUTLAH HANYA KEPADA ALLAH, DAN BERSEGERALAH KALIAN MELURUSKAN NIAT DAN MENJALANKAN KEWAJIBAN KALIAN DALAM MENCIPTAKAN KEDAMAIAN DAN KERUKUNAN, HENTIKANLAH PERPECAHAN DAN KESOMBONGAN DENGAN JABATAN DAN PAKAIAN KALIAN, BERSEGERALAH MENCEGAH DATANGNYA BENCANA BESAR DI TANAH ARKHABIL DENGAN MENGHENTIKAN KEMAKSIATAN SESAMA JENIS DAN KESERAKAHAN. SUNGGUH TELAH ALLAH TIADAKAN BATU PANCANG DIATAS TANAH KALIAN, SEBAGAIMANA DAHULU PERNAH TERJADI BENCANA BESAR YANG MENENGGELAMKAN SEPARUH TANAH ARKHABIL DAN RATUSAN MANUSIA MATI TENGGELAM BERSAMA GUNUNG DAN LAUTAN, APAKAH KALIAN MERASA AMAN DENGAN PERINGATAN DARI ALLAH? BERSEGERALAH KEPADA AMPUNAN ALLAH DAN JANGANLAH KALIAN SALING MEMBENCI DAN MENGHINA SATU DENGAN YANG LAINNYA. SUNGGUH AZAB ALLAH DI DUNIA DAN AKHIRAT TIDAK ADA SATU PUN YANG MAMPU MENAHAN NYA.”
“Wahai Khidr saudara ku, sampaikan pula salam ku kepada Ahmad, hendaklah ia bersegera menjauhi kota nya sebelum pertengahan bulan Ramadhan, dan bawalah serta tongkat itu dan bersegeralah memberikan peringatan kepada seluruh ummat manusia diatas Tanah Arkhabil bukankah ia telah diberikan pengikut yang selalu setia dan bersiaga? Tanyakan kepada Ahmad, apakah yang menahannya hingga tidak juga ia mengatakan yang harus ia katakan dan tidak pula ia bersegera melakukan apa yang harus ia lakukan. Ataukah Allah telah memberikan perintah kepadanya untuk menahan diri? Ataukah ia takut kehilangan harta nya? Sungguh Allah tidaklah pernah mengingkari janji Nya kepada hamba Nya yang taat.”
“Sungguh hanya tongkat itu lah yang mampu mengembalikan "batu" keatas gunung itu yang akan membuat tenang Tanah Arkhabil, hingga para peramal bodoh tidak tertawa diatas penderitaan ummat manusia. Atau adakah perintah Allah kepada Ahmad hingga ia menahan diri nya…? Sungguh mengatakan kebenaran memang tidaklah semua ummat manusia menyukai dan memahaminya, sungguh mereka yang merasa aman diatas Tanah Arkhabil dengan harta-harta nya, adalah kebodohan yang akan dibayar dengan harga yang mahal”.
Aku (Khidr a.s), telah menjawab semua pertanyaan Khizba saudara ku, maka tetaplah diri mu wahai Ahmad tunduk dan patuh kepada perintah Allah yang aku katakan pada mu malam ini, bukankah sebagian dari Ummat Nabi Mulia Muhammad telah melihat tanda-tanda nya…?
Bawalah pengikut mu selama tiga hari, dan perintahkan lah kepada pengikut mu dan istrinya menjaga rumah mu, sungguh keduanya menjadi penguat tiang-tiang rumah mu, dan mintalah mereka mencari seorang bayi laki-laki yang berada pada panti asuhan untuk mereka tawar dan menjadikannya seorang anak, kelak mereka akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan di masa yang akan datang.
Ahmad F. Abdullah Alwie Syams