Kitab : Al-Jawahir Al Makhfiyyah
Judul : 7 Golongan yang Menghadapi Godaan Syaitan
Disusun oleh : Mohammad Amri Yusof
Ditulis oleh : Sallehudin Bin Sufi
Dikarang oleh : Ahmad Fahmi Hadiid Syams Al Makhfiy
1. Godaan iblis kepada mangsa musibah.
Syaitan mendorong orang berputus asa dan meratapi nasib (dihiasi dengan tangisan dan teriakan), mendorong manusia beribadah (Sholat fardhu) karena takut mati (jauh dari hakikat sholat fardhu) yang pada akhirnya ketika sihat dan keluar dari musibah akan mudah manusia ini melalaikan sholatnya. Berangan-angan kosong tanpa berfikir untuk membayar hutang kepada Allah dan kepada satu sama lain. Merasa ingin berbuat baik yang termudah supaya mendapatkan pahala padahal seharusnya ia memperbanyak sodaqoh, zikrullah dan solat-solat sunnah.
Iblis sentiasa membuka mata orang yang terkena musibah kepada keindahan dunia di masa lalu, hingga ia meratapi dan menyesali masa sekarang dan meratapi masa yang akan datang. Iblis membangkitkan amarah manusia yang sedang terkena musibah hingga rasa buruk sangka kepada orang lain menjadi besar. Semua itu iblis berusaha agar manusia yang terkena musibah mengerjakan kemusyrikan. Iblis mendekatkan syahwat kepada hal-hal dan benda-benda yang disenangi syahwat.
Sifat dasar syahwat adalah menyukai (mencintai) apa-apa yang memuaskannya. Dan iblis berusaha kuat mengarahkan pandangan mata manusia kepada hal-hal yang disenangi syahwat, sejak manusia masih dalam buaian ibu hingga menjelang ajal. Iblis mendatangi manusia menjelang ajal dengan membawa berjuta tipuan ke dalam pandangan angan-angan manusia hingga manusia lupa dan kaku lidahnya dalam mengucapkan kalimat penyelamat dirinya (syahadatain).
Iblis mendorong manusia takut untuk bersendiri dan mencintai keramaian dan kesenangan dunia. Mendorong manusia yang berpasangan berputus asa jika terpisah oleh pasangannya (terpisah/perceraian yang dengan sebab hukum-hukum Allah). Hingga mendorong manusia berbuat yang keji (perzinahan, bunuh diri dan meratapi nasib kepada selain Allah). Iblis mendorong syahwat manusia merasa dirinya seakan aman dengan harta dan istananya (rumahnya) dan bukan merasa aman dimana pun ia berada jika bersama perlindungan dan perhatian Allah, hingga kebanyakan manusia tergelincir ke dalam buruknya rasa, yaitu rasa sombong dan mencintai pujian manusia lain kepada dirinya.
Tujuan utama iblis adalah untuk melalaikan (memalingkan hati) manusia dari mengingat Allah dan dari pekerjaan pekerjaan dunia yang dapat menolong manusia di saat sakarotul maut, di yaumul qiyamah dan di shirotil jahiem/yaumul hisaab).
2. Godaan iblis kepada orang-orang yang berharta
Di setiap harta benda yang dimiliki manusia baik itu yang didapati dengan cara halal ataupun haram, iblis akan mendorong manusia agar mencintai dan merindukan harta benda melebihi dirinya sendiri. Hingga melupakan pemberi harta yang Maha Kaya (Allah swt). Ketika permulaan diciptakan dinar dan dirham, iblis memungut salah satu dirham dan menempelkan di kelopak matanya seraya berkata : "celakalah manusia anak cucu Adam yang mencintai benda ini (dirham dan dinar) meskipun ia mendapatinya dengan cara yang halal". Iblis lalu menyiapkan strategi (talbis wal ghurur) nya dan memberikan perintah kepada pasukannya untuk selalu memperhatikan harta benda yang dimiliki manusia. Menghiasi pandangan mata manusia dengan pandangan syahwat ingin memiliki apapun yang indah dan menyenangkan dari setiap harta dan benda. Dan mengikat kuat syahwat manusia kepada harta benda yang dimiliki manusia itu maupun yang baru nampak dalam pandangan manusia, hingga syahwat nya menguasai akal dan menggelapkan hati.
Pada akhirnya manusia yang hubbuddunya melupakan hukum-hukum Allah dan mencari harta dunia dengan segala cara, melebihi buasnya haiwan mengejar buruan nya. Jutaan syaitan menempati harta benda manusia, menanti manusia memuaskan syahwatnya dengan apa yang disukainya, hingga melalaikan kewajipannya kepada Allah dan melupakan sunnah yang diajarkan Rasulullah. Syaitan mendorong manusia enggan bersedekah dan mengeluarkan sebahagian hartanya di jalan Allah. Iblis menutup dan mengunci hati manusia disebabkan kesombongan dan keserakahan manusia itu sendiri.
Anak-anak pun tak luput dari hiasan syaitan agar manusia lalai dan menyia-nyiakan waktunya hingga melalaikan kewajiban dan lupa bahawa hakikat anak yang dititipkan Allah agar menjadi generasi yang lebih baik lagi dalam mengikuti Sunnatullah dan Sunnah Rasulullah saw.
3. Godaan iblis kepada orang-orang yang belajar
Mereka dialihkan pandangan (hamiyyahnya) dan keinginannya agar kelak ilmunya dipuji dan mendapatkan keuntungan dunia yang memenuhi syahwatnya. Hingga tidak memahami ayat Allah tentang ujian bagi yang beriman dan berilmu yang akan diuji sebagaimana orang-orang sebelum mereka. Mereka akan diuji dahulu sebelum berjaya dunia dan akhirat dengan latihan lapar dan menderita sebelum mencapai maqam Waliyullah dan berjaya dunia akhirat.
Kebanyakan mereka beranggapan bertapa dan puasa itulah cara mencapai maqam waliyullah. Padahal tafsir ahlul ju' wal athos ini berbeza dengan jalan fikiran mereka yang memuja kekuatan dan kejayaan dengan kekuatan batin. Kebanyakan orang yang berilmu akan ditanamkan rasa enggan mencari penghidupan sesuai sunnah. Dia akan beranggapan bahwa dengan ilmunya akan menjamin dunianya. Hingga mereka tidak pandai mencari jalan rezeki Allah kepada dirinya dengan berniaga. Mereka mengabaikan nasihat dan anjuran Rasulullah saw untuk mencari bekal dunia dengan berniaga.
Akhirnya mereka tertipu dengan karamah-karamah yang sebenarnya adalah tipuan angan mereka sendiri dari dorongan syahwat hubbuddunia. Hakikatnya karamah mereka ini adalah murka Allah (istidraj) yang sama sekali tanpa redha dan tanpa pahala bahkan tanpa pertolongan kelak jika aib mereka ini diangkat hijabnya oleh Allah di dunia dan di yaumul hisab.
Sumber dari semua itu adalah cinta dunia dan pemuasan syahwat yang gila pujian manusia, hingga iblis sangatlah mudah membawa mereka ini kepada kehancuran diri mereka di dunia dan akhirat.
"SESUNGGUHNYA ALLAH MEMBERIKAN KEBEBASAN UNTUK IBLIS MENGGODA SELURUH ANAK CUCU ADAM HINGGA AKHIR ZAMAN, NAMUN TERBATAS PADA MENIUPKAN TIPU DAYA PADA ANGAN-ANGAN DAN SYAHWAT”
Jauhilah belajar ilmu untuk pujian ke atas diri. Sedangkan nabi tidak suka orang berlebihan memuji dirinya.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
إِيا ُكم َوالغُلُو، فَإِن َما أَهلَك َمن َكَان قَبلَكُمُ الغُلُُّو
”Jauhilah oleh kalian sikap berlebih-lebihan, karena sesungguhnya sikap berlebihan itulah yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu majah dari Ibnu Abbas)
Dalam shahih Muslim, Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata: “bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda” :
ًَهلَكَ المتَنَِطِّعُو َن- قَالَهَا ثَلَثا
”Binasalah orang-orang yang bersikap berlebih-lebihan.” (diulanginya ucapan itu tiga kali).
Diriwayatkan dari Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا تُطرونِي َكَما أَطرِت النصا َرى ِعيسى بن َمريََم، إِنَما أَنَا َعبد، فَقُولُوا َعبَد الله َو َر ُسولُهُ
”Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: Abdullah (hamba Allah) dan Rasulullah (Utusan Allah).” (HR Bukhari dan Muslim)
"Dan ketika Allah SWT mengangkat seorang hambaNya yang Taqwa dari golongan Sholihin sebagai Waliyullah di setiap zaman, Iblis akan menciptakan dengan sungguh-sungguh ‘seribu’ wali-walinya dari manusia-manusia yang mempunyai pengaruh di tengah-tengah manusia lainnya yang bersifat ‘sombong’, takabbur dan lemah ilmu, panjang angan-angan lagi kasar". (Makarul iblis wa tauhid qotho'ih)
4. Godaan iblis kepada tokoh dan pemimpin masyarakat
Puji lah Allah. Dan wajib berbaik sangka kepada Allah. Takutlah mereka yang sebenarnya memuji dirinya sendiri. Seorang penceramah lebih berbahaya dari ahli Fiqih. Sungguh mereka hanya akan mengira-ngira saja jika tidak benar memahami ayat Al Quran yang saling berkaitan dan berhubungan dari satu ayat ke ayat yang lain, anda akan terjebak dalam menjelaskannya sendiri. Ada dalam Al Qur`an. Di akhir zaman, akan adanya manusia yang mempelajari 1/3 Al-Qur'an dan 1/3 Sabda Rasulullah saw dengan memilih ayat dan sabda yang ia sukai dan membuang ayat dan sabda yang ia tidak sukai, kemudian dengan pangkat dan hartanya ia memperdaya kaum yang bodoh dan kaum yang tunduk dengan jabatan dunia dan takut akan penderitaan, hingga manusia ini tak ubahnya seperti Bani israil pada zaman Nabi Allah Musa as.
Iblis mengakui bahwa mereka sangatlah khuatir dan takut jika manusia membaca dan memahami AlQur'an, hingga turun kepada manusia itu hidayah Allah, yang menjadikan manusia itu terjaga dari tidurnya (memahami taqdirnya sebagai Manusia khalifah rahmatan lil'alamiin). Sungguh jelas bahwa Al-Qur'an menerangkan bahwa orang-orang kafir itu menyembunyikan kebenaran itu kerana mereka takut kehilangan kesenangan dunia. Jelas tegas dalam Al-Qur'an bahwa mereka kaum yang melampaui batas dan mengingkari kebenaran, akhirnya mereka akan binasa dengan kesombongan dan keangkuhan mereka sendiri, dan bagi mereka adalah menjadi penghuni neraka kekal selamanya.
Ketika manusia melupakan jasad & pangkatnya adalah milik dan pemberian dari Allah SWT, maka Iblis meniupkan ke dalam hati manusia itu "sombong" & merasa dia lah "hukum" yang harus ditaati, hingga umat akan dianggap sebagai sasaran kepentingan dirinya sendiri. Rasulullah bersabda umat akan seperti buih di lautan oleh karena penyakit "Wahn" (cinta dunia).
5. Godaan iblis kepada :
- Ulama dan Cendekiawan
Iblis merayu seseorang agar menjawab syahwatnya melalui segala media / kajian dan lain sebagainya. Memaknai ayat dengan sekehendak hatinya, dan selalu merasa dan tak terasa terjebak di dalam rasa.
Iblis berkata :
"Akan ku tanamkan sifat sombong di dalam dada anak cucu Adam, sifat angkuh, sifat merasa benar dan permusuhan. Dan akan ku hiasi akal dan syahwat mereka hingga hati mereka asyik menghitung harta dan asyik menerima pujian dan kutanamkan sifat malas, hingga keangkuhan dan maksiat menyelimuti semua amal anak cucu Adam, dan yang paling kami sukai adalah manusia yang serakah dan melakukan kemusyrikan dengan ilmunya". (Yaitu manusia-manusia yang menyembunyikan ilmu yang hak tapi melakukan kemusyrikan karena takut akan hilangnya pujian dan harta).
Iblis dan zuriatnya menginginkan anak cucu Adam lebih hina daripada mereka di dalam neraka, karena sifat-sifat tersebut di ataslah yang menggelincirkan Iblis hingga menjadi kekal murka Allah atas dirinya. Rahasia yang disembunyikan iblis dari manusia ialah untuk berputus asa secara tidak langsung akan menjauhi fitrah manusia.
- Tabib dan Doktor
- Iblis tidak menciptakan musibah dan penyakit.
Likulli daa in dawaa`un. Setiap penyakit ada ubatnya. Dasar dari segala ubat adalah keyakinan kuat kepada Allah dan kepada kekuasaan Allah. Lau ikhtiar dengan ubat yang halal jika yang halal sudah tidak ditemukan maka boleh dengan yang haram (sepakat Ulama) dengan catatan setelah melakukan pengubatan halal dengan sebaik-baiknya.
Ubat tidak menyembuhkan kerana hakikat kesembuhan dari segala penyakit adalah dari penilaian Allah atas kepasrahan seorang hamba kepada ketetapan Allah dan hati yang senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Tidak akan sembuh seseorang dari penyakit batin dan zahir jika batinnya masih meragukan kekuasaan Allah dan zahirnya tidak dibasuh dengan keyakinan kuat bahwa dirinya diciptakan Allah dengan sempurna.
- Sikap para Salafus saleh ketika sakit :
Termasuk diantara akhlaknya salafus sholeh adalah terbebasnya hati mereka dari tubuh dalam setiap sakit yang mereka derita, kerana boleh jadi sakit itu menjadi pembebasan dari dosa dunia bagi mereka. Dosa yang tidak mungkin lagi bagi mereka dengan cara bertaubat dan tidak bolehi lagi dengan cara menunaikan hak-hak yang sepatutnya telah ditunaikan, yang menyebabkan mereka pulang ke akhirat dalam keadaan bermaksiat (berdosa).
Berikut kisah-kisah orang saleh yang diuji sakit dan bagaimana sikap mereka:
- Hasan bin Sinan -rohimahulloh- suatu kali sakit lalu para sahabatnya menjenguknya. Mereka berkata : "bagaimana keadaanmu? "Hasan bin Sinan menjawab : "saya baik-baik saja jika selamat dari neraka. "Mereka berkata : "apa yang engkau inginkan ? "Hasan bin Sinan menjawab : "saya ingin malam yang panjang, saya menghidupkannya dengan sholat dan istighfar sebelum saya meninggal."
- Orang-orang berkata kepada Robi' bin Khoitsam -rohimahulloh- ketika beliau sakit menjelang wafatnya : "Bagaimana kalau kami memanggilkan dokter untukmu ?"Robi' diam saja sebentar, kemudian berkata : "dimana kaum 'Ad, kaum Tsamud, Ashabur ross dan kurun-kurun diantara mereka yang banyak sekali, - 'Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka perumpamaan dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya.' (al furqon ayat 39)- Padahal mereka di dalamnya juga terdapat para penyembuh dan dokter, namun mereka semua juga meninggal."Kemudian Robi' berkata : "demi Allah saya tidak akan memanggil dokter bagiku selamanya."
- Mughiroh bin Al Khorroz -rohimahulloh- sakit, orang-orang berkata : "bagaimana keadaanmu? "Mughirah menjawab : "keadaan saya sebagai orang yang mengakui dosa-dosa. Mereka berkata : "apakah engkau menginginkan sesuatu?"Mughiroh menjawab : "iya, saya ingin agar Allah menganugerahkan pertaubatan dari semua yang dibenci sebelum kematianku".
- Ketika Wuhaib bin Al Ward -rohimahulloh- sakit, pemimpin Makkah mengutus seorang dokter nashroni kepadanya, dokter berkata :"apa yang kau rasakan? "Wuhaib berkata : "saya memohon perlindungan kepada Allah, untuk memberitahukanmu keadaanku." Orang-orang berkata : "beritahu saja kepada kami, dan kami akan memberitahukannya kepada dokter." Wuhaib berkata : "subhanallah, pemikiran macam apa ini ? Apakah kalian memerintahkanku untuk mengadukan tuhanku kepada salah satu musuh dari musuh-musuh-Nya? kalian semua bangunlah dan keluar dari sini.”
- Sufyan bin Uyainah -rohimahulloh- berkata : " kami mengunjungi Fudhoil bin 'Iyadl -rohimahuuloh- ketika beliau sakit. Fudhoil berkata : "Jika kalian tidak datang, maka saya lebih suka daripada kedatangan kalian, karena sesungguhnya saya takut mengadukan Tuhanku kepada kalian."
- Yahya bin Mu'adz -rohimahulloh- berkata : "Kami pernah sekali mengunjungi orang yang sakit, kami berkata : "bagaimana keadaanmu ? "dia menjawab : "Saya keluar dari dunia sedangkan saya orang yang rugi, sebelum ini saya hidup di dunia sedangkan saya orang yang zalim dan saya berpisah dengannya sedangkan saya orang yang menyesal."
- Hasan Al Bishri -rohimahulloh- mengunjungi Atho' As Sulami -rohimahulloh- saat itu Atho' sedang sakit, wajahnya pucat. Hasan berkata : "Wahai Atho', andai engkau mau keluar ke halaman rumah Atho' berkata : "saya malu kalau Allah melihatku melakukan hal yang menguntungkan diriku sendiri."
- Ketika Umar bin Abdul Aziz -rodliyalohu anhu- sakit, dokter mendatanginya. Setelah melihatnya, dokter berkata : "dia adalah orang yang rasa takutnya kepada Allah telah memutuskan organ hatinya, saya tidak mampu untuk menyembuhkannya."
- Ketika Abu Bakar bin 'Ayyasy -rohimahulloh- sakit, seorang dokter nashroni mendatanginya. Abu Bakar melarang dokter untuk menyentuh tangannya. Ketika dokter itu beranjak mau pulang, Atho' mengikutinya dengan pandangannya lalu berkata : " Wahai Tuhanku, sebagaimana Engkau menyelamatkanku dari bencananya -yaitu kekafiran- perbuatlah kepadaku sesuka-Mu."
- Syadad bin Hakim - rohimahulloh- ketika beliau sakit malah bersedekah 100 dirham sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas sakitnya.
- Umar bin Al Khattab -radhiyallahu anhu- ketika sakit tidak mau berubat dengan amalan kedoktoran. Orang-orang berkata kepadanya : "Bagaimana jika kami panggilkan doktor untukmu ? "Umar berkata : "Demi Allah, jika aku tahu bahwa kesembuhanku dengan menyentuh telingaku, aku tidak akan pernah menyentuhnya, ini adalah perbuatan Allah azza wajalla yang terbaik ."
- Ketika orang-orang mengunjungi Yahya bin Mu'adz -rohimahulloh- mereka berkata : "bagaimana keadaanmu ? "Yahya menjawab : "saya hidup di dunia sebagai orang yang dholim."
- Ditanyakan kepada Imam Syafi'i -rohimahulloh- ketika beliau sakit : "bagaimana keadaanmu? "Beliau menjawab : "saya menjadi orang yang pergi dari dunia, bertemu dengan buruknya amalan-amalanku dan sangat berhajat kepada anugerah Tuhanku."
- Sebagian pemimpin mengunjungi Dawud At Tho'i -rohimahulloh- ketika sakit, lalu ia meletakkan uang 1000 dinar disamping Dawud. Dawud berkata kepadanya :"Ambil kembali wangmu, semoga Allah mengampunimu." "apakah engkau punya kebutuhan? " tanya sang pemimpin. Dawud menjawab "benar, yaitu janganlah engkau mendatangiku lagi setelah hari ini."Lalu Dawud menoleh kepada orang-orang yang hadir dan berkata : "orang ini hendak menambah kepadaku kotoran di atas kotoranku sebelum kematianku."
- Ketika Fudhail bin Iyadh -rahimahullah- sakit, orang-orang menjenguknya dan berkata : "apa yang engkau inginkan ?"Fudhoil menjawab :"saya ingin melihat saudaraku Yusuf bin Asbath -rohimahulloh- sebelum aku mati."
- Hatim Al Ashom -rohimahulloh- ketika melihat ada orang kikir yang bersedekah ketika sakit menjelang wafatnya, Hatim berkata : "Yaa Allah kekalkan sakitnya karena sakit itu bisa menghapus dosa-dosanya dan menjadi kebaikan bagi orang-orang fakir.".
6. Godaan iblis kepada anak Adam sejak bayi hingga berumur 40
Godaan iblis berlaku sejak manusia lahir hingga baligh dan mengikat manusia hingga mencapai usia 40 tahun. Selebihnya kerja iblis akan merasa ringan menggoda manusia diatas usia 40 tahun yang tidak berubah amaliyahnya sebagai khalifah. Ketika seseorang mendidik anak-anak nya, syaitan akan berusaha meniupkan kesombongan di dada orang lain hingga kerjanya hanya menilai dan mencari kekurangan si pendidik. Muhasabah adalah amaliyyah yang sangat di benci syaitan, kerana seringnya muhasabahlah tidak ada peluang untuk syaitan menggoda sebagaimana Sayyidina Umar ra.
Iblis memerintahkan anak cucunya menggoda manusia secara keras dan tajam pada usia manusia menginjak 30 tahun dan tak boleh lepas pandangan mata syaitan kepada manusia itu hingga usia 40 tahun. Iblis melihat hitamnya hati manusia yang gemar maksiat hingga tiba masa usia 40 tahun. Hingga untuk membersihkan hati dari kotoran api syahwat akan sukar dan penat bagaikan menghilangkan karat besi yang bertumpuk di atas jutaan karat.
Setiap manusia yang lahir jelas hakikatnya adalah manusia-manusia pilihan (lihat bagaimana jutaan sel sperma hanya satu sel yang mampu berjuang membuahi sel telur dalam rahim)."Kullu mauludin yuladu 'alal fitrah. Yang artinya : Setiap manusia yang lahir, lahir di atas fitrah "Tauhid". Inilah kesucian sejati manusia, hingga menjadi kotor oleh "tangan mereka sendiri". Sejak manusia lahir hingga baligh dan mengikat manusia (menjadi ahli neraka) hingga mencapai usia 4o tahun.
Selebihnya iblis akan merasa ringan menggoda manusia di atas usia 40 tahun yang tidak berubah akhlak buruknya sebagai khalifah. Ketahuilah sejak lahirnya bayi, iblis mulai menyentuhnya maka segerakan dalam mengajarkan Kalimat Tauhid padanya, yang sungguh berbeza letak posisi jantung seorang muslim dan non muslim yang berbeda struktur renggangan tulangnya. Berbeza pula saraf-sarafnya. Apakah kamu tidak mengetahui cerminan kegagalan dengan Ilmu medik dan psikologi ciptaan teori-teori Barat yang manusia pelajari dan yang denganya akan sangat berbeza kemampuan kejiwaan muslim dan non muslim yang rentan dan mudah berputus asa lalu melakukan bunuh diri.
Perhatikanlah dalam sisi-sisi bahagian manusia, terdapat titik-titik di mana syaitan berada. Pada riwayat yang coba dijelaskan dan diceritakan oleh sebahagianmu : Bagaimana ikatan-ikatan manusia dan syaitan membuat 11 ikatan sebagaimana yang pernah dipraktekkan Labid bin Al-A’sham".
“Pada penutup rambut dan patahan sisir dan penutup kepala laki-laki, dihimpit dengan batu dalam sumur Dzi Auran.” Yang bertemu di dalam kain kasah bungkusan itu ialah guntingan rambut Nabi SAW, patahan sisir beliau dan sebuah potongan kayu yang diikat dengan 11 buah ikatan dan di tiap ikatan itu tertusuk.
Lalu diturunkan Allah kedua Surah ini, jumlah ayat keduanya, “Al-Falaq dan An-Nas” ialah 11 ayat pula. Tiap-tiap satu ayat dibaca, tercabut dan terbuka buhulnya, dan tiap satu jarum tercabut dan satu buhul terungkai, terasa satu keringanan oleh Nabi SAW, sehingga sampai diuraikan buhul dan dicabut yang 11 itu, dan terasa oleh Nabi SAW bahwa beliau sembuh sama sekali. Pelajarilah dari jiwa boleh berpengaruh dengan jalan membawa mudharat, dan jiwa pun boleh berpengaruh membawa yang baik. Maka si Labid bin Al-A’sham orang Yahudi itu telah menyihir Nabi dan membekaskan mudharrat. Namun dengan melindungkan diri kepada Allah dengan kedua Surat “Al-Falaq” dan “An-Nas”, mudharat itu hilang dan baginda pun sembuh.” Sebagaimana sisi-sisi tersebut kecuali Qalbu dimana Sibghatullah berada, dan syaitan tidak memiliki kuasa padanya.
وَ ِمن َشر النفاثاَ ِت ْفي العُقَد
“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul”. [Al Falaq : 4].
Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia”. [Al Baqarah : 102]
7. Godaan iblis kepada orang yang tidur dan bermimpi
Mereka yang tidur tanpa wudhu syaitan akan bermalam di rongga hidung mereka. Dan Istinysaq (Memasukkan air dalam hidung) serta Istintsar (Mengeluarkannya) ini lebih ditekankan ketika bangun dari tidur. Hal ini berdasarkan keterangan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيَاشِيمِهِ "
“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka hendaklah berwudhu lalu beristintsar sebanyak tiga kali karena setan bermalam di batang hidungnya.” (HR. Al-Bukhari no. 3295 dan Muslim no. 238).
Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمَنْخِرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ ثُمَّ لْيَنْتَثِرْ
“Jika salah seorang di antara kalian berwudhu, maka hendaklah ia menghirup air ke lubang hidungnya (istinsyaq), lalu ia keluarkan (istintsar).” (HR. Muslim 237)
Syaitan akan menghiasi mimpinya dengan keindahan syahwat dan khayalan sampai kepada zina serta ketakutan terhadap sesuatu. Ketika terbangun akan dihinggapi rasa ketakutan dan atau keinginan zina, jika hal itu telah menyelimuti seseorang syaitan akan meniupkan dan mendorongnya untuk menjawab syahwatnya. Iblis mampu membakar syahwat laki-laki yang memandang wanita-wanita muslimah yang berpurdah atau berkerudung. Namun demikian semua tergantung kepada si wanita, apakah menjawab syahwatnya sendiri atau membentengi dirinya dari godaan syaitan dan laki-laki. Sampai kepada tempat zina atau mengikuti tempat manusia-manusia jahil kebodohan ta’wil mimpi yaitu yang tidak mengerti Al Qur’an dan menjadi penyebab fitnah diantara Bani Adam dan jatuh kepada kemusyrikan. Mereka yang tidur tanpa berwudhu syaitan akan mempermainkan angan-angannya.
Hakikat mimpi :
Mimpi adalah penjagaan Allah ta’ala di dalam akal manusia ( Mimpi adalah jalan dalam menjaga dan menghafal Al Qur’an ). Syaitan memukul manusia di seluruh dunia (di dalam pemikirannya ketika tidak ingat kepada Allah Ta’ala dan Sunnah Rasulullah SAW.
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «يَعْقِدُ الشيطان على قَافِيَةِ رأسِ أحدِكم، إذا هو نام، ثلاث عُقَدٍ، يَضْرِب على كل عُقْدَةٍ: عليك لَيلٌ طويل فَارْقُدْ، فإن استيقظ، فذكر الله تعالى انحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فإن تَوضِّأ، انْحَلّتْ عُقدَةٌ، فإن صلى، انْحَلَّتْ عُقَدُهُ كُلُّها، فأصبح نشيطا طَيِّبَ النفس، وإلا أصبح خَبِيثَ النَّفْس كَسْلَان
“Dari Abu Hurairah ra : Bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda yang maksudnya : Setan mengikat tiga tali ikatan di atas tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur, setan mengencangkan ikatan tersebut (sambil berkata): Malam masih panjang maka tidurlah. Jika dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu maka lepaslah tali yang kedua, dan jika ia mendirikan shalat lepaslah satu tali ikatan, dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan jiwa yang tentram. Namun bila dia tidak melakukan itu, maka pagi itu jiwanya tidak tentram dan ia merasa malas.” Godaan syaitan kepada manusia yang mencari ta’wil mimpi, syaitan membangun syahwat manusia tentang kejahilan (panjang angan-angan) yaitu manusia jahil yang dihormati (dukun dan peramal) yang tidak faham sama sekali tentang Sunnah Rasulullah SAW.