26 April 2024
Illiyin dan Sijjin Dalam 7 Pertanyaan Nabi Khidr A.S Kepada Ahmad
Wahai Ahmad, aku menjumpai mu kembali karena belum aku melihat diri mu menceritakan keadaan Iliyyin dan sijjin yang Allah perlihatkan kepada kita, yang Allah perlihatkan adalah hanya sedikit saja agar dapat di fahami Ummat manusia di zaman mu.
Wahai Ahmad, dan aku akan menanyakan beberapa hal, agar aku yakin bahwa diri mu tidak melupakan apa yang kamu dengar dan lihat dan jawablah 7 pertanyaan ku lalu tuliskan lah :
- Apakah itu Iliyyin ? Iliyyin adalah tempat tertinggi sebagai pembuktian janji Allah kepada orang-orang yang shaleh, dan tempat yang bertingkat-tingkat sesuai dengan pahala amal shaleh yang di bawa penghuninya, sehingga mereka (penduduk Iliyyin) mengira telah masuk kedalam Syurga Allah yang sesungguhnya, sedangkan Syurga Allah masihlah belum mereka saksikan.
- Bagaimanakah kehidupan di Iliyyin ? Semoga Allah mengampuni saya jika ada kekhilafan karena sedikit saja saya di pertemukan oleh penduduk Iliyyin, mereka saling menyapa dengan kata kata yang indah penuh pujian-pujian kepada Allah, dan tidak satupun dari mereka berwajah muram. Selebihnya saya tidak mampu memandang sekeliling nya.
- Siapakah yang diperlihatkan Allah pada Iliyyin yang aku jelaskan kepada mu wahai Ahmad ? Yang aku ingat saat engkau mengatakan bahwa yang naik keatas Iliyyin tertinggi adalah pemimpin yang syahid dan terdzalimi, dan juga kebanyakan fakir miskin yang sabar dan para dermawan yang ikhlas, dan perempuan perempuan yang tidak tertarik oleh keduniaan walaupun hidup penuh kekayaan dan menghabiskan waktunya untuk menjadi seorang ibu yang baik dalam mendidik anak anak nya dan melayani suami nya walaupun sang suami sering menyakiti hatinya dan yang baik lisannya kepada tetangga dan kerabatnya. Itu yang aku dengar dari seseorang yang tampan disebelah diri mu berdiri wahai Nabi Khidr. Dan aku melihat ibu ku ada disana hendak naik bersama cahaya-cahaya, lalu aku jatuh tak sadarkan diri beberapa saat hingga diri mu wahai Khidr menyadarkan aku dan mendudukan aku keatas sebuah kursi.
- Dimanakah ruh ruh Allah tempatkan sesaat mereka menemui ajal dan setelah medapatkan pertanyaan kubur ? Sebagaimana engkau wahai Nabi Allah Khidr mengajak ku berjalan di padang rumput yang hijau dengan bukit bukit kecil dan pepohonan bagaikan hutan yang tak sejuk dan tak panas, mereka akan berjalan dalam kebingungan disana, dan sesaat belum menyadari bahwa ia telah di wafat kan Allah, mereka berharap itu adalah mimpi, lalu mereka akan menyadari ketika sebuah cahaya berpintu terbentang di hadapan mereka, lalu mereka masuk ke dalamnya, itulah afdhalul makan tempat terbaik untuk mereka naik ke Iliyyin dengan sambutan penuh kebahagiaan dan rasa syukur kepada Allah azza wa jalla, atau mereka menyaksikan lubang membara yang panas namun tak membakar, itulah jalan terburuk menuju sijjin penuh siksa kubur di dalamnya. Lalu kedua kalinya aku terjatuh pingsan saat diri mu menunjukan lubang yang tertutup pintu besi menyala dan membara itu.
- Siapakah yang kamu saksikan memasuki sijjin hingga diri mu pingsan tak sadarkan diri mendengar teriakan pilu mereka dan apa kata-kata mereka ? Sebagaimana yang engkau katakan saat itu wahai Nabi Khidr, seseorang yang nampak bagaikan ada seseorang yang menarik kepala mereka hingga nampak urat-urat wajah dan leher mereka, hingga aku mengira rambut dan kepala mereka akan terburuai, mereka berteriak memohon ampun kepada Allah dan meminta belas kasih Rasulullah Muhammad yang mulia, dan mereka berteriak dengan janji-janji akan mengembalikan hak-hak orang lain dan ada yang terbanting banting ke tanah sebelum masuk kedalam pintu itu, dan berteriak memohon di hidupkan kembali agar bisa meminta maaf kepada istri dan anak-anak serta rakyatnya, dan memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang didzalimi dengan pangkatnya, dan ingin bertaubat atas dosa zina dan mendustai pasangan halal nya dengan berselingkuh lalu mencampakkan perempuan yang di zinahinya dengan kata-kata yang dzalim lagi menyakitkan. Sungguh saat itu aku menyaksikan "kemaluannya" Bagaikan tertarik berlawanan dengan kaki dan tangannya pun bersilangan, bagaikan ribuan tangan menyeret dan membantingnya hingga kepala nya bagaikan bola yang terlontar ke kiri dan ke kanan terkadang berputar putar. Lalu aku kembali terjatuh di pelukan mu wahai Nabi Khidr yang bijak. Dan saat aku terbangun, aku berada di bukit Khidr di tempat tertinggi di atas gunung qof bersama Mu.
- Apa yang kamu saksikan saat menjelang fajar itu ? Aku menyaksikan jutaan atau milyaran cahaya naik ke langit, dan Engkau mengatakan itulah malaikat-malaikat Allah yang naik ke langit di akhir Bulan Ramadhan, yang membawa nama-nama ummat Islam yang berpuasa atau yang melakukan maksiat di dalam bulan Ramadhan, dan aku melihat sebagian bumi berwarna merah menyala dan sebagian berwarna terang dan indah, lalu Engkau mengatakan bahwa pintu azab kubur di buka dan kebahagiaan di Iliyyin bertambah tambah, ada pula yang di hapuskan siksa kubur nya dengan sebab amal shaleh keluarga nya (anak-anak yang saleh).
- Apa yang kamu dengar saat pintu azab kubur terbuka kembali ? Engkau meniup telinga ku atas izin Allah, lalu sedikit aku mendengar beberapa orang berteriak kepada manusia-manusia yang masih hidup diatas dunia, mereka mengatakan, "wahai penduduk dunia, wahai saudara-saudara ku, wahai keluarga ku, wahai istri ku, anak anak ku yang dahulu mencintai ku apakah Ramadhan telah berakhir? wahai istri ku, anak anak ku yang dahulu mencintai ku. Sungguh celaka kalian, tidak memperhatikan aku dan kalian meninggalkan Ramadhan dengan maksiat-maksiat kalian, sungguh aku melaknat kalian, sungguh aku iri dengan mereka yang meninggalkan istri dan anak-anak yang saleh, Apakah kalian tidak mengasihani ku? Apakah kalian melupakan aku dan kebaikan aku? Ya Allah, jangan hentikan Ramadhan sepanjang masa, agar aku dapat kembali menjauh dari tempat celaka ini". Lalu aku kembali terjatuh karena banyaknya kata kata memilukan dan Allah melupakan semua kata-kata yang aku dengar. Saat engkau wahai Nabi Khidr memberi ku air untuk ku berudhu.
Wahai Ahmad, ketahuilah, mereka yang terlahir dalam sijjin adalah para pemimpin yang merasa benar lalu mati dalam keadaan menipu Rakyatnya karena mengikuti nafsu para mentri-mentrinya, dan para penjilat di bawah ketiaknya, dan mereka yang paling menderita adalah pejabat yang mempunyai kemampuan mencegah perpecahan lalu asyik dengan pakaian dan hartanya, yang membiarkan pengikutnya melakukan kekejian dan kehinaan dengan menghina kelompok lain hingga permusuhan pun tersebar luas di atas dunia, dan mereka yang membiarkan ummat manusia menciptakan sembahan sembahan baru selain Allah padahal mereka mempunyai jabatan dan kemampuan untuk mencegahya. Dan para pejabat yang mempunyai kemampuan untuk menghapuskan kemaksiatan namun takut akan kehilangan jabatannya hingga ia membiarkan penyimpangan seksual dan perzinahan tanpa solusi dan peraturan yang bijak. Dan orang-orang kaya yang kikir dan orang-orang yang dzalim kepada istri-istri dan anak-anak mereka, hingga kemaksiatan di dalam rumah mereka itu dianggap sebuah kewajaran di akhir zaman. Mereka lah orang-orang yang amal ibadah mereka tidak dapat menolong mereka dari azab kubur dan azab neraka.
Wahai Ahmad, benarlah, bahwa Allah menghilangkan sebagian apa yang kamu saksikan dan dengar saat perjalanan mu bersama ku di bulan Ramadhan, karena lebih dari sepuluh kali kamu jatuh pingsan dan lebih dari sepuluh kali kata kata mu dalam doa mu menginginkan semua pengikut mu dan ummat Nabi Mulia Muhammad masuk kedalam iliyyin dan berharap orang orang yang ada dalam perahu mu selamat dalam perjalanan hidup mereka.
Wahai Ahmad, saat itu aku melihat guncangan jiwa mu hingga Allah menghapuskan semua ingatan mu tentang sijin dan menyisakan nya hanya sedikit saja. Tuliskan dan bersabarlah, akan ada perjalanan kembali bersama ku. Agar ummat Nabi Mulia Muhammad dapat menyadari bahwa ada kekuatan yang besar hendak memecah belah kerukunan diatas Tanah Arkhabil, dan agar mereka hidup saling berkasih sayang dan menjauhi perdebatan dan kesombongan.
Ahmad F. Bin Abdullah Alwie Syams