10 April 2024 (Malam)
Nabi Khidr AS mendatangi ku ketika aku menangis di malam
kedua Iedul Fitri...
Lalu beliau bertanya kepada ku,
"Wahai Ahmad,
mengapa engkau menangis di malam kedua Hari Idul Fitri ini…? Bukanlah Allah telah mencukupkan rizki mu dan
Allah telah memberikan mu kelapangan dalam menjalankan kebiasaanmu beramal
shaleh yang dahulu di laksanakan Kakek mu Rasulullah Muhammad yang mulia…?
Ceritakan lah kepada ku apa yang membuat mu menangis.
Wahai Nabi Khidr Yang Bijak, aku teringat Almarhumah Ibu ku
dan masa lalu ku yang hidup di negri orang tanpa sesiapapun yang mengenal ku...
Saat itu perut ku sangat lapar dan haus di hari Raya seperti sekarang ini...
Lalu aku mendapatkan rizki karena membantu seseorang dalam membawakan barang-barang
dan membersihkan halaman rumah nya, walaupun cukup hanya untuk bertahan hidup
beberapa hari... Aku sangat gembira saat itu.
Apakah perkara itu yang membuat mu menangis…?
Benar wahai Nabi Khidr Yang Bijak, tapi bukan itu sahaja
yang membuat ku menangis seperti yang dirilis mu saksikan saat ini, wahai Nabi
Yang Bijak… Aku juga menangis karena di Iedul Fitri tahun ini aku melihat anak-anak
sahabat ku yang yatim, ayahnya adalah sahabat ku, saat aku seperti biasa di
setiap tahun berkeliling kampung ku dan sedikit berbagi rizki dengan
sahabat-sahabat ku dan beberapa fakir miskin dan yatim. Namun kali ini aku
tidak seperti tahun yang lalu, hanya sedikit yang aku berikan kepada mereka.
Baca Juga :
Lalu saat aku tidur di hari pertama Iedul fitri Tahun ini,
aku bermimpi berada di suatu tempat, yaitu tempat dimana
dulu aku hidup sebatang kara di sebuah kota di jawa tengah, dalam mimpi itu aku
melihat seorang anak laki-laki duduk di tepi jalan, sambil melantunkan takbir, lalu kami berjalan menuju sebuah jalan yang
ramai, lalu kami duduk di bawah sebuah pohon yang rendang, lalu kami berdua
hanya memandangi mereka yang hilir mudik bergembira merayakan Iedul Fitri, dan
dalam mimpi aku seperti berada di masa lalu dengan pakaian yang lusuh, dan
dalam mimpi aku menangis, anak itu
berkata, "Kak... Jangan menangis, kerna kita kekurangan dalam hal kewangan
dan makanan juga pakaian, tapi menangislah karena kekurangan amal shaleh kita
selama bulan Ramadhan, lalu ia memelukku, aku pun memeluknya dan menahan
tangisan ku.
Lalu anak itu berkata lagi " Wahai kakak ku saudara ku,
aku mendengar bahwa Rasulullah pernah berkata:
"WAHAI UMMAT KU, TAHUKAH KALIAN, BAHWA SAAT AKU BERADA
DI TENGAH-TENGAH UMMAT, AKU SELALU BERSAMA YATIM PIATU DI MALAM IEDUL FITRI,
DAN AKU BERSAMA SAHABAT SAHABAT KU MEMBERIKAN MAKANAN DAN PAKAIAN BAGI YATIM
PIATU YANG AYAH MEREKA GUGUR DALAM PEPERANGAN BERSAMA KU, MEREKA MENJADI ANAK
ANGKAT KU DAN ABU BAKAR SERTA SAHABAT SAHABAT KU YANG LAIN PUN MENJALANKAN AMAL
SHALEH SEPERTI YANG KU LAKUKAN ITU.”
“WAHAI UMMAT KU, AKAN DATANG MASA NANTI DIAKHIR ZAMAN,
SETELAH AKU TIDAK BERADA DI TENGAH UMMAT KU, DAN SESIAPAPUN DARI UMMAT KU YANG
MENGIKUTI JEJAK KU, YANG DENGAN KEIKHLASAN DAN TERSEMBUNYI MEMBERI MAKAN,
PAKAIAN DAN MEMBERIKAN KEBAHAGIAAN KEPADA MEREKA (YATIM PIATU) DI AKHIR BULAN
RAMADHAN MENJELANG IEDUL FITRI WALAUPUN HANYA DENGAN SEPOTONG ROTI DAN SEBUAH
PAKAIAN SEDERHANA YANG BARU”,
“KELAK DI YAUMUL QIYAMAH AKU MUHAMMAD AKAN MEMELUK MEREKA
LALU BERSAMA KU BESERTA SAHABAT-SAHABAT KU DALAM SEBUAH NAUNGAN YANG SEJUK DAN
INDAH , DAN AKU MUHAMMAD YANG AKAN MENJADI PENOLONG MEREKA DI YAUMUL HISAB, DAN
ALLAH AKAN MEMBERIKAN PAHALA KEPADA MEREKA BAGAIKAN PAHALA HAJI YANG
MABRUR".
Lalu anak itu tersenyum kepada ku, dan memeluk ku, lalu ia
memegang dada ku dan berkata "Wahai Cucu Hasan saudara ku, akulah putra
Angkat Rasulullah yang menangis di malam iedul Fitri di masa Rasulullah ada di
tengah-tengah ummat di masa lalu, karena saat itu aku seorang yatim, dan ibu ku
lari dengan laki-laki yang tampan namun dzalim, kemudian Rasulullah lah yang
memeluk ku kemudian memberikan makanan dan pakaian serta menjadikan aku sebagai
putranya, aku pun sangat bangga dan bahagia saat itu, dan setelah dewasa aku
pun gugur dalam sebuah pertempuran bersama Panglima Islam yang gagah Sayyidna
Khalid Ibn Walid.
Wahai Ahmad Putra Alwie cucu Hasan saudara ku, janganlah
bersedih, karena mereka yang memuliakan dan memberikan kebahagiaan kepada yatim
piatu di malam Iedul Fitri adalah orang-orang yang beruntung, yakni mendapatkan
drajat sebagai Putra Angkat Nabi Muhammad yang Mulia…
Wahai Ahmad, lihatlah siapakah dua orang yang ada di hadapan
kita, yang tersenyum dan memandangi kita.
Wahai Khidr… Saat aku memandang kedepan, anak itu berkata
"Itulah ayah angkat ku Rasulullah Muhammad dan Sayyidina Abu Bakar
As-Shiddiq".
Itulah yang membuat ku menangis saat ini wahai Nabi Allah...
Lalu Nabi Khidr pun memeluk ku, beliau nampak menanahan air
mata lalu menangis bersama ku…
Lalu beliau berkata " Wahai Ahmad cucu Hasan, sampaikan
lah kisah ini kepada seluruh ummat Nabi Mulia Muhammad ... Karena siang hari
tadi aku bermimpi Rasulullah mendatangi ku dan meminta ku untuk mendatangi mu
tengah malam ini. Beliau Nabi Mulia Muhammad meminta mu untuk menuliskan kisah
ini dan benarlah mimpi mu.
-Ahmad F. Biin Abdullah Alwie Syams-