1 April 2024
Nabi Khidr a.s Berkisah Tentang Nabi Musa a.s Dan Nabi Harun a.s
Nabi Khidr AS mendatangi ku di tepi gunung yang dingin. Lalu beliau mengucapkan salam dan berkata:
'Wahai Ahmad, aku menyampaikan pesan dan tulislah, dan janganlah dirimu menjadi khawatir dan takut.
Sungguh mereka yang mencela dan memburu diri mu tidaklah akan menjumpai kebaikan dan ketenangan, dan mereka yang sedang memburu tidaklah akan menemui keberhasilan dan bukti-bukti yang nyata, karena sebagian dari mereka menaruh kebencian karena kesombongan dan kebodohan dan sebagian mereka memburumu karena khayalan mereka yang cinta dunia dan pujian, dan sebagian memburu mu karena darah Hasan yang mengalir dalam diri mu. Dan mereka dalam keadaan panik karena mengira akan menyelamatkan negri-negri mereka dengan menghabisi darah Hasan dan Husain diatas dunia.
Wahai Ahmad, tulislah, bahwa kegelapan tidak akan terjadi di tanah arkhabil… Dan pukulkanlah tongkat mu untuk mematahkan pendapat bodoh mereka yang berkhayal. Sungguh tidaklah akan mungkin permata yang besar di akhir zaman mudah di dapat dan di lihat tanpa penjagaan dari Sang Pemilik nya.
Wahai Ahmad, bukankah mereka para pemimpin negri-negri di Tanah Arkhabil telah memahami bahwa keruntuhan Kesultanan Hijaz runtuh karena banyaknya hutang dengan kaum yang bersiasat hendak merebut tanah Hijaz…?
Wahai Ahmad, Allah dan Rasulullah menyukai kedamaian dan ketentraman dalam segala perintah Nya dan sunnah Nabi Mulia Muhammad Rasulullah. Bukan perdebatan yang bersumber dari khayalan kaum yang jahil hingga menyakiti hati mereka yang bukan Muslim, padahal mereka para penyembah Dajjal dan Iblis tertawa memandang kebodohan ummat Islam yang saling berdebat dan saling menjatuhkan.
Wahai Ahmad, berilah perintah bagi para pengikut mu untuk mampu menjaga kesabaran dan ketaqwaan kepada Allah dan Rasulullah, hingga tentram perahu mu dalam mengharungi lautan musyahadah, hingga mahabbah tercapai dalam puncak makrifat yang Haq.
Wahai Ahmad, ajaklah pemimpin-pemimpin negri di Tanah Arkhabil untuk memahami dan menyadari bahwa mereka mampu mengusir segala bentuk penindasan dan kekejian yang akan datang di negri-negri mereka, sungguh kaum yang melampaui batas kemanusiaan telah mengalami guncangan kepanikan hingga mereka menyebarkan manusia manusia yang tak punya hati untuk memusnahkan semua Bani Hasan dan Bani Husain.
Dan katakanlah kepada penduduk Negri-negri di tanah Arkhabil… Jangan sampai penyesalan terjadi setelah kesombongan dan kebodohan mereka yang tidak menyadari sedang di pecah belah, dan pada akhirnya akan membuahkan hasil kehancuran yang nyata.
Wahai Ahmad, Allah hendak menunjukan kuasa Nya keatas negri kaum yang melampaui batas kemanusiaan... Hingga mereka mengira kiamat akan segera tiba.
Wahai Ahmad, tunduk lah hanya kepada perintah Allah dan Rasulullah.Dan berkasih sayanglah kepada sesama, dan Allah hendak mengampuni segala dosa mu dan memohon lah ampunan atas dosa-dosa mereka yang membenci dan menghina mu. Sungguh itulah sifat Kakek mu yang Mulia Muhammad Rasulullah.
Wahai Ahmad, ambilah kembali lidi-lidi diatas Qof, dan berikanlah kepada 40 orang pengikut mu. Sungguh Allah akan menentramkan bumi pengikut mu dengannya.
Wahai Ahmad, katakanlah, Allah tidak akan mengguncangkan tanah saudara mu dengan tongkat mu ditangannya, tanah nya yang mencintaimu di lembah itu (Bandung), dan tidak pula akan mengguncang tanah di kota mu dan di tanah saudara mu yang jauh (Malaysia), melainkan hanya sedikit saja, sungguh ramalan para pendusta akan kembali kepada pendusta… Dan sungguh kaum pelaku sadum (LGBT) akan Allah tinpakan penyakit yang tidak akan ada obatnya hingga mereka mati dalam kehinaan, hilang akal-akal meraka hingga cacing-cacing di dalam tubuh-tubuh mereka memakan segala yang ada di dalam kepala meraka, maka hendaklah mereka bertaubat.
Wahai Ahmad, sungguh perjuangan mu tidaklah mudah, dan mereka yang mencari mu tidaklah memahami bahwa duduk bersama mu berarti taat dan tunduk kepada apa yang telah di tetapkan Allah keatas negri-negri mereka, yakni mentaati hukum-hukum Allah dan menjaga kerukunan dan menjaga kesabaran serta tidak melanggar ketetapan hukum yang ada pada Negri-Negri itu.
Sungguh bodoh seseorang yang tidak menghormati para Ulama dan para pemimpin negri-negri mereka. Bukankah Musa dan Harun telah menunjukan kebaikan-kebaikan dan penghormatan dihadapan Raja Firaun laknatullah...? Sungguh bukan Musa dan Harun dan para pengikutnya yang menghukum Fir'aun, tapi azab Allah lah yang membinasakan firaun dan bala tentaranya atas kesabaran Nabi-Nabi itu.
-Ahmad F. Bin Abdullah Alwie Syams-