22 April 2024 (sore/petang)
Tentang Awan, Langit dan Bumi serta Matahari dan Bulan
Ketika aku terduduk menjelang sore hari ni, Beliau Nabi Khidr a.s mendatangi ku, kali ini beliau menggunakan pakaian sebagai mana pakaian Ihram pada ibadah umrah dan haji. Dan beliau memberikan salam khas nya, lalu duduk di hadapan ku dengan wajah basah bagaikan baru melaksanakan wudhu.
Beliau berkata: "Sungguh hari ini aku mendatangi mu lebih cepat dari biasanya... Sungguh aku bersegera dikarenakan Allah memberikan perintah kepada ku, agar aku bersegera melakukan i'tikaf di Masjidil Haram, dan melaksanakan puasa, lalu menjaga Makam kekasih Allah Muhammad Rasulullah selama tujuh hari kedepan. Namun sebelum itu, aku akan berada di Masjidil Aqsha beberapa hari hingga rusaklah rencana mereka kaum yang dzalim.
Wahai Ahmad, jalankanlah kewajiban mu, hingga mereka kaum yang dzalim tidak akan mampu menembus batas tanah tiga kota suci itu.
Wahai Ahmad, telah Allah perilhatkan kepada ku bahwa Bulan dan Matahari beredar pada tempat yang telah ditetapkan, dan Allah lah yang memisahkan antara Langit dan Bumi, dan menghiasinya dengan bintang-bintang, dengan awan dan air yang dikandungnya (di dalam awan) , sungguh awan-awan yang mengandung air didalamnya ada yang lebih berat dari seratus pedati berkuda yang besar sebagai mana fir'aun membanggakan pedati nya itu lalu Allah tenggelamkan ia bersama harta nya itu. Sungguh yang demikian itu adalah bukti kekuasaan Allah yang Maha berkuasa atas segala yang diciptakan Nya.
Wahai Ahmad, tulislah tentang Awan, Langit dan Bumi serta Matahari dan Bulan.
Wahai Ahmad, ketahuilah, jika Awan yang berat itu Allah timpakan keatas sebuah negeri tanpa menjadikannya sebagai hujan yang turun dengan indah dan terurai, sungguh hancurlah gedung-gedung megah mereka kaum yang dzalim bersama diri mereka. Sungguh Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyantun dan Maha Bijaksana.
Wahai Ahmad, mereka kaum yang sombong dengan alat-alat mereka teramat sedikit ilmu mereka tentang Bumi dan Langit, tentang Bulan dan Matahari, dan tentang bintang-bintang (bintang dan planet-planet) yang Allah hamparkan dengan berbagai macam bentuk dan rupa, dan tidak ada satupun dari benda-benda langit itu melainkan terkandung di dalamnya hikmah dan manfaat bagi zaman ke zaman hingga akhir zaman.
Wahai Ahmad, katakan lah kepada mereka, sungguh diri mu bukanlah seorang ahli nujum (perbintangan) dan bukan pula seorang yang mempunyai alat yang mahal sebagaimana yang akan mereka sangka kan kepada mu, dan sungguh sebagian dari mereka akan menganggap mu gila dan sesat, dan sebagian dari mereka akan mencari kebenaran dalam Al-Qur'an… Katakanlah "Sungguh Allah tidak akan mengizinkan manusia dan jin menembus batas langit Nya… Kecuali mereka merasakan sesak dan batu-batu menyala yang menimpa mereka dan alat-alat mereka.
Wahai Ahmad, sungguh Allah Maha mengetahui jumlah alat-alat mereka yang telah hancur karena berusaha menembus batas langit dan "Air", sebagian alat mereka hilang dan menjadi butiran asap yang terbakar hingga tanpa bekas dan sisa... Sebagian jatuh kembali keatas lautan dunia, dan sebagian ada pula yang hancur dengan panah-panah api yang telah Allah persiapkan untuk membinasakan jin dan manusia yang hendak menembus batas langit itu.
Wahai Ahmad sungguh Allah lah yang menghiasi Langit yang terdekat dengan menciptakan bintang-bintang yang terbuat dari awan yang panas, yang terdapat didalamnya tembaga, besi dan batu yang panas. Yang bertasbih dan selalu bersiaga, dan suluh-suluh api itu (bintang-bintang) lah yang membinasakan jin dan yang menghancurkan alat-alat mereka, namun mereka (kaum cendikiawan) menyembunyikan kebenaran Al-Qur'an dengan dongeng-dongeng sesat, yaitu tentang makhluk yang hidup di beberapa bintang-bintang yang jauh (planet-planet), sungguh gemuruh panah-panah itu bagaikan rantai-rantai besi yang bergesekan dengan batu yang keras, hingga Iblis melarikan diri saat dahulu mencoba untuk mencuri berita langit.
Sungguh kelahiran Nabi Mulia Muhammad telah menjadikan jin dan manusia yang sombong menjadi sempit dan sesak dada-dada mereka yang penuh penyakit.
Wahai Ahmad, diam dan abaikan jika mereka (kaum cendikiawan) hendak mendebat mu, dan membantah serta menghina mu, sungguh setelah berita tentang Langit dan Bumi, Matahari dan Bulan ini kamu sampaikan. Allah akan membuktikan nya dengan cara Nya, hingga kebenaran dalam Al-Qur'an menjadi terang dan nyata, bukan Kitabullah (Al-Qur'an) yang tidak sempurna, tapi merekalah yang tidak memahami kedalaman ilmu yang terkandung di dalam Al-Qur'an.
Wahai Ahmad, perlihatkan lah sedikit yang aku meminta mu menggambarkan nya dengan kemampuan mu yang terbatas, tentang Matahari, Bulan dan Bumi, dan sebuah planet yang gelap, yang sepadan dengan besarnya Matahari dan Bulan, sebagai tanda tiba waktu Seratus Tahun dalam hitungan dunia, dan itulah yang menutupi Matahari atau Bulan ketika Allah berkehendak, sungguh jika planet yang gelap bergetar, maka petanda kemurkaan Allah atas kedzaliman ummat manusia diatas dunia telah melampaui batas, lalu bencana akan ditimpakan Allah keatas dunia sebagai peringatan.
-Ahmad F Bin A. Alwie Syam-