Kitab : Al-Jawahir Al Makhfiyyah
Judul : Kebimbangan Jin Muslim Terhadap Dukun Manusia
Disusun oleh : Mohammad Amri Yusof
Ditulis oleh : Sallehudin Bin Sufi
Dikarang oleh : Ahmad Fahmi Hadiid Syams Al Makhfiy
Jin muslim tidak akan sesekali menampakkan dirinya dan berurusan dengan manusia. Bersabda Rasulullah SAW :
”Sesungguhnya di
Madinah terdapat sekelompok jin yang telah masuk Islam. Apabila kalian melihat
mereka menampakkan diri pada kalian, maka berilah ia peringatan selama tiga
hari. Jika mereka masih menampakkan diri kepada kalian setelah (tiga hari) itu,
maka bunuhlah, karena ia adalah syaithan” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2236].
Satu jin bernama
Abdul Jabbar Al-Ma'la bin Abdullah Abhar dia berkata dalam dialognya bersama
Ahmad:
“Saudaraku, aku di
setiap Jum’at yang Agung di Ma’la, golongan kami khusyu’ mendengarkan sang
khatib, lalu kami kembali kepada keluarga dan sebagian kami berniaga. Aku
adalah generasi ke seratus tujuh puluh delapan (178) dari Syaikh Abdullah
Al-Abhar, nama ku Abdul Jabbar Al-Abhar. Iri hati dan kekhuatiran serta
terkadang rasa sedih juga kesal sering melandaku, disebabkan oleh manusia yang
berada di sekitar Negeriku. Namun aku hanya makhluk yang di takdirkan Allah
sebagai Jin Muslim, yang tak mungkin aku campuri segala urusan manusia. Nenek
moyang kami adalah Jin yang taat kepada Allah Azza Wajalla, dan sebahagian
datuk kami adalah mujahidin yang disegani.
Masa kecil hingga
remajaku sangat penuh dengan rasa iri kepada manusia, ingin rasanya aku memohon
agar Allah SWT merubahku menjadi manusia. Jika aku menjadi manusia, hari-hariku
akan ku isi dengan pengabdian sebagai khalifah. Menebarkan ajaran Tauhid dan
tak ada waktu aku habiskan kecuali menjelaskan kepada manusia lainnya tentang
kebenaran yang Allah turunkan kepada Nabi Mulia Muhammad SAW dan membunuh para
kaum yang kufur. Masa remajaku pun penuh kekhuatiran, tentang ramainya manusia
yang menyandarkan segala kejadian yang mereka anggap tak lazim namun baik
adalah perbuatan golongan kami.
Ada pula manusia-manusia yang sedikit ilmunya beranggapan bahawa golongan kami adalah pelindung-pelindung mereka, dan yang lebih menjijikan adalah perbuatan yang menghina golongan kami, iaitu ramainya manusia yang mengaku bahawa golongan kami sudi membantu mereka. Sedangkan jihad kami adalah berperang melawan golongan jin kafir yang telah berlaku zalim kepada golongan kami. Mereka ialah syaitan-syaitan yang senantiasa memujuk kami kembali kepada kekafiran. Jika kami menolak dan tetap pada pendirian kami, maka mereka para jin kafir akan memerangi kami. Sungguh aku ingin sekali merobek mulut dan menusuk mata manusia yang mengaku mampu melihat dan memperbudak golongan kami, namun tak ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW yang mengizinkan golongan kami turut memerangi kaum fasik secara nyata, kecuali para leluhur kami.