Kitab : Al-Jawahir Al Makhfiyyah
Judul : Doa Perlindungan Dan Kelebihan Ayat Kursi
Disusun oleh : Mohammad Amri Yusof
Ditulis oleh : Sallehudin Bin Sufi
Dikarang oleh : Ahmad Fahmi Hadiid Syams Al Makhfiy
Iblis membenci lafaz ini ketika diucapkan pagi dan petang (menjelang naik matahari dan selepas asar). Dalil lafaz ta’awudz adalah hadits riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi, dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri untuk shalat, beliau membaca doa iftitah kemudian mengucapkan:
أعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرجيم من همزه ونفخه ونفثه
"Aku
berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar dan maha Mengetahui dari setan yang
terkutuk, dari hasutan fitnahnya, hembusan dan tiupan sihirnya".
Di antara doa yang
diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang diriwayatkan dari
Jubair bin Abi Sulaiman bin Jubair bin Muth’im rahimahullah, dia berkata, “Saya
mendengar Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata, ‘Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan doa-doa ini ketika petang dan
ketika pagi :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ العَفْوَ وَالعَافِيَةَ فِي دِينِي
وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ
رَوْعَاتِي، وَاحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي،
وَعَنْ شَمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي.
Ya Allâh!
Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pengampunan dan keselamatan (afiat) di dunia
dan di akhirat. Ya Allâh! Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pengampunan dan
keselamatan (afiat) pada agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allâh!
Tutupilah auratku (aibku), amankanlah ketakutanku dan jagalah aku dari sisi
depanku, belakangku, kananku, kiriku, atasku. Dan saya berlindung kepadamu dari
ditenggelamkan (di bumi) dari arah bawahku.
Doa ini disunnahkan
dibaca setiap hari di waktu pagi dan petang. Bahwa sahabat mulia Abu Hurairah
pernah mendapat pengajaran ilmu dari syaitan? Dia pernah diajarkan ayat kursi
dan diberitahukan manfaatnya oleh syaitan bahwa dengan membaca ayat kursi
sebelum tidur, (dimaksud adalah ketika menuju tempat tidur dan menjaga wudhu).
Allah akan memberikan penjagaan dan syaitan pun tidak mengganggu hingga pagi
hari. Hal ini yang menunjukkan keutamaan ayat kursi.
Dalam Shahih
Bukhari disebutkan kisah di atas secara lengkap sebagai berikut:
قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – :
"وكَّلَنِي رَسُولُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ
رَمَضَانَ، فَأَتَانِي أَعْتًى فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ، فَأَخَذْتُهُ،
وَقُلْتُ وَاللَّهِ لَرَفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللهِ – صلى الله عليه وسلم –،
قَالَ: إِنِّي مُحْتَاجٌ، وَعَلَيَّ عِيَالٌ، وَلِي حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ. قَالَ:
فَخُلِّتُ عَنْهُ فَأَصْبَحَ فَقَالَ النَّبِيُّ – صلى الله عليه وسلم – » يَا
أَبَا هُرَيْرَةَ مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ «. قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ
اللهِ: "شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالًا فَرَحِمْتُهُ، فَخُلِّتُ
سَبِيلَهُ". قَالَ » أَمَّا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ .
Erti: Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Ramadhan (zakat fitrah).
Lalu ada seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku
pun mengatakan, “Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Aku ini benar-benar dalam
keadaan perlu. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat memerlukan ini.” Abu
Hurairah berkata, “Aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh
tawananmu semalam?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa
dia dalam keadaan berhajat dan juga punya keluarga. Oleh kerana itu, aku begitu
kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan
kembali lagi.”
فعرفتُ أنه سيعود بناءً على قول رسول الله – صلى الله
عليه وسلم – "إنه سيعود". فرصدته فجاء يحثُّ من الطعام فأخذته، فقلتُ:
"ولله لرفعنَّكَ إلى رسول الله – صلى الله عليه وسلم –". قال:
"دعني فإني محتاج، وعلى عيال لا أعود، فرحمته، فخليت سبيله فأصبحت، فقال لي
رسول الله – صلى الله عليه وسلم – » يا أبا هريرة، ما فعل أسيرك «. قلتُ: "يا
رسول الله، شكا حاجةً شديدة وعيالا، فرحمته، فخليت سبيله". قال » أما إنه قد
كذبك وسيعود «.
Erti: Aku pun tahu
bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam katakan. Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan
makanan, lalu ia mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan
mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata,
“Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan berhajat. Aku memiliki
keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu.” Abu Hurairah berkata, “Aku
pun menaruh kasihan padanya, aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang
dilakukan oleh tawananmu?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan
bahwa dia dalam keadaan berhajat dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku
begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi.” Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali
lagi.”
صادفته للمرة الثالثة، فجاء يحثُّ من الطعام، فأخذته، فقلت لرفعنك إلى
رسول الله – صلى الله عليه وسلم –، وهذا آخر ثلاث مرات أن تزعم لا تعود ثم تعود.
قال: "دعني أعلمك كلمات ينفعك الله بها". قلت: ما هي؟ قال: "إذا
أويتَ إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي (اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّومُ) حتى تختم الآية، فإنه لن يزال عليك من الله حافظ ولن يقربك شيطان حتى
تُصبح، فخليت سبيله فأصبحت، فقال لي رسول الله – صلى الله عليه وسلم – » ما فعل
أسيرك البارحة «. قلت: يا رسول الله، زعم أنه يُعلمني كلمات، ينفعني الله بها،
فخليت سبيله. قال » ما هي «. قلت: قل لي إذا أويت إلى فراشك فاقرأ آية الكرسي من
أولها حتى تختم (اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ)، وقال لن
يزال عليك من الله حافظ ولن يقربك شيطان حتى تُصبح، وكانوا أحرص شيء على الخير.
فقال النبي – صلى الله عليه وسلم – » أَمَّا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ
كَذُوبٌ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ بِمِنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ
«. قال له: "ذاك شيطان".
Erti: Pada hari
ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu
mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan
tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Ia pun berkata, “Biarkan aku.
Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah
bertanya, “Apa itu?” Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu,
bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga engkau
menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan
syaitan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Abu Hurairah berkata, “Aku
pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Abu
Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu
kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun
melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat
tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi
tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan
‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa
Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga
pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,
“Adapun dia kala
itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap
denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu
Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah syaitan.”
(HR. Bukhari no. 2311)
Ayat Kursi
diturunkan pada malam hari dan Nabi shallallahu alaihi wasallam memanggil Zaid
-radhiyallahu anhu- kemudian Zaid mencatatnya. Diriwayatkan dari Muhammad bin
Al Hanafiyah radhiyallahu anhu, bahawa beliau berkata: "Ketika ayat kursi
diturunkan, semua berhala di dunia jatuh tersungkur begitu juga semua raja di
dunia, mahkotanya jatuh dari kepala mereka. Setan-setan berlarian sambil saling
memukul antara satu dengan yang lainnya hingga mereka mendatangi Iblis, lalu
mengkhabarkan tentang hal itu. Iblis memerintahkan para setan untuk
menyelidikinya, maka setan
pun mendatangi Madinah
dan sampailah pada mereka bahwa ayat kursi telah diturunkan."
Abu Abdillah
berkata bahwa ayat kursi menjaga pembacanya dari segala macam
bahaya.Abdurrahman bin Auf- radhiyallahu anhu- dulu ketika memasuki rumahnya
maka beliau membaca ayat kursi di sudut rumahnya yang empat. Maksudnya adalah
agar ayat kursi menjadi penjaga dari sekitar rumah dan menghindarkan syaitan
dari sudut-sudut rumahnya.
Diriwayatkan dari
Umar bin Khattab radhiyallahu anhu bahwa beliau pernah beradu tenaga dengan jin
dan Umar pun mengalahkannya. Jin berkata : "lepaskan aku, akan ku ajari
hal yang kalian bisa mencegah kami dengannya. "Umar melepaskannya dan
menanyakan hal itu.
Jin menjawab :
"sesungguhnya kalian boleh mencegah kami dengan ayat kursi."
Ini cerita yang
sahih. Dalam khabar : "Barang siapa membaca ayat kursi setiap setelah
selesai sholat, maka yang mencabut ruhnya adalah Allah Dzul Jalali Wal Ikrom,
dan mendapat pahala seperti pahalanya orang yang berperang bersama para
Nabiyullah hingga mati syahid."
Dari Ali -raliyallahu
anhu- berkata : "Aku pernah mendengar Nabi kalian shallallahu alaihi
wasallam berkata :
"Barang siapa
membaca ayat kursi setiap selesai solat maka tidak ada yang bisa mencegahnya
masuk syurga kecuali kematian, dan tidaklah membiasakan membaca ayat kursi
kecuali orang yang shiddiq atau ahli ibadah dan barang siapa membaca ayat kursi
ketika hendak tidur maka Allah memberikan keamanan
kepadanya,
tetangganya, tetangga dari tetangganya serta rumah-rumah disekitarnya."
Dalam shohih
Bukhori dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- : "Rasulullah sholallohu
alaihi wasallam mengutusku menjaga zakat pada bulan romadlon - lalu Abu
Hurairah menceritakan kisahnya - termasuk kisahnya adalah. Lalu aku berkata
kepada Rasululloh : "Wahai Rasulullah, dia (setan yang ditangkap oleh Abu
Hurairah) menyangka bahwa dia mengajariku kalimat yang Allah boleh memberi
manfaat kepadaku dengan kalimat tersebut, maka ku lepaskan dia.
"Rasulullah berkata : "Kalimatnya bagaimana ?" aku berkata :
"dia berkata kepadaku, 'ketika engkau hendak tidur bacalah ayat kursi dari
awal sampai akhir"
dia berkata :
"maka senantiasa engkau mendapat penjagaan dari Allah dan syaitan tidak
akan mendekatimu sampai pagi." Lalu Nabi shollallohu alaihi wasallam
berkata : "Sesungguhnya dia telah jujur kepadamu padahal dia seorang
pembohong, apakah engkau tahu siapa yang engkau ajak bicara selama tiga hari
itu, wahai Abu Hurairoh ?" "Tidak tahu " jawabnya. Rasul berkata
: "dia adalah syaitan."
Dari Anas
rodliyallohu anhu, Nabi shollallohu alaihi wasallam besabda : "Allah
memberi wahyu kepada Nabi Musa alaihis salam: 'Barang siapa melazimi membaca
ayat kursi setiap selesai solat maka Aku berikan kepadanya hal yang lebih
tinggi dari apa yang Ku berikan kepada orang-orang yang bersyukur, pahala
amalan para Nabi, pahala amalan-amalan shiddiqin, Ku bentangkan untuknya rahmat
dan tidak ada yang bisa mencegahnya masuk syurga kecuali malaikat maut
mendatanginya. "Nabi Musa alaihis salaam berkata : "Wahai Rabbku,
siapa yang mendengar ini namun tidak mau mendawamkannya ?" Allah berkata :
"Sesungguhnya Aku tidak memberikan ini kepada hamba-hambaKu kecuali para
Nabi atau shiddiqin atau seseorang yang Ku cintai atau seseorang yang Ku
kehendaki untuk wafat fi sabilillah.”
Dalam ayat kursi mengandung
tauhid dan sifat-sifat yang luhur, ayat kursi berjumlah 50 kalimat dan setiap
kalimat terdapat 50 barakah dan ayat kursi sebanding dengan sepertiga Al
Qur'an. Dalam haditsnya yang panjang, Abu Dzar raliyallahu anhu berkata :
"Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, ayat mana
yang Allah turunkan kepada anda dari Al Qur'an yang paling agung ?" lalu
beliau menjawab : "Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum " (ayat
kursi).
Ibnu Abbas
radhiyallahu `anhu berkata :
"Ayat yang paling
mulia dalam Al Qur'an adalah ayat kursi. " Wallahu a'lam.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد