Hakikat Kekuasaaan & Kebahagiaan

   
Hakikat Kekuasaaan & Kebahagiaan

Hakikat Kekuasaaan & Kebahagiaan

 gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot

Pilih bahasa :  Arabic |  Turkish  |  English



12 Mei 2024

Hakikat Kekuasaaan & Kebahagiaan

Nabi Khidr kembali mendatangi ku, setelah aku berbicara dengan delapan sahabat majlis ku. Beliau berkata :

"Wahai Ahmad, aku baru saja berjumpa dengan Kakek mu dalam mimpi setelah aku melaksanakan kewajiban ku (Sholat Istighfar dan Sujud Derajat, yang selalu diamalkan Nabi Khidr a.s). Beliau meminta ku menyampaikan beberapa nasihat yang di katakannya di dalam mimpi ku. Dan sebagian nasihat untuk diri mu simpan amalkan dan rahasiakanlah, dan tulislah kata-kata ku ini dan amalkanlah dengan segenap kemampuan mu, dan sampaikanlah kepada ummat Kakek mu."


"Wahai Ummat Nabi Mulia Muhammad, janganlah penat untuk memaksa diri kalian bersabar dalam menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan Nya. Sungguh tidak akan sampai kepada sebuah puncak gunung tanpa memaksa diri kalian mendaki dan memaksa diri kalian menjadi bijak dan pandai dalam menghadapi segala rintangan dan halangan dalam perjalanan menuju puncak nya. Karena, Allah lah yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, kebanyakan doa dan ibadah kalian bagaikan meminta Allah "turun" memperhatikan kalian, padahal hakikat taqwa adalah kalian yang wajib mendaki Drajat yang tinggi walau penat dan kepayahan, tetaplah mendaki, hingga cinta Allah dan kasih sayang Nya dapat menyentuh diri kalian dan cahaya Rahmat-Nya menyelimuti diri kalian."


"Wahai Ummat Nabi Mulia Muhammad, bukanlah mereka (yang kaya dan yang berpangkat dunia) yang merendahkan kalian, tapi kalianlah yang harus memahami, hakikat kemuliaan bukanlah berada pada pintu-pintu rumah mereka (orang kaya dan pejabat) namun kahikat kemuliaan adalah mendekatkan diri kepada yang Maha Memberi Kemuliaan dan Kebahagiaan. Jika dekat dengan yang Maha Berkuasa (Allah azza wa jalla) pastilah Allah akan memberikan kekuasaan dan kebahagiaan dengan cara Nya."


"Raihlah kekuasaan dan kebahagiaan dengan taqwa dan istiqomah dalam menjalankan perniagaan dan pekerjaan yang halal lagi baik, jauhi perbuatan yang menyebabkan terbukanya diri kalian dari bujuk rayu syahwat dan syetan."


"Wahai Ummat Nabi Mulia Muhammad, hendaklah kalian menyadari, bahwa bumi yang kalian pijak adalah milik Allah, dan kalian hidup di alam merdeka di Negri-Negri kalian, janganlah kalian menggali lubang kesengsaraan dengan membenci saudara mu sesama Negri terlebih sesama Muslim, dan membenci para pemimpin kalian tanpa memahami apa yang mereka kerjakan, sungguh belumlah tentu kalian sanggup menjadi seorang pemimpin dan pejabat negri jika hal itu diberikan Allah kepada kalian, sungguh keadaan kalian amatlah buruk dalam pandangan Allah, jika kalian membenci saudara kalian sendiri hanya karena berbeda pendapat dan berbeda kelompok dalam politik di Negri-Negri kalian, sungguh yang demikian itu akan membuka jalan yang lapang bagi musuh-musuh islam dalam menghancurkan Negri kalian dan menguasai Negri kalian, lupakah kalian dengan sejarah runtuhnya kejayaan kerajaan Islam dahulu dan sejarah penjajahan di Negri kalian dahulu...?"


"Wahai Ummat Nabi Mulia Muhammad, hendaklah kalian memperhatikan khabar-khabar yang disampaikan oleh Ahmad Al-Makhfiy, sungguh tidak penting kalian mencari dan bertanya siapa Ahmad, sungguh ia hanyalah pemberi peringatan, dsn bukan yang memberi kekuasaan dan bukan pula pemberi kebahagiaan. Sungguh Cucu Nabi Mulia Muhammad ini menyandang Al-Makhfiy bukanlah Al-Muzhohir, sungguh Allah Maha Bijaksana dalam melindungi darah Hasan As-Shibty yang selalu di buru dan di asingkan."


"Wahai Ahmad, tuliskanlah nasihat nya ini... Agar selamat diri mu dan mereka yang ikhlas membaca dan mengamalkannya. Sungguh tidak ada kebahagiaan bagi seorang hamba selain menjalanlan amal shaleh dan mendapatkan Drajat Mulia dalam pandangan Allah Azza wa jalla."


"Hendaklah diri mu dan Ummat Nabi Mulia Muhammad tidaklah merasa penat dalam beramal shaleh dan berbuat baik terhadap sesama, jika kebaikan yang diri kalian lakukan kepada seseorang, namun kebaikan mu itu dilupakan dan di hinakan bahkan diremehkan oleh orang itu, janganlah merasa marah dan merasa sakit hati. Karena Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui, akan membalas kebaikan kalian dengan cara Nya. Tidaklah luput pandangan Allah kepada amal baik kalian, dan Allah lah yang Maha pemberi kebahagiaan dan Maha pemberi keberkahan."


"Jangan penat menjadi orang baik, karena Syurga Nya Allah penuh dengan hamba-hamba Nya yang ikhlas dan sabar dalam mengerjakan kebaikan."


Ahmad F. Bin Abdullah Alwi Syam

Diperbarui

1 Komentar

+ Tambahkan
Alhamdulillah
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung