gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot |
Pilih bahasa : Arabic | Turkish | English
14 Mei 2024
Rumah dan Ladang Yang Perlu Dirawat
Nabi Khidr a.s mendatangi ku diantara fajar 'ula dan fajar tsani menjelang subuh.
"Wahai Ahmad, hentikan sejenak dzikirmu dengan kesibukan mu bersama hewan-hewan peliharaan mu. Sungguh Allah memberikan aku khabar yang akan aku sampaikan kepada mu."
"Wahai Ahmad, janganlah berputus asa dalam menghapus segala dosa dosa mu dengan istighfar dan senantiasa berbuat baik dengan akhlaqul karimah, dan jangan pula merasa penat dengan segala perintah Allah, dan jangan pula bersedih dengan rumah mu yang harus berbagi dengan hewan-hewan mu, karena Allah akan mendatangkan pertolongan untuk mu, dengan niat terbaik para pengikut mu dibelakang mu, sungguh mereka adalah hamba-hamba Allah yang ikhlas dan kelak akan menuai kebahagiaan dan keberkahan atas kepedulian mereka kepada mu dan hewan-hewan peliharaan mu. Bukankah telah terbentang beberapa khabar baik selama mereka bersama mu...? Janganlah risaukan yang pergi namun cintai dan hormatilah mereka yang masih ada bersama mu. Sungguh tidaklah berkurang jumlah mereka bahkan bertambah-tambah mereka yang "duduk" bersama mu."
Ladang Yang Diabaikan
"Wahai Ahmad, khabar yang akan aku sampaikan adalah tentang ladang-ladang yang luas, yang diabaikan beberapa pengikut mu, sungguh jika mereka menjaga dan merawatnya dan menanam dengan tiga pohon yang akan aku sampaikan, kelak mereka akan menuai keberkahan dan menjadi yang utama dalam pertanian dengan tiga pohon itu. Sungguh Allah lebih mencintai hamba Nya yang pandai bersyukur dan menjaga serta merawat ladang-ladang mereka hingga mendatangkan manfaat dan keberkahan bagi diri mereka dan orang-orang disekitar mereka."
"Ketahuilah, janganlah kalian bertanya kepada Allah kenapa hidup kalian tidak tenang dan berkurang keberkahan dalam usaha kalian, karena salah satu penghalang turunnya kasih sayang dan keberkahan dari Allah adalah adanya harta kalian yang tak terbayarkan zakatnya, atau adanya rumah dan ladang yang kosong tanpa manfaat sedikit pun di dalamnya (kosong dan tak terawat)."
"Wahai Ahmad, tetaplah istiqomah dalam sembunyi dan terasing, sungguh bukanlah diri mu yang harus mereka pandang dan kenal, tapi khabar dan nasihat yang diri mu sampaikan itulah yang wajib mereka fahami dan mengenal hakikat siapa yang memberikan khabar dan nasihat. Sungguh Allah hendak menguji mereka dan hendak memberikan peringatan agar mereka kembali ke jalan yang diridhoi Allah, dan agar mereka menghentikan keserakahan dan kesombongan serta permusuhan."
Mereka Yang Berseteru Tentang Nasab
"Wahai Ahmad, sampaikanlah, bahwa mereka yang berseteru/bertengkar tentang nasab dan merasa lebih mulia dari yang lain, sungguh Allah mencatat mereka adalah orang-orang yang merugi kelak di akhirat. Sungguh mereka tidak menyadari bahwa keadaan mereka sangatlah sia-sia dalam pandangan penduduk langit dan para syuhada dan salihin yang berada pada sisi Allah. Sungguh mereka tengah di permainkan iblis dan sekutunya, hingga permusuhan diantara mereka semakin terang dan jelas menuju perpecahan yang nyata, yang akan merugikan generasi Islam yang akan datang."
Cendikiawan di Negri China Mengkaji Khabar
"Wahai Ahmad, sungguh Allah mengabarkan kepada ku, bahwa beberapa orang di negeri-negeri yang jauh telah memperhatikan apa yang diri mu sampaikan, dan seseorang cendikiawan dan beberapa orang di negeri China tengah meneliti dan mengkaji khabar-khabar yang diri mu sampaikan, dan begitu pula di beberapa Negeri yang lain, yang jauh dari negeri mu. Katakanlah, bahwa dirimu bukanlah seperti yang mereka sangka kan, dan khabar dari mu bukanlah kehendak nafsu mu melainkan kehendak Allah yang wajib mereka imani dan sembah. Bahwa apa yang kamu tuliskan benar-benar datang dari Allah dan Rasulullah. Yang aku (Nabi Khidr a.s) menyampaikan kepada mu atas izin Allah. Sungguh jika mereka hendak mengkaji dan menguji dengan dzalim, Allah lah yang akan memberikan peringatan kepada negeri mereka dan memberikan ujian kepada mereka. Katakanlah, sungguh alat yang akan mereka naikan kelangit akan menghadapi "dinding dan tongkat" yang ada di tangan mu. Dan beberapa yang berputar di langit akan jatuh ke bumi, Itulah yang akan terjadi sebagai bukti kebenaran yang kamu tuliskan."
Meneliti Air Ainul Hayat
"Wahai Ahmad, seseorang cendikiawan telah meneliti air Ainul hayat yang mereka dapati dari beberapa pengikut mu, katakanlah. Sungguh air itu mutlak dari Allah, dan beberapa pengikut mu telah mendapatkan keberkahan dengan nya, dan Allah akan membangkitkan yang telah lama terbaring tanpa daya di tanah para Nabi dengan tongkat dan air di jari mu jika mereka menginginkan nya dan jika mereka tidak lah terlambat menyadari nya. Sungguh yang demikian itu sangatlah mudah bagi Allah sebagai bukti kekuasaan Nya dan sebagai bukti kebenaran yang kamu bawa."
"Wahai Ahmad. Bersabarlah. Hingga Allah membuktikannya. Dan janganlan berputus asa dalam menjalankan amanah Nya. Tetaplah pada jalan yang lurus, dan Allah akan membalas setiap kebaikan dan menunjukan kuasa Nya kepada mereka yang mendengki dan hasad kepada mu. Jika diri mu tetap menjaga ketaqwaan dan kesabaran serta keikhlasan dalam menjalankan amanah. Berdiam dirilah di tempat mu hingga aku mengkhabarkan waktu perjalanan mu yang berikutnya. Janganlah ragu dan takut. Karena mereka yang datang dan berjalan bersama mu adalah orang-orang yang ikhlas berjuang bersama mu."
Ahmad F. Bin Abdullah Alwi Syam