Kisah Tentang Khaz bin Kham dan Raja Abrahah

   
Kisah Tentang Khaz bin Kham dan Raja Abrahah

Kisah Tentang Khaz bin Kham dan Raja Abrahah

Gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot

Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English


30 Juli 2024

Kisah Tentang Khaz bin Kham dan Raja Abrahah


Nabi Khidr a.s mendatangiku, dan berkata :

"Wahai Ahmad, aku kisahkan padamu apa yang Allah sampaikan kepadaku, tentang sebuah perjalanan seorang yang shaleh, namun dirinya tak termahsyur, bahkan mendapatkan hinaan dan celaan dari orang-orang di tanah kelahirannya, hingga ia meninggalkan kotanya, di zaman pemerintahan Raja Abrahah, dan seseorang itu adalah anak keturunan dari Syits a.s yang sabar."


"Wahai Ahmad, seseorang itu bernama Khaz bin Kham, yang tinggal di sebuah desa di tepi laut yang tandus dan tak pernah ada seekor pun ikan yang ada di lautan itu, hingga Khaz bin Kham lahir keatas dunia di pagi hari yang gelap, di musim badai dan kemarau, dan Abrahah pada masa itu hanyalah seorang jendral perang kerajaan Aksum."


"Kelahirannya membuat lautan menjadi tenang, dan badai pun menghilang, tumbuhan dan ternak menjadi subur, danau-danau bermunculan, tanda kelahiran orang yang di pilih Allah untuk memberi peringatan."


"Wahai Ahmad, ketika Abrahah berkuasa, Khaz bin Kham hendak memberikan nasihat kepada Sang Raja agar mengurungkan niatnya menghancurkan Ka'bah, dan tetap menjadi Raja yang bijak dan adil, Allah memberikan perintah kepadanya melalui mimpi berjumpa dengan Raja Sulaiman (Nabi Sulaiman) dan Nabi Ibrahim a.s namun ia di kucilkan dan di benci, dianggap pendusta, hanya karena Khaz bin Kham adalah penyembah Allah Tuhan Nabi Ibrahim dan Ismail mengikuti ajaran ayah ibunya (tradisi keluarganya), hingga ia terpaksa berpindah ke sebuah daratan yang luas di tanah yang tandus dan sepi, lalu Allah kembali membuat tempat itu subur dan menjadi negeri yang subur."


"Wahai Ahmad, ketahuilah, janji Allah adalah pasti bagi orang-orang yang sabar dan berserah diri hanya kepada Nya, hingga Allah menimpakan azab kepada Abrahah dan para pengikutnya di tanah suci Mekah, lalu Allah mengeringkan tanah kelahiran Khaz bin Kham dan ikan-ikan pun kembali sunyi dari lautan di sekitarnya. Seketika itu penduduk di negeri tersebut menyadari bahwa ajaran dan sembahan Khaz bin Kham adalah benar, namun mereka telah terlambat, hukuman Allah telah di timpakan keatas negeri mereka. Begitulah keadaan orang-orang yang mendustai Ayat-Ayat Allah dan mendzalimi orang-orang yang di pilih Allah."


"Wahai Ahmad, aku kisahkan tentang Khaz bin Kham kepadamu, agar hatimu menjadi tentram ketika dirimu meninggalkan tanah kelahiranmu, janganlah menjadi berat dengan apa yang menjadi ketetapan Allah kepadamu, sungguh Allah bersama orang-orang yang yakin dan orang-orang yang sabar. Sungguh Allah tidaklah membebani hamba Nya kecuali beban yang telah di ukur dengan kadar kemampuan hamba Nya. Dan tidaklah ada kesusahan dalam hidup di dunia kecuali kesusahan yang di ciptakan oleh orang-orang yang tamak dan sombong. Sungguh Allah tidak menciptakan kesengsaraan diatas dunia, kecuali manusia itu sendiri yang menciptakan dengan tangannya."


"Wahai Ahmad, sungguh tiga dan lima orang dalam perahumu hendak Allah ujikan mereka dengan kekayaan, hendaklah dirimu bersabar atas mereka, dan hendaklah dirimu menyampaikan apa yang aku sampaikan ini kepada mereka dan kepada ummat Nabi Mulia Muhammad Saw, agar mereka memahami hakikat di lahirkannya mereka ke atas dunia. Sungguh Allah tidak akan mengurangi harta mereka yang dengan rahasia memenuhi hajat mu dan beberapa saudara-saudaramu dalam perahu mu, sungguh tidak akan berkurang harta yang mereka belanjakan di jalan Allah, kecuali bertambah-tambah lima delapan sepuluh dan seratus kali lipat sebagai mana dua orang dalam perahumu telah mulai merasakannya dan tiga dan lima pada masa yang akan datang. Dua dari timur tanah kelahiran mu yang salah satunya berada di pulau seberang dari pulaumu, sungguh di tanahnya aku dan dirimu akan mengetukan tongkatku agar pulau di seberang tanahnya naik ke permukaan dan menjadi subur setelahnya."


"Wahai Ahmad, bersiaplah untuk dirimu pergi ke tepi lautan, bawalah batu kecil dari saudaraku Ilyas, lalu lemparkanlah ke langit, sungguh benda besar yang berada di langit dunia dan beberapa benda yang hendak mereka luncurkan, yang mereka kaum yang sombong ciptakan akan jatuh ke atas bumi. Sebagai peringatan dari Allah atas kesombongan mereka. Apakah mereka masih meragukan Al-Qur'an dan Nabi Mulia Muhammad...? Dan apakah mereka masih meragukan dirimu yang disembunyikan Allah dengan khabar-khabar yang Allah sampaikan kepadamu melalui aku ? Sungguh mereka adalah kaum yang melampaui batas dan mendapatkan kerugian yang nyata."


"Wahai Ahmad, tunggulah sampai Allah memberikan perintah kepadamu melalui aku, hingga ikan Nun itu benar-benar ada di hadapanmu. Sebagai bukti kekuasaan Allah dan kebenaran Al-Qur'an yang suci."


Ahmad F Bin A. Alwi Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung