Perumpamaan Bagi Mereka Yang Mencuri Berita Langit Dari Tangan Ahmad

   
Perumpamaan Bagi Mereka Yang Mencuri Berita Langit Dari Tangan Ahmad

Perumpamaan Bagi Mereka Yang Mencuri Berita Langit Dari Tangan Ahmad

Gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot

Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English


19 Juli 2024

Perumpamaan Bagi Mereka Yang Mencuri Berita Langit Dari Tangan Ahmad


Dari kejauhan di tepi pantai malam tadi, Nabi Khidr a.s berkata kepadaku, (bersamaan dengan datangnya kabut gelap yang aku kenali, kabut gelap yang sama dengan kabut sebelum menuju pintu mata air Ainul Hayat) lalu beliau berkata :


"Wahai Ahmad... Tuliskan apa yang aku katakan kepadamu. Sungguh Allah Azza Wa Jalla menginginkannya. Dia-lah Allah yang wajib kamu sembah dan mengabdi kepadaNya, sungguh bukan karena dirimu, tapi karena orang-orang yang ikhlas membaca tulisan tentang apa yang aku sampaikan kepadamu, dan karena orang-orang yang mencintaimu di dalam perahumu, itulah sebabnya Allah menginginkan Aku menyampaikan ini kepadamu, tulislah dan jangan kamu menguranginya ataupun menambahnya. Agar hati para pengikutmu dan yang menyukaimu menjadi tentram dan bersabar terhadap para pencelamu."


"Wahai Ahmad, sungguh tidaklah sama pemilik mata air (sumur) dengan si pencuri air yang bodoh namun sombong, yang hanya mempunyai wadah yang kecil untuk mencuri. Yang tak dapat kembali mengambil air dari sumur seseorang yang diberi penjaga sesudahnya. Apakah mereka (para pencuri) 

  • mengira akan hilang dahaga mereka selamanya ?
  • Dan apakah mereka mengira, ladang-ladang mereka akan menjadi subur dengan satu kali siraman saja ?

Sedangkan sumur telah diberi penutup dan diberi dinding penjaga oleh pemiliknya.

Tidak...!!! Sungguh mereka akan merasakan

  • dahaga kelak di yaumul mahsyar,
  • dan sungguh tidaklah mendapatkan keberkahan, kecuali kelak mereka membawa perut mereka berisikan kotoran dan nanah serta bara api di dalam perut-perut mereka.
  • Dan akan mengering ladang-ladang mereka,
  • dan Allah Azza wa jalla akan mencabut kebahagiaan dan kepuasan di hati mereka, hingga datang azab di atas kepala dan dari bawah kaki mereka.

Itulah perumpamaan orang-orang yang mengambil hak saudaranya, dan perumpamaan bagi mereka yang mencuri berita langit dari tangan mu (yang di tulis dan disampaikan), dan diantara mereka mengaku,

  • bahwa Kami (Allah Azza Wa Jalla dan Para Malaikat-Malaikat Nya) telah mengenal mereka dan berbicara kepada mereka,
  • dan sebagian dari mereka mengaku sebagai dirimu wahai Ahmad Al-Makhfiy
  • dan sebagian dari mereka adalah para pencela namun mencuri berita langit dari "tangan mu" 
  • dan sebagian dari mereka para dukun dan tukang ramal yang mencuri berita dari "tangan mu"
  • dan sebagian dari mereka adalah para cendikiawan dan ilmuwan yang telah lama berdusta, lalu mereka membaca berita dari "tangan mu".

Lalu mereka dengan kesombongan mengakui, bahwa mereka telah sampai pada bulan dan bintang - bintang, dan telah sampai pada dasar bumi dan dasar lautan."


"Wahai Ahmad, bukankah telah datang lima dari lima orang pengikutmu, lalu dari mereka datang tiga belas yang membawa 313 orang, kemudian bertambah-tambah, lalu kemudian ada diantara tiga belas merasa lebih baik darimu dan ada pula yang menjauhi mu karena kebodohan nya, apakah mereka mengira dapat menipu Allah dengan berdusta kepadamu, sungguh keadaan mereka saat ini tidaklah menjumpai ketenangan dan keberkahan, dan aku telah mendengar dari lisan-lisan mereka berdua yang hendak menutupi wajah-wajah mereka, padahal mereka sama dengan dua ekor keledai yang berjalan berputar, yang terikat punggung mereka dengan batu dan kayu sebagai alat menumbuk gandum, begitulah keadaan di dunia bagi orang-orang yang berpenyakit hati, yang mengira dapat berjalan tanpa cahaya dan petunjuk Allah yang nyata, yang mengira harta dunia akan menentramkan dan membahagiakan mereka."


"Wahai Ahmad, katakanlah, tidaklah sama orang yang mempunyai pena lalu ia melukis dengan tangannya di atas kertas putih yang bersih, dengan tinta yang berbagai macam warnanya. 

Dengan orang yang dengan pena dan tinta ditangannya, lalu ia membuang tinta dan penanya, lalu ia melukis dengan jarinya yang berharap akan tercipta sebuah lukisan indah yang mempesona.

Begitulah keadaan si bodoh yang berkhayal mencapai cita-cita tanpa bekal ilmu dan akal, yakni orang-orang yang berilmu (Ulama' dan Para Pembesar) dan mempunyai kecerdasan akal. Lalu mereka memperturutkan nafsu duniawi dan menggunakan akalnya untuk memuaskan hasrat duniawinya, dan perumpamaan bagi para Ulama' dan Para Pembesar yang memecah-belah dengan lisannya dan menutup mata dan telinga terhadap kemaksiatan di negrinya. Kelak mereka akan menjumpai Allah dalam keadaan buta dan tempat mereka adalah siksa neraka hingga habis terbakar oleh api neraka kotoran-kotoran dunia di dalam darah dan daging mereka, yang mereka bawa dari dunia."


"Wahai Ahmad, katakanlah, sungguh keadaan mereka bagaikan seseorang yang memetik gandum dan memakannya dan meminum air dari mata air yang panas, lalu berharap dapat merasakan kenikmatan "hisa'an" (sup gandum) di dalam mulutnya, begitulah perumpamaan untuk mereka yang berkata kepadamu, yang mengatakan cukup Al-Qur'an dan Hadits Kakekmu yang Mulia Muhammad sebagai pedoman, sementara mereka tidak memahami sedikit pun Al-Qur'an dan perkataan dari Kakekmu Nabi Mulia Muhammad Rasulullah, apakah cukup bagi mereka membaca Al-Qur'an dan Hadits saja, lalu menafsirkan sendiri dengan akal nya ? Keadaan mereka kelak di yaumul mahsyar adalah dalam keadaan buta."


"Wahai Ahmad, sungguh mereka bagaikan seseorang yang buta sebelah matanya, lalu membentangkan tangannya dihadapan matanya, kemudian ia berkata, sungguh lautan tidak lebih luas dari telapak tangannya, begitulah keadaan 

  • orang-orang yang mencela kitab yang Allah inginkan dirimu tuliskan,
  • dan mencela dan menganggap tidaklah penting kitab-kitab yang dituliskan orang-orang terdahulu (tentang Tafsir Al-Qur'an dan Tafsir Hadits) 

dan kebanyakan mereka hanya berkata namun enggan membacanya, sebagian dari mereka telah membacanya namun hubbud dunia. Merekalah orang orang yang sombong, amatlah buruk keadaan mereka kelak di dalam kubur-kubur mereka, hingga satu teriakan yang sangat keras membangkitkan mereka dengan wajah-wajah yang kotor lagi hina."


"Wahai Ahmad, sungguh diantara yang berjalan denganmu masihlah sedikit pemahaman mereka tentang ujian dan sikap yang kamu tunjukan kepada mereka, sungguh mereka belum benar-benar mengenalmu, dan bersabarlah, sungguh segala perilakumu dan keadaanmu serta perkataanmu di setiap perjalanan, bukanlah kehendakmu tapi kehendak Allah atas dirimu. Bersabarlah dengan apa yang kamu rasakan saat ini. Dan katakanlah, Dialah Allah yang menjadi penolong dan pelindung mu."


Kaum Kafir, Kaum Munafiq Dan Fasik Akan Menyaksikan Ikan Nun

"Wahai Ahmad, sungguh Allah benar-benar akan memperlihatkan punggung ikan itu, dengan Cara Nya dan Kehendak Nya, bukan dengan kehendak diriku atau dirimu, sungguh hal itu akan terjadi dan menjadi bukti kekuasaan Allah yang ada dalam firman Nya. Dan ikan Nun itu mempunyai jalan sendiri yang Allah ciptakan untuk nya, yang setiap ia mengepakkan siripnya untuk berpindah dari laut yang terdalam ke laut dalam di selatan negrimu, sungguh diatas nya adalah ikan-ikan yang banyak yang memberikan keberkahan kepada manusia dan juga peringatan kepada manusia (ikan-ikan yang buas pun akan berada diatas nya), sungguh aku mendengar Allah berkata, bahwa dirimu dan Kakekmu Rasulullah Muhammad yang mulia bukanlah pendusta dan bukan pula orang gila sebagaimana yang mereka (kaum munafik) sangkakan, merekalah yang membutuhkan obat penyembuh, dan sungguh bukan hanya dirimu yang akan menyaksikan wahai Ahmad, meraka kaum kafir, kaum munafiq dan fasik pun akan melihatnya (melihat kekuasaan Allah) diatas samudra."


"Sungguh siapa-siapa yang di berikan hidayah maka mereka akan kembali ke jalan yang benar, dengan meninggalkan Para Ulama yang memecah belah ummat dengan organisasi dan perkataan-perkataan mereka yang menghina Ulama-Ulama lainnya, yang mereka (kaum kafir) tengah menantikan pergaduhan antara sesama Muslim diatas negrinya, dan siapa saja yang tersesat dengan hawa nafsu dan kesombongannya, maka Allah timpakan penyakit yang tiada ada obatnya di dalam hati mereka, amat buruklah keadaan mereka di dunia dan kelak di akhirat."


"Wahai Ahmad, sebagaimana dirimu dan para pengikutmu, aku (Nabi Khidr a.s) menantikan Allah memberikan perintah untuk kita dan beberapa pengikutmu yang di pilih Nya menyaksikan ikan itu mengucapkan salam. Bersabarlah... Sungguh kebaikan yang banyak bagi orang-orang yang sabar lagi ikhlas menantikan janji Allah kepadanya."


Ahmad F Alwi Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung