Gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot |
06 Agustus 2024
Bukti Kekuasaan Allah Yang Diperlihatkan Kepada Nabi Yusuf a.s
Nabi Khidr mendatangiku kembali pada waktu siang, beliau berkata :
"Wahai Ahmad, dengarkan dan tulislah apa yang aku katakan, sungguh Allah menginginkannya sebagai bukti kekuasaan Allah keatas semesta alam, agar mereka (kaum cendikiawan) berfikir."
"Wahai Ahmad, Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, dan Allah lah yang Menetapkan dan Maha Mengatur segala yang diciptakan dengan sempurna, tahukah kamu wahai Ahmad...? Tentang sebelas Bintang dan sebelas Bulan yang Allah perlihatkan kepada Saudaraku Yusuf Putra Ya'qub...? Sebelas dan sebelas itu adalah Bulan dan Matahari yang berpasangan dengan sempurna, setiap Bulan dan Matahari berpasangan dengan sempurna dengan bentuk Matahari lebih kecil daripada Bulan-Bulan (planet-planet). Matahari adalah bintang yang besar berdampingan dengan Bulan yang lebih besar dari padanya (Bumi) dan begitulah seterusnya, sebagai tanda kekuasaan Allah atas semesta."
"Wahai Ahmad, sebagaimana yang telah Allah nampakkan kepadamu, bahwa diatas langit bumi terdapat berlapis-lapis penjaga dan lautan yang luas sebagai pembatas antara langit bumi dengan alam semesta, yang tak akan mampu ditembus oleh apapun kecuali atas izin Allah, dan lautan itu sebagai pengatur turunnya air hujan yang di tetapkan Allah sebagai rahmat atau azab keatas dunia, hendaklah manusia memperhatikan dan takut akan murka Allah. Dan bersegera meraih ampunan Allah, serta hendaklah dirimu bersabar. Sungguh kelak mereka akan menyaksikan kebenaran khabar yang kamu berikan kepada mereka, dan amat buruklah kesudahan bagi mereka yang mengingkari Al-Qur'an dan khabar-khabar darimu. Ketahuilah bahwa, bukan dirimu yang bodoh, namun merekalah yang tidak mampu membaca Ayat-Ayat Allah yang tersurat (Al-Qur'an) dan Ayat-Ayat Allah yang tersirat (segala macam peristiwa dan penciptaan)."
Taubat Yang Sebenarnya
"Wahai Ahmad, sungguh Allah akan membuka jalan keluar dari setiap persoalan hamba-hambanya yang sabar lagi bertaqwa, dan dengan cara Nya Allah menghapuskan segala kesalahan dan dosa-dosa bagi orang yang bertaubat, apakah mereka (yang bertaubat) akan di berikan kebahagiaan dunia dengan hanya satu kalimat taubat saja...? Tidak!!!
Mereka yang bertaubat hendaklah
- menjalankan taubatnya dengan bersungguh-sungguh,
- dan menjalankan amal shaleh di sepanjang hidupnya (setelah bertaubat),
- menyambung silaturrahmi
- dan membayarkan hutang-hutang mereka kepada Allah dan manusia,
- meminta maaf kepada orang-orang yang di dzaliminya
- dan membersihkan nama baik saudaranya yang terkena fitnah dan ghibah dari padanya,
- serta menyesali segala dosa-dosa di sepanjang hidupnya dengan istighfar,
- menjaga lisan dan pandangan mata serta tubuhnya dari yang haram,
itulah sebenar-benarnya taubat. Dan sungguh dirimu tidaklah berhutang kepada mereka yang membicarakan keburukan yang tidak pernah kamu lakukan, melainkan merekalah yang menambah-nambah cerita buruk tentang mu, sungguh kesusahan dan kesengsaraan kelak mereka terima dari Allah setelah dirimu berada di tempat yang baru. Sungguh lisan dan tangan kotor mereka yang dzalim dan bodoh hanya menambah kemuliaan dan derajat yang tinggi bagi orang yang di dizalimi."
"Wahai Ahmad, dirimu hanyalah qadhi atas mereka yang tiga dan tiga serta lima dan lima dalam perahumu, hendaklah mereka tidak mengambil keputusan dalam setiap permusyawaratan dan setiap hal dalam menentukan ketetapan diatas perahumu, yang demikian itu adalah tanda-tanda orang yang berakal lagi bijak dan sabar. Hingga Allah benar-benar memberikan petunjuk atas segala hal diatas perahumu. Sungguh ladang-ladang para pengikutmu tidaklah sia-sia dan menjadi contoh terbaik akhir zaman jika para pengikutmu menyadarinya. Hingga ladang-ladang mereka dan ladangmu diatas bukit itu membawa keberkahan atas perahumu."
"Wahai Ahmad, aku mendatangimu dan Allah akan menggetarkan tempatmu yang baru sebagai pertanda berpindahnya "lidi-lidi" dari tanah kelahiranmu sebagai paku/pasak yang kokoh.
- Hendaklah dirimu tidak menjadi takut dan khawatir, sungguh permulaan yang baik jika dirimu dan istri-istrimu bersabar dan ikhlas dalam menjalankan amanah Allah.
- Dan janganlah dirimu beserta beberapa pengikutmu merasa lelah hingga datang bulan Rajab yang akan datang, kecuali mengambil masa tidur dan duduk sedikit saja,
- dan hendaklah dua pengikutmu di tanah air mu menjalankan apa yang telah menjadi takdir dirinya sebagai seorang pemimpin dalam sebuah kelompok di negeri mu (kepala daerah),
- dan hendaklah para pengikutmu di negeri mereka menjalankan amanah Allah dengan jujur dan adil, dalam sebuah bangunan yang akan di percayakan kepada mereka sebagai tempat mengurus ladang-ladang dan ternak, hingga kesejahteraan bagi para pengikutmu itu tercukupi di dalam perahumu.
Bukankah dirimu hanyalah memberikan jalan-jalan yang terbaik kepada mereka...? Sesuai dengan kemampuan diri mereka masing-masing ? Sungguh jika mereka bersabar dan berbesar hati serta berjuang dengan ikhlas, Allah akan memberikan kesudahan yang baik atas segala yang mereka kerjakan."
Mereka Yang Mengaku Ahmad Al-Makhfiy
"Wahai Ahmad, tidaklah sama antara gambar dan tulisan pada dinding-dinding di kerajaan Romawi yang indah dan nampak kokoh serta bijak, dengan sebuah gunung yang berwarna-warni dengan indah dan kokoh didalam perut bumi, begitulah perumpamaan dirimu dengan mereka yang mencari kemasyhuran dunia dengan menipu banyak orang dengan kisah-kisah yang seolah-olah mereka mengetahui hal yang gaib dan seolah-olah mereka mendapatkan petunjuk dari langit, padahal mereka akan binasa dan akan Allah nampakkan kebodohan mereka dan para pengikut mereka, hingga mereka saling membenci dan terpecah belah disebabkan kebutaan seseorang yang mengaku sebagai Waliyullah dan Imam Mahdi pada lisan-lisan pengikut mereka. Amat hinalah keadaan mereka di dunia dan akhirat. Sungguh saat ini kekecewaan dan perpecahan diantara mereka semakin nyata. Siapakah yang hendak mereka tipu...? Apakah mereka mengira dapat menipu Allah dan orang-orang yang shaleh dan 'alim...? Merekalah yang tertipu oleh bujuk rayu syahwat dan syetan."
"Wahai Ahmad, tidaklah sama orang yang ditetapkan Allah sebagai Al-Makhfiy dengan orang yang menetapkan dirinya seolah-olah mereka adalah Al-Makhfiy, sungguh sangat nampak kebodohan mereka dalam tulisan-tulisan mereka yang menampakkan sifat bijak dan cerdas, namun diri mereka tenggelam dalam khayalan kosong dan kemaksiatan, lisan mereka seolah dapat menghitung bintang dan bulan, sedangkan mereka tak mampu menghitung seberapa banyak cermin pada mata sekor lalat. Sedangkan para ilmuwan hanya menduga-duga saja. Hendaklah diri mu bersabar atas orang-orang yang mengaku sebagai Ahmad Al-Makhfiy, sungguh mereka hanyalah pendusta yang menginginkan kemasyhuran dunia."
"Wahai Ahmad, katakan kepada para pengikutmu yang telah di dipilih Allah dengan pekerjaan-pekerjaan mereka, bukankah sebagian dari mereka ada yang dalam keadaan yang bangkrut ? Lalu Allah meminta aku menjumpaimu dan menyebutkan nama-nama mereka dalam sebuah perusahaan ? Dan dirimu menjadi qadhi atas mereka...? Sungguh pemilik perusahaan itu adalah yang pernah aku katakan kepadamu, yang wajib diri mu menjaga hubungan terbaik dengan nya, dan katakan kepada pengikut mu yang mengenalnya, sungguh mudah bagi Allah membuka pintu keberkahan atas usahanya di atas negerimu dan negeri-negeri yang lain, jika ia memahaminya."
Ahmad F. bin A. Alwi Syams