Sang Bumi Dan Gunung Bersiap Menerima Perintah Allah Sebagai Peringatan Di Tanah Arkhabil

   
Sang Bumi Dan Gunung Bersiap Menerima Perintah Allah Sebagai Peringatan Di Tanah Arkhabil

Sang Bumi Dan Gunung Bersiap Menerima Perintah Allah Sebagai Peringatan Di Tanah Arkhabil

Gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot

Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English



Sabtu, 21 September 2024

Sang Bumi Dan Gunung Bersiap Menerima Perintah Allah Sebagai Peringatan Di Tanah Arkhabil


"Wahai Ahmad, tulislah dan janganlah dirimu mengurangi sedikit pun kalimat-kalimat yang aku khabarkan kepadamu. Sungguh Allah Azza Wa Jalla menginginkan agar ummat akhir zaman membacanya, dan janganlah dirimu merasa takut dan khawatir, tidaklah akan sampai kepadamu mereka para kaum yang fasik dan kaum yang hanya menjumpaimu, hanya karena inginkan keistimewaan dan kemasyhuran, serta menginginkan bukti-bukti nyata dari "tanganmu", dan janganlah merasa ragu dan takut untuk menyampaikan apa yang Allah perintahkan kepada para pengikutmu, sungguh yang demikian itu demi kebaikan diri mereka dan menjauhkan mereka dari hubuddunia dan kedustaan serta menjaga mereka dari godaan syahwat dan syetan."


"Wahai Ahmad, demi Zat yang menguasai semesta alam, yang menahan bulan-bulan dan bintang-bintang diatas langit. Sungguh timur dan barat itu adalah jarak sang masa, tidaklah ada manusia yang luput dari pandangan Allah Azza Wa Jalla dengan segala perbuatan yang tersembunyi maupun yang nyata. Sungguh selatan dan utara adalah tanda kekuasaan Nya, yang menurunkan hukuman dari arah keduanya bagi kaum yang melampaui batas dan kaum yang kotor dengan perbuatan sadum diatasnya."


"Sungguh pada segala penciptaan alam semesta adalah bukti kekuasaan Allah dan tanda-tanda ke Maha Perkasaan Nya."


"Wahai Ahmad, bukankah telah Allah tunjukan gerhana bulan disaat dirimu duduk bersama para pengikutmu, dan bukankah telah Allah perlihatkan sarang lebah putih dan Allah izinkan dirimu memberikannya kepada dua orang pengikutmu, yang satu datang dari seorang penjual yang menjualnya dengan harga yang mahal, ketahuilah bahwa si penjual itu tak lain adalah diriku sebagai penguji dirimu dan penguji para pengikutmu, sungguh pada madu itu terdapat 77 kebaikan, dan sepotong sarang lebah madu yang satu telah aku berikan kepadamu di rumahmu, dihadapan para pengikutmu. Yang demikian itu adalah karena Allah menghendakinya. Bukankah telah datang mimpi kepada yang membutuhkan madu itu...? Dan telah Allah angkat penyakitnya di dalam mimpinya ? Dan Allah sembuhkan seorang laki-laki yang mengalami sakit yang sama dan istrinya adalah pengikutmu ? Sungguh sangat mudah bagi Allah melakukannya. Hendaklah mereka bertaubat dan beramal shaleh setelahnya. Yang demikian itu adalah tanda hamba Allah yang beriman dan bersyukur."


"Wahai Ahmad, katakanlah kepada para pengikutmu, agar mereka benar-benar menjaga diri mereka dari godaan syahwat dan syetan, hendaklah mereka tidak menggabungkan laki-laki dan perempuan dalam satu kelompok melainkan hanya beberapa orang saja yang dapat di percaya, memberikan pertolongan kepada fakir miskin dan janda tua yang miskin lebih dicintai Allah dari pada menolong dengan perasaan iba hanya kepada yang ia sukai dan menyenangkan hatinya. Yang demikian itu adalah perbuatan yang menjauhkan diri mereka dari kemiskinan dan kegelisahan hati, dan menjauhkannya dari godaan syahwat dan syetan. Telah aku tunjukan kepadamu nama-nama yang akan memimpin perahumu dan yang amanah dalam memegang amanah ummat di dalam perahumu. Hendaklah dirimu menyampaikan kepada mereka yang telah Allah tetapkan menjadi pemimpin dan pemegang amanah selama 10 tahun ke hadapan."


"Wahai Ahmad, tidak lebih baik kaum laki-laki dibandingkan kaum perempuan di dalam perahumu, sungguh mereka kaum perempuan lebih baik dalam menahan diri dari amarah dan memperbaiki diri mereka, sedangkan kaum laki-laki seakan tertinggal lima langkah dari tujuh tangga kemuliaan dalam pandangan Allah. Sungguh Allah hendak membuka jalan keberkahan diantara mereka (kaum perempuan) dengan rencana-rencana mereka diatas perahumu, sungguh perniagaan yang direncanakan beberapa laki-laki akan mampu diatasi oleh beberapa kaum perempuan di dalam perahumu, beberapa dari negerimu dan kebanyakan dari tanah Malaka. Hendaklah mereka bersyukur dan hendaklah mereka bersabar."



Gerhana Bulan Sebagai Pertanda Allah Menyatukan Hati Pengikutmu



"Wahai Ahmad, sungguh gerhana bulan itu sebagai pertanda Allah menyatukan hati para pengikutmu hingga sebagian dari mereka akan dijumpai Rasulullah yang mulia dalam mimpi mereka, dan dua orang laki-laki dari timur negerimu adalah yang Allah kehendaki menjadi pembuka jalan perniagaan dan hendaklah ia menjaga hatinya dan bersabar serta berteguh hati. Dan hendaklah mereka tidak mendahuluimu dalam mengambil keputusan, serta katakanlah kepada para pengikutmu, janganlah mereka mengedepankan nafsu duniawi mereka dalam berniaga, dan hendaklah mereka memahami hukum zakat dalam perniagaan dan apa-apa yang akan tumbuh pada ladang-ladang mereka, serta apa-apa yang akan Allah keluarkan dari dalam perut bumi keatas ladang-ladang mereka. Yang demikian itu akan menjauhkan diri mereka dari dosa riba dan maksiat. Katakan kepada mereka, dua tangan tidaklah mampu membina sebuah rumah yang indah di atas dunia dan dalam jannah, namun seribu tangan yang bersih (perniagaan yang memperhatikan zakat dan menjauhi riba) akan mampu membangun istana yang megah di dunia hingga didalam jannah. Dan tidaklah seseorang jatuh dalam dunia, jika mereka menjaga perut-perut mereka dari riba dan dari menahan hak-hak orang lain yang ada pada dirinya."


"Wahai Ahmad, sungguh Allah Azza Wa Jalla menginginkan para pengikutmu yang berada didalam negerimu, untuk berkumpul satu malam di tepi lautan yang berada pada tengah tanah kelahiranmu, dan hedaklah mereka mendatangi tempat itu walaupun hanya dengan berjalan kaki, yang demikian itu lebih baik mereka lakukan agar Allah segera mengabulkan segala hajat didalam perahumu, dan menyelamatkan tanah mereka dari bala bencana yang akan Allah timpakan dari atas gunung dan dari daratan serta yang datang dari lautan, dan menjauhkan tanah-tanah mereka dari wabah yang membinasakan hewan-hewan dan tumbuhan."


"Wahai Ahmad, sungguh telah banyak Ulama terdahulu menjelaskan tentang zakat, apakah mereka mengira hukum zakat hanya pada hitungan tahun dan hitungan jumlahnya saja ? Teramat banyak di tanah Arkhabil yang melupakan kewajiban zakat semasa, dan mereka buta terhadap hukum zakat semasa dan sebagian dari mereka menganggap ringan persoalan zakat atas buah-buahan dan ternak-ternak mereka. Apakah mereka menunggu hingga Allah menurunkan wabah yang menghabisi ternak dan tanaman-tanaman mereka ? Hukuman Allah yang keras pernah terjadi diatas negerimu, hingga menenggelamkan sebuah gunung kedasar lautan dan menghancurkan sebuah peradaban di atasnya. Sungguh di sebuah pulau di barat negerimu sang bumi dan gunung bersiap menerima perintah Allah. Sebagai peringatan keatas tanah Arkhabil. Hendaklah mereka keras terhadap kaum sadum dan hendaklah mereka memperhatikan zakat pada perniagaan dan tumbuhan-tumbuhan serta ternak-ternak mereka. Dan hendaklah mereka mengeluarkan zakat kepada fakir miskin dan yang berhak menerimanya, yakni yang terdekat dari tempat tinggal mereka. Dan tidak ada kewajiban atas dirimu menerima zakat atau mengumpulkannya, yang demikian itu adalah kewajiban para Ulama-Ulama ahli syariat diatas tanah Arkhabil, dan para petinggi negeri yang memahaminya dan berkewajiban atasnya."


"Wahai Ahmad, sungguh telah Allah guncangkan bumi beberapa kali disekitar bangunan yang mereka bangun dengan kesombongan dan kedustaan terhadap rakyatnya, apakah mereka buta dan tuli terhadap peringatan Allah ? Ataukah mereka benar-benar menginginkan bangunan itu dan beberapa berhala yang mereka bangun itu rata dengan tanah...? Janganlah dirimu bersedih lalu menahan murka Allah keatasnya, sungguh kayu-kayu dari bukit Qof tidak akan mampu menahannya, dan kayu-kayu itu hanyalah menahan beberapa bagian di atas tanah para pengikutmu, tidak ada kekuasaan atas dirimu menahannya, apakah tidak kamu perhatikan terhadap taufan yang terjadi di tanah Arkhabil ? Bahwa sebuah perahu pengikutmu menjadi penghalau taufan disekelilingnya...? Sedangkan taufan terjadi di kiri dan kanan tempat perahu itu ditambatkan...? Dan taufan hanya terjadi beberapa meter saja dihadapan rumah beberapa pengikutmu sedangkan rumah-rumah pengikutmu tak tersentuh olehnya...! Apakah tidak mereka perhatikan...? Dan apakah mereka tidak bersyukur...? Katakanlah... Allah lah yang melakukannya dan Allah lah yang menghalaunya, dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu."


"Wahai Ahmad, janganlah dirimu merasa enggan menyampaikan apa-apa yang wajib dirimu sampaikan kepada para pengikutmu, apakah mereka lupa bahwa tiga tahun yang aku sampaikan telah berkurang tujuh bulan sebelas hari, sedangkan diatas tanah itu belumlah berdiri tempat yang diwajibkan untuk mereka membinanya, hendaklah beberapa pengikutmu mendatangi ladang yang telah dirimu katakan dan memeriksa setiap jengkal tanahnya di tepi sungai, dan hendaklah mereka menjauhi diri mereka dari sifat hubbuddunia dan tamak dalam memeriksanya. Agar sampai pada mereka keberkahan dalam perahumu."


Ahmad F. bin A. Alwi Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung