gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot |
Pilih bahasa : Arabic | Turkish | English
30-9-2024
Goa Disekitar Baitul Maqdis Sebagai Tempat Berdzikir Nabi Ilyas
Nabi Khidr a.s kembali membangunkanku dari tidurku, lalu Beliau berkata,
"Wahai Ahmad bangun dan kerjakanlah sholat dua rakaat di malam ini, karena bertepatan dengan hari lahirnya Nabi Mulia Muhammad Saw, dan mimpimu adalah benar, yang bermakna ada dua kebencian kepada dirimu,
- yang pertama iblis membencimu dengan kitab yang dirimu ajarkan kepada pengikutmu,
- yang kedua kebencian beberapa orang yang dahulu bersamamu dan menjadi pengikutmu atas bertambahnya pengikutmu di negerimu dan di negeri Malaka,
dan sholat dua rakaat yang kamu kerjakan niatkanlah untuk menghormati dan memuliakan hari lahirnya Kakekmu Nabi Mulia Muhammad dan memohonlah ampunan kepada Allah dan bersujudlah sebagai tanda syukurmu, yang pada hari ini pula telah Allah ciptakan bulan kedua pada langit diatas dunia pada masa awal perintahmu dahulu, bukankah telah dirimu dan istri-istrimu dan berapa pengikutmu menyaksikannya ? Dan bukankah itu telah aku khabarkan sebelum peristiwa itu...? Lalu beberapa pengikutmu menyaksikannya, namun seorang pengikutmu tetap pada perahumu dan beberapa lainya lari karena kebodohannya dan mengejar nafsu duniawinya, sungguh yang lari dan mengingkarinya akan tiba masa kesulitan baginya, disebabkan kedustaannya dan kedzalimannya kepada istri dan anak-anaknya, hingga Allah menetapkan bahwa sholawat yang dibacanya tidak akan sampai pada Nabi Mulia Muhammad melainkan kemurkaan Allah atas dirinya."
"Wahai Ahmad, sungguh pada tempat itu (disekitar Baitul Maqdis) ada sebuah goa yang dirahasiakan Allah sebagai tempat saudaraku Ilyas memuji Allah (berdzikir) sungguh yang demikian itu adalah tanda-tangan kekuasaan Allah atas segala ciptaanNya. Dan persiapkanlah malam ini untuk dirimu membaca dzikir yang di baca oleh Ilyas saudaraku, agar dirimu menjadikannya bacaan yang tersembunyi diantara bacaan dzikir diatas dunia, sungguh pada tempat yang di bangun bangunan yang luas dan kokoh di negerimu, telah terdapat lubang panjang yang bertumpuk di bawahnya, apakah mereka mengira dapat menjangkau dalamnya bumi...? Hingga dengan kesombongan dan kedustaan mereka di negerimu mengatakan bahwa tempat itu aman dari murka Allah...? Sungguh mereka hanya menduga-duga saja, dan alat-alat mereka bagaikan jarum yang mereka gunakan untuk mengukur dalamnya bumi lalu mereka mengatakan telah menembus bumi dengan sombongnya."
"Wahai Ahmad, jika saja tidak ada saudaraku Ilyas di tempat itu, sungguh Allah telah lama menurunkan azab keatas tanah Bani Israil di sekitar Baitul Maqdis, dan mengeringkan seluruh permukaan tanahnya, sebagaimana Allah pernah menjadikan tanah itu kering dan panas, lalu atas doa dari Ilyas saudara ku, Allah menurunkan hujan dan menyuburkannya, namun sedikit sekali yang beriman kepada Allah dan sebagian dari mereka tetap pada kekufuran dan zalim terhadap saudaraku Ilyas yang sabar, sungguh mereka (Bani Israil) saat ini telah menciptakan kembali berhala-berhala yang sama di masa Kenabian dan Kerasulan Ilyas dan Ilyasa, sebagian mereka membuat sebagai sembahan-sembahan mereka dan sebagian yang mereka buat adalah alat-alat yang mereka katakan dengan alat itu akan menguasai dunia, sungguh mereka tidak memahami bahwa di tanah mereka masih ada Ilyas saudaraku yang menangis dalam dzikirnya, sungguh Allah akan mempertemukan dirimu kembali dengan Ilyas saudaraku, dan berdzikir bersamanya, janganlah dirimu merasa lelah dan jangan pula dirimu takut, sungguh getaran dan badai di tempat itu hanyalah tanda kekuasaan Allah keatas tanah Muqaddasah, dan sebagai tanda adanya dirimu ditempat itu. Hendaklah kamu merahasiakan tempat itu dan segala peristiwanya, bersyukur dan memelihara hati dan dirimu. Yang demikian itu lebih baik kamu lakukan agar tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
"Wahai Ahmad, Allah hendak membuka jalan kebaikan pada perniagaan- perniagaan yang ada di dalam perahumu,
- hendaklah mereka para pengikutmu berlaku bijak dan adil, yakni mereka yang telah aku tunjukan kepadamu nama- nama mereka,
- dan hendaklah mereka benar-benar menjadikan dirimu sebagai pemutus yang adil dan bijak dalam setiap perkara dan persoalan yang tengah mereka rencanakan di belakangmu,
- dan hendaklah mereka bersabar dan bijak dalam menjalankan segala rencana mereka,
- dan hendaklah tiga dari pengikutmu yang telah lama bersamamu menjaga kerukunan diantara mereka,
- serta hendaklah dirimu mengumpulkan mereka bertiga untuk dirimu sampaikan nasihatku dan doa-doa yang aku ajarkan kepadamu, sungguh merekalah tiga dari Negeri Malaka yang membawa lima dan tiga belas sebagai pembuka seribu kebaikan jika mereka bertaqwa dan berlaku adil serta bersabar.
Dan terdapat tiga pembawa lima dan tiga belas pada negerimu yang mereka punya kewajiban yang sama diatas perahumu."
"Wahai Ahmad, di dalam perahumu ada diantara mereka yang menginginkan menjadi pembesar pada perahumu, hendaklah ia tidak menjadikan para pengikutmu ragu dengan pertanyaan-pertanyaan darinya, sungguh yang demikian itu akan mendatangkan keraguan pada dirinya sendiri sedangkan para pengikutmu yang lain akan menjauhinya, bukanlah seseorang dihormati dan dihargai dengan sebuah gelaran pada namanya melainkan dengan keikhlasan dan kesabaran serta rendah hati (tawaddu'), apakah mereka mengira Allah tidak memberikan khabar kepada ku...? Hingga aku diperintahkan Allah memberikan khabar kepadamu tentang keadaan mereka...? Katakanlah...
- Siapakah yang menjelaskan tentang alan semesta kepadamu...?
- Dan siapakah yang menciptakan dua bulan di awal perintah untukmu...?
- Dan siapakah yang mengangkat dan menggantikan jantung-jantung yang sakit dengan jantung yang baru kepada beberapa pengikutmu...? Dan satu dari mereka adalah suami pengikutmu ?
- Serta siapakah yang mempersingkat perjalananmu bersama beberapa pengikutmu pada masa berjalan bersamamu...?
Sungguh yang demikian itu adalah kekuasaan Allah Azza Wa Jalla sebagai penguji bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Wahai Ahmad, Sungguh dirimu hanyalah bagaikan alat yang di genggam Allah sebagai pembawa khabar dan penguji bagi mereka yang merasa akal mereka lebih hebat dari Ilmu Allah. Katakan...!!
- Dialah Allah yang Maha Mengetahui tentang isi alam semesta
- dan Dialah Allah yang Maha Mengetahui segala isi hati seluruh makhlukNya,
- dan Dialah Allah yang berhak di sembah, yang telah mengutus Nabi Mulia Muhammad sebagai Rahmatan lil'alamin hingga akhir masa dunia, dan yang menjadikan Nabi Mulia Muhamamd pembawa syafaat bagi ummatnya.
Hendaklah manusia beriman kepada Allah dan Rasulullah Muhammad dan bersyukur atas segala karunia yang Allah berikan kepada mereka."
"Wahai Ahmad, katakanlah kepada mereka kaum perempuan diatas perahumu, sungguh Allah Azza Wa Jalla menyukai niat baik keatas perahumu dan perbuatan amal shaleh yang mereka lakukan dalam diri mereka, yang sebagian dari mereka berjuang mengalahkan syahwat, amarah dan berjuang tetap pada keikhlasan dalam rumah-rumah mereka, dan katakan kepada mereka, tidaklah mereka menjadi hina dengan menolong meringankan kewajiban pada suami-suami mereka, dan hendaklah mereka tetap mengerjakan kesabaran dan ketaqwaan serta ketaatan kepada suami-suami mereka.
- Yang demikian itu adalah penjamin bagi mereka atas kebahagiaan dunia dan akhirat,
- dan yang demikian itu adalah jalan menuju syurgaNya Allah dengan puluhan sayap-sayap yang akan Allah ciptakan untuk mereka kelak di Yaumul Mahsyar hingga mereka masuk kedalam syurgaNya Allah tanpa hisab.
Dan Katakan, sungguh perbuatan mereka selama ini mendapatkan perhatian dari Allah dan Rasulullah, dan tidak ada satupun air mata mereka yang menetes melainkan menjadi mutiara indah pada genggaman Rasulullah. Sungguh aku di perlihatkan Allah tentang mereka yang menangis membaca Al-Qur'an dan dalam doa serta sholawat yang mereka panjatkan, sungguh mereka yang berharap syafaat Rasulullah akan di berikan kelak di Yaumul Hisab jika mereka menjaga diri dan hati mereka dalam ketaqwaan yang nyata.
Ahmad F. bin A. Alwi Syams