Bintang Baru & Asal Usul Penyiaran Islam di Nusantara

   
Bintang Baru & Asal Usul Penyiaran Islam di Nusantara

Bintang Baru & Asal Usul Penyiaran Islam di Nusantara

Gambar hanya sebagai ilustrasi

Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English



20 Oktober 2024

Bintang Baru & Asal Usul Penyiaran Islam di Nusantara


Nabi Khidr a.s mendatangiku di sepertiga malam dan beliau berkata,

"Wahai Ahmad, sungguh aku akan menceritakan tentang sebuah kedustaan besar yang telah terjadi dan telah menjadi darah daging orang-orang yang berakal namun dzalim, tulislah dan janganlah dirimu ragu, sungguh mereka kaum yang merasa pintar dengan akal-akal mereka hanyalah para pengkhayal dan pencuri ayat-ayat Allah lalu mereka katakan datang dari tangan mereka, sungguh mereka hanyalah pengkhayal yang bodoh lagi hina dalam pandangan Allah. Yang menipu ummat manusia dengan kata-kata dan tulisan yang di bungkus dengan dalil alat-alat ciptaan mereka."


"Wahai Ahmad, telah Allah ciptakan sebuah bintang yang baru berbentuk perahu dengan cahaya berwarna-warni seolah membentuk tulisan Ahmad dan Al-Makhfiy, yang bergerak perlahan diantara bintang-bintang di malam hari, sebagai bukti kebenaran khabar-khabar yang dirimu sampaikan, hingga bintang itu nampak dalam pandangan manusia dengan alat-alat mereka, lalu apakah mereka akan bertaubat dan menyembah Allah dan beriman kepada apa yang Allah turunkan kepada Kakekmu yang Mulia Muhammad Rasulullah ? Sungguh mereka dalam kesesatan yang nyata dan dalam kekufuran yang tidaklah ada ampunannya jika mereka memungkiri semua tanda-tanda kekuasaan Allah yang mereka saksikan. Sungguh Al-Qur'an lah sebaik-baiknya petunjuk dan sebaik-baik kitab yang wajib mereka jadikan cahaya pembuka jalan menuju cahaya kasih sayang dan ampunan Allah."



Sejarah Asal-Usul Penyiaran Islam di Tanah Arkhabil (Nusantara)


"Wahai Ahmad, sungguh aku mendengar Kakekmu yang Mulia Muhammad Rasulullah mencintai seorang raja yang shaleh, yang telah beliau khabarkan akan lahir dan menundukkan kerajaan besar kaum kafir, hingga ia berjaya memimpin kerajaannya dengan bijaksana dan adil, lalu mengutus seorang yang bijak dan pandai dalam ilmu bahasa dan pembangunan juga berakhlaq mulia, mereka berasal dari Bangsa Fersia, yang membawa ajaran Islam di tanah negerimu, sungguh pada tubuhnya mengalir darah Ghoutsul Awliya', hingga sang raja mengutusnya untuk mensyiarkan Dienul Haq dengan madzhab Imam As-Syafiiy, beliau bernama Muhammad Ali bin Sayyid Al-Baqir, yang aku di perintahkan Allah untuk mengajarkannya dan mendampinginya selama 40 tahun di tanah negerimu (Arkhabil) itulah kebenaran yang nyata, hingga Allah memilih para wali-walinya dari tanah arkhabil yang berjuang bersamanya, yang demikian itulah kisah sebenarnya, Bangsa Fersia (darah Fersia) yang awal mula mencari sisa-sisa ummat Islam yang tersebar di tanah Arkhabil, untuk kembali mensyiarkan Dienul Haq di zaman itu. Sungguh hina dan bodohnya hingga kaum yang ingin memecah belah ummat islam di negerimu saling berbantah-bantahan tentang nasab dan tentang siapa yang lebih berjasa di atas tanah Arkhabil dalam mensyiarkan Dienul Haq

  • Tidaklah termasuk keturunan Nabi Mulia Muhammad 
  • dan tidaklah termasuk kedalam ummat Nabi Mulia Muhammad bagi mereka yang bersifat kasar lagi sombong,
  • dan tidaklah termasuk ummat dan keturunan Rasulullah yang Mulia bagi mereka yang membangga-banggakan nasab lalu berbuat kerusakan (tanpa akhlakul karimah).

Sungguh pakaian indah mereka di dunia kelak akan menjadi rantai api yang akan menjerat leher-leher mereka di dalam kubur-kubur mereka dan menjadi pakaian terbuat dari tembaga yang menyala yang dipakai mereka kelak di yaumul hisab hingga masuk kedalam neraka jahannam. Yang demikian itu adalah seburuk-buruk tempat bagi pendusta lagi sombong."


"Wahai Ahmad, sungguh aku bukanlah sebagaimana kehendak diriku, dan aku hanya menjalankan perintah Allah semata, tidak ada kekuasaan untukku menolak segala perintah Allah kecuali Allah akan menghukumku dengan hukuman yang teramat pedih, sungguh aku berlindung kepada Allah dari azabNya. Janganlah dirimu ragu dan melakukan kesalahan yang sama, hingga aku merasa iba bercampur dengan perasaan kesal, ketika dirimu salah berucap, hingga Allah menimpakan penyakit kepadamu sebagai hukuman atas kekhilafanmu, siapakah yang menyembuhkanmu...? Dia-lah Allah yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Hendaklah dirimu tidak melakukan kekhilafan kembali dan hendaklah kamu bersegera memohon ampunan dan menjalankan segala perintah Allah atas dirimu. Yang demikian itu akan menambah kasih sayang Allah atas dirimu dan menurunkan keberkahan keatas perahumu. Bukankah telah Allah datangkan beberapa pengikutmu yang setia dan tengah berjuang dengan keikhlasan bersamamu...? Sungguh Allah Maha Mengetahui segala isi hati mereka. Dan aku Balya bin Malkan telah mendatangi semua pengikutmu, sungguh dalam 400 pengikutmu, 

  • telah aku datangi 113 dari mereka yang mempunyai hati penuh semangat dalam berjuang bersamamu.
  • Dan diantara 113 telah aku dengar 13 orang pengikutmu yang bersungguh sungguh menjaga amanahmu dan menjalankan amanah Allah atas diri mereka,
  • dan diantara 13 aku mengetahui 3 orang yang hampir sampai pada kejayaan dalam perjuangannya, hendaklah mereka termasuk orang-orang yang sabar. 

Allah hendak memberika contoh dari kedermawanan beberapa pengikutmu , hingga kedermawanan mereka tidaklah membuat mereka jatuh dan tidak pula menjadikan mereka kekurangan, kecuali bertambah keberkahan atas perniagaan dan usaha mereka, kebanyakan mereka dari kaum perempuan dan sedikit saja dari kaum laki-laki."


"Sungguh di negerimu telah Allah tetapkan seorang perempuan yang di lindungiNya dan telah Allah tetapkan tempat-tempat itu dibawah tanggung jawabnya, dan Allah tundukkan beberapa pemimpin di tempat itu untuknya, 

  • hendaklah beberapa pengikutmu yang berada di bawah perintahnya agar bersungguh-sungguh menjalankan amanah Allah yang ia hantarkan kepada mereka.
  • Hendaklah dirimu memperhatikan dan memberikan nasihat kepadanya dalam menjalankan kewajibannya di tiga tempat itu,
  • dan hendaklah dirimu memperhatikannya sebagaimana dirimu memperhatikan putri kandungmu,
  • dan hendaklah dirimu menjadikan putri kandungmu menjadi penghubung antara ia denganmu, yang demikian itu lebih menjaga diri mu dari fitnah. 

Sungguh Allah Maha Berkehendak atas segala ketetapanNya. Dan Allah hendak menjaga dirimu dari fitnah yang datang dari orang-orang yang dzalim. Sungguh orang-orang yang memfitnah dan dzalim hakikatnya mereka tengah menggali lubang mereka hingga jatuh kedalam jurang kebinasaan yang pedih."


"Wahai Ahmad, Allah telah menetapkan beberapa perniagaan di kiri dan kananmu, hendaklah mereka yang telah aku berikan nama-nama mereka bersungguh-sungguh dalam menjalankannya, dan hendaklah mereka berlaku amanah dan menjauhi hubbud dunia, hendaklah mereka yang telah aku perintahkan dirimu untuk menguji mereka, lalu diantara mereka ada yang lalai dan ada pula yang merasa berat, hendaklah mereka menyadari, sungguh perjalanan menuju syurga tidaklah di kelilingi oleh pemuasan syahwat, hingga mudah bagi iblis meniupkan rasa ragu dan takut miskin dan was-was dalam menjalaninya, dan rasa was-was dalam menapaki jalan menuju syurgaNya Allah, sedangkan jalan menuju neraka dikelilingi dengan khayalan kebahagiaan dan pemuasan syahwat, hingga ringan bagi manusia melangkah di jalan maksiat penuh dengan pemuasan nafsu dan syetan. Sungguh hanya orang-orang yang terbuka matanya hatinya yang mampu memilih jalan yang terbaik menuju ridho Allah dan yang memahami amaliyyah ruh lah yang ringan melangkah diatas jalan yang lurus. Merekalah orang orang yang beruntung."


"Wahai Ahmad, abaikan lelah dan sakitmu, bersegeralah menemui (para pengikutmu), dan ajarkanlah mereka dengan sabar dan bijak soal perniagaan dan penternakan yang akan mereka jalankan, dan hendaklah dirimu meringankan beban mereka, bayarlah sewa (dengan tanganmu sendiri) tempat yang akan mereka pergunakan, lalu berilah batas antara tempat itu dengan rumah pemiliknya, yang demikian itu lebih menjaga keamanan dan ketenangan di dalam menjalankan kewajiban para pengikutmu menjaga dan merawat ternak-ternak mereka, 

  • hendaklah mereka memahami ilmunya,
  • dan hendaklah mereka memahami ilmu zakat hingga mereka mampu menghitungnya,

yang demikian itu lebih menjaga perniagaan mereka dari kehancuran dan kebangkrutan. Sungguh Allah akan memudahkan dirimu dan seorang pengikutmu dalam memberikan modal dan membuka jalan untuk mereka mencari rizki Allah diatas tanah kelahiran mereka jika mereka termasuk orang-orang yang sabar dan bertaqwa."



Ahmad F. bin Abdullah A. Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung