Hikmah dari Burung dan Ikan: Pesan Cinta, Ketaatan dan Zakat

   
Hikmah dari Burung dan Ikan: Pesan Cinta, Ketaatan dan Zakat

Hikmah dari Burung dan Ikan: Pesan Cinta, Ketaatan dan Zakat

 

gambar hanya sebagai ilustrasi, dibuat menggunakan ai copilot

Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English



13 Oktober 2024

Hikmah dari Burung dan Ikan: Pesan Cinta, Ketaatan dan Zakat


Nabi Khidr a.s mendatangiku di sela-sela perjalananku bersama putra kesayanganku dan beliau berkata.

"Wahai Ahmad, tuliskanlah apa-apa yang burung-burung dalam jumlah yang banyak dan ikan-ikan katakan kepadamu, sungguh Allah mengizinkan mereka mendatangimu dan berbicara kepadamu malam tadi, janganlah engkau enggan atau takut menuliskan apa yang dikatakan burung-burung kepadamu, bukankah dua orang pengikutmu telah menyaksikannya ? Dan beberapa orang telah menyaksikan bahwa Allah menundukkan burung-burung dan jin di tempat itu, hingga benda-benda kemusyrikan di serahkan kepadamu oleh jin yang Allah telah belenggu kedua kaki dan tangannya di hadapanmu, sungguh yang demikian itu adalah mudah bagi Allah melakukannya, agar para pengikutmu berfikir dan menambahkan ketaqwaan dan keimanan mereka kepada Allah."



Fitnah Dan Pengampunan: Kisah Wanita Syahid


"Wahai Ahmad, bukankah seorang wanita yang telah mati lalu kematiannya menimbulkan fitnah kepadanya, hingga Allah mengampuni dosa-dosanya dengan sebab fitnah yang keji atas kematiannya, lalu Allah perlihatkan kepadamu peristiwa bagaimana ia (perempuan yang terbunuh) itu mempertahankan kehormatan dan taubatnya, hingga ia menolak ajakan berzina dari laki-laki yang memotong lehernya, sungguh keji perbuatan laki-laki itu, kelak ia akan mendapatkan hukuman yang keras di dunia hingga sampai kepada akhirat, hendaklah mereka bertaubat yaitu mereka yang mengatakan perempuan yang mati itu adalah seorang penzina, hingga selamat mereka dari siksa neraka akibat menuduh perempuan baik-baik berzina. Sungguh ia wanita yang bertaubat dan mati dalam keadaan syahid, walaupun di temukan tanpa tertutup aurat. Dan Allah Maha Mengetahui taubat hambaNya dan Maha Pemberi ampunan kepada hamba-hambaNya yang bertaubat."



Burung-Burung dan Ikan Berpesan Kepada Ahmad


"Wahai Ahmad, sungguh pada burung-burung itu sebagai tanda kekuasaan Allah atas segala ciptaanNya, hingga ia mengatakan kepadamu, 

"Bersabarlah wahai Ahmad, dan tetaplah mengepakkan sayapmu dan berjuanglah bersama cinta dan ridho Allah. Dan janganlah dirimu menjadi lebih rendah dari kami dalam mengagungkan Allah dan mentaati perintah-perintahNya", 

dan ikan-ikan pun berkata, 

"Wahai cucu Hasan, telah kami nantikan dirimu untuk menjalani perintah Allah, hingga pada tujuh mata air akan kami berikan kepadamu tujuh batu yang pemiliknya dahulu adalah orang-orang yang taat kepada Allah dan penuh kasih sayang kepada ummat, akan kami antarkan kedalam kantong yang telah dirimu siapkan, dan sebagian pengikutmu menjadi saksi kebesaran Allah atas peristiwa malam ini, katakan kepada mereka, agar mereka dapat menjalankan perintah Allah yakni berkasih sayang kepada makhluk-makhluk Allah, jika mereka hendak menjadikan kami penghidupan untuk mereka, hal itu telah menjadi ketetapan Allah, dan perhatikanlah zakat serta fakir miskin, yang demikian itu menjadikan kami bahagia dalam dzikrullah dan menjadi keberkahan bagi mereka".


Nabi Khidr a.s berkata kepadaku, "Wahai Ahmad, katakan kepada Ummat Nabi Mulia Muhammad, sungguh tidaklah Allah memberikan syurga kepada mereka yang tidak mempedulikan zakat atas perniagaan dan ladang-ladang mereka, jika Allah menimpakan kesengsaraan dan kebangkrutan keatas mereka, sungguh yang demikian itu sangatlah mudah Allah lakukan, setelah mereka mendengar perintah Allah untuk membayar zakat lalu mereka meremehkan dan lalai, tidaklah mereka dapati pandangan kasih sayang Allah dan syafaat Rasulullah kelak pada kubur-kubur mereka, dan mereka benar-benar akan dilemparkan kedalam neraka jahannam, mereka itulah seburuk-buruk manusia yang melalaikan zakat."



Nasehat Nabi Mulia Muhammad


"Wahai Ahmad, Kakekmu Nabi Mulia Muhammad menyampaikan nasihat ini untukmu, 

"Sungguh seorang laki-laki bagaikan sebuah tiang pancang di tengah-tengah antara dua bejana penimbang, sebanyak apapun beban pada keduanya, tiang pada tengah-tengah neraca itulah yang menerima beban berat dari kiri dan kanannya, begitulah perumpamaan seorang laki-laki diatas dunia, yang wajib menjalankan perintah Allah dengan kuat dan kokoh, Aku Muhammad Rasulullah menyaksikan seorang cucuku diatas dunia, di bahu kiri dan kanan Allah letakkan beban ummat, dan di dalam kedua genggamannya Allah titipkan istri-istri dan anak-anak yang wajib ia genggam dengan lembut dan penuh kasih sayang, jika menetes dua butir air mata pada mata hatinya, sungguh Aku Muhammad pun meneteskan seribu tetesan air mata untuknya, jika dirinya merasakan sakit, aku pun memohon agar Allah meringankan sakitnya."


"Wahai Khidr saudaraku, Aku Muhammad bin Abdullah. Meminta kepadamu, lembutlah dalam mendidiknya, dan terimalah kekurangannya, dan hiburlah ia jika bersedih, karena tidaklah Allah izinkan Aku melakukannya karena terhalang dinding syurga dan dunia, sampaikan cintaku kepada para pecintanya, aku Muhammad bin Abdullah hanya berharap ia sabar dan menerima segala ketetapan Allah, dan bersabar atas segala yang Allah perintahkan kepadanya. Tidak ada hak syafaat kecuali ia memilikinya dengan menjalankan perintah Allah atas dirinya. Aku Muhammad bin Abdullah akan berlepas diri dari semua anak keturunanku jika ada setitik kesombongan dan setitik hubuddunia dalam hati mereka."


"Wahai Khidr... Sampaikan salam cintaku kepada satu-satunya cucuku di negeri itu, aku mencintainya jika ia tetap pada hatinya yang penuh kasih sayang kepada istri-istri dan anak-anaknya. Dan cinta yang besar kepada semua pengikutnya yang sabar dan menjaga hati mereka, yang tak mendahuluinya dalam setiap langkah dan perbuatan dan tidak melakukan gholuw dan kemusyrikan."


Nabi Khidr a.s berkata, "Wahai Ahmad, sungguh Allah hendak memberikan keberkahan atas perahumu, kecuali kepada orang-orang yang mempunyai hati yang di kotori oleh hubud dunia dan menginginkan dunia dengan kekerasan hati dan kesombongan."


Ahmad F. bin Abudullah A. Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung