Menjaga Keimanan dan Tauhid di Tanah Arkhabil: Melawan Upaya Penghancuran dari Dalam

   
Menjaga Keimanan dan Tauhid di Tanah Arkhabil: Melawan Upaya Penghancuran dari Dalam

Menjaga Keimanan dan Tauhid di Tanah Arkhabil: Melawan Upaya Penghancuran dari Dalam

gambar hanya sebagai ilustrasi

Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English



6 November 2024

Menjaga Keimanan dan Tauhid di Tanah Arkhabil: Melawan Upaya Penghancuran dari Dalam


Nabi Khidr a.s mendatangiku, beliau berkata,

"Wahai Ahmad, hendaklah kamu bersabar dan menjalankan perintah Allah di bulan ini, bukankah telah aku perjalankan dirimu bersamaku ke Negeri Malaka, mudah bagi Allah menempatkanmu bersama mereka dengan caraNya, janganlah dirimu lemah dan merasa malu meminta mereka untuk taat kepadamu, yang demikian itu pernah dilakukan Kakekmu yang mulia Muhammad kepada sahabat-sahabat Beliau menetapkan peraturan dan kewajiban dalam perniagaan, dan katakan kepada para pengikutmu di negeri itu, Allah hanya memberikan kesempatan kepada 11 pengikutmu di negeri itu dalam lima perniagaan dari sebelas perniagaan yang Allah perintahkan, sungguh Allah membuka jalan menuju kejayaan jika mereka termasuk orang-orang yang bersungguh-sungguh."


"Wahai Ahmad, bukankah telah aku katakan kepadamu, agar dirimu tidak mengurangi sedikit pun apa-apa yang aku perintahkan kepadamu dalam menuliskan khabar yang aku sampaikan ? Agar dirimu menuliskan kalimah bahwa telah Allah ciptakan bintang berjalan untukmu dengan bentuk perahu yang bertuliskan Ahmad Al-Makhfy ? Namun dirimu menguranginya dan tidak menuliskannya pada pengkhabaran yang lalu, sungguh sakitmu adalah disebabkan keenggananmu menuliskannya. Maka tuliskanlah kembali pada hari ini, sebagai bukti kebenaran dari khabar-khabar yang dirimu sampaikan, dan Allah hendak kembali mempertegas bintang berjalan itu diatas langit, hingga dapat disaksikan oleh para cendikiawan yang sombong. Sungguh Allah akan mengukir 11 pelangi dilangit saat dirimu menjalankan perintah dalam menyelesaikan jalan perniagaan dengan keikhlasan pengikutmu disaat dirimu berkholwat ditempat yang aku tentukan, tinggalkanlah istri-istrimu beberapa waktu untuk berkholwat. Yang demikian itu adalah jalan menuju ridho Allah atas perniagaan yang akan dilakukan para pengikutmu. Hingga Allah membuka pintu perniagaan di lima negeri, yang demikian itu mudah bagi Allah melakukannya, dialah Allah yang Maha Penyantun lagi Maha Kaya."


"Wahai Ahmad, katakan kepada para pengikutmu, sungguh para pencuri berita darimu telah ditetapkan Allah sebagai pengikut iblis, sungguh iblis dahulu adalah pencuri berita langit hingga Allah menciptakan suwaz dan nukhash sebagai panah-panah penjaga langit, katakan kepada mereka, apakah mereka mengira akan menjadi mahsyur dengan mencuri berita darimu...? Tidak..!! Allah akan menimpakan beban pada dada-dada mereka karena kedustaan yang mereka lakukan, sebagaimana Allah menimpakan kehinaan kepada para pendusta di negerimu yang mengatakan telah menjumpaiku secara nyata, dan yang mengatakan bahwa aku telah memberikan perintah untuk memilih calon pemimpin di negerimu dan akan menemui kemenangan, namun Allah menghinakannya dengan tidak memberikan kemenangan kepada pemimpin yang di pilihnya, sungguh Allah akan menghinakan mereka yang berdusta atas namaku dan nama Kakekmu yang Mulia Muhammad Rasulullah, hingga kebuntuan mereka jumpai disetiap upaya menuju kemahsyuran, sebagian Allah kembalikan kepada keadaan semula ( hina dan miskin ) dan sebagian Allah timpakan penderitaan dan bencana keatas diri mereka. Yang demikian itu agar mereka bertaubat dan kembali kepada jalan yang haq."


"Wahai Ahmad, Allah adalah Tuhan yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya, segala ciptaan adalah makhluq yang tidak akan sama dengan yang menciptakan, amat ceroboh dan hinanya mereka yang mengatakan bahwa Nur Allah adalah Nur Muhammad dan Nur Muhammad adalah Nur Allah, sungguh mereka kaum kafir yang telah lama hendak menghancurkan iman dan islam dengan mempelajari islam lah yang mengatakan demikian, yang demikian itu adalah upaya kaki tangan dajjal dan iblis dalam menghancurkan iman dan islam dalam dada ummat Nabi Mulia Muhammad, tidaklah sama orang yang menutup bagian aurat mereka dengan orang yang hanya menutup wajah mereka dengan kain sutra sementara aurat mereka terbuka tanpa pakaian, yang demikian itu adalah perumpamaan bagi ummat Nabi Mulia yang bertarikat dan bermakrifat namun bodoh dalam ilmu syariat. Hendaklah para pemimpin di tanah Arkhabil menyadarinya. Dan hendaklah para pemimpin di tanah Arkhabil menyadari, bahwa ilmu Tauhid yang awal adalah apa yang di tuliskan sahabat kakekmu yang Mulia Muhammad di Madinah yaitu Malik bin Annas dan aku Balya bin Malkan menyukai karyanya, dan sungguh Abu Hasan Al-As'ariy menuliskan hal yang sama dengan cara memperindah tulisan dan karyanya yang tidak keluar dari apa yang telah sahabat-sahabat dan istri-istri Kakekmu yang Mulia Muhammad mengajarkannya. Hendaklah mereka para Ulama di tanah Arkhabil memegang teguh Tauhid itu. Hingga musuh-musuh dalam selimut agama yang haq tidak mampu menggoyahkan keimanan ummat akhir zaman. Yang demikian itu akan memperkokoh dienul haq diatas tanah Arkhabil."


"Wahai Ahmad, janganlah dirimu kembali mengurangi apa yang aku sampaikan kepadamu dan harus disampaikan dalam tulisan-tulisanmu. Yang demikian itu lebih mendatangkan kecintaan Allah kepadamu, dan janganlah dirimu merasa berat hati dalam menyampaikan perintah kepada para pengikutmu hanya karena malu atau takut menggores hati para pengikutmu, katakanlah kebenaran walaupun pahit yang harus kamu telan dan rasakan. Sungguh mudah bagi Allah menggantikan pengikut yang lebih taat dan berani menjalankan perintah walau harus berdiri diatas ribuan duri dan api sekalipun. Karena dunia akan tunduk kepada hamba Allah yang taat lagi bertaqwa dan dunia akan menjauhi orang-orang yang lalai lagi ceroboh."


"Wahai Ahmad, bersegeralah dirimu ke tepi lautan pada hari ini, apakah dirimu tidak mendengar kerinduan gunung dan lautan...? Berkholwatlah...!!! Setelah selesai dirimu dengan urusan dunia hari ini, yakni menebuskan lima dari sebelas perniagaan."


Ahmad F. bin Abdullah A. Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung