Bahan Pengawet Pada Tubuh Fir'aun Berasal Dari Tanah Arkhabil

   
Bahan Pengawet Pada Tubuh Fir'aun Berasal Dari Tanah Arkhabil

Bahan Pengawet Pada Tubuh Fir'aun Berasal Dari Tanah Arkhabil

gambar hanya sebagai ilustrasi



3 Desember 2024

Bahan Pengawet Pada Tubuh Fir'aun Berasal Dari Tanah Arkhabil


Nabi Khidr a.s mendatangiku di sela-sela aku mengamalkan apa yang di ajarkan beliau kepadaku, beliau berkata,

"Wahai Ahmad, sungguh aku mengkhabarkan kepadamu, tentang segala yang Allah ciptakan diatas dunia dalam enam masa, 

  • sungguh pada awal penciptaan Langit dan Bumi
  • kemudian setelah itu telah Allah turunkan air hujan dari langit dengan satu ledakan saja,
  • hingga terbentuklah sungai-sungai dan gunung-gunung serta lembah dan daratan yang basah dan kering, sebagian Allah ciptakan agar manusia dapat hidup diatasnya dan sebagian sebagai pelindung bagi manusia,
  • Allah ciptakan tumbuhan dan hewan sebagai penunjang kebutuhan manusia diatas dunia,

yang demikian itu telah Allah tuliskan sebelumnya pada LauhNya. Dialah Allah yang Maha Memelihara segala sesuatu tanpa luput dari pandanganNya."


"Wahai Ahmad, bukankah telah mereka baca dan fahami segala yang telah aku khabarkan kepadamu, tentang Langit dan Bumi...? Apakah mereka hanya membaca lalu melupakan nya...? Sungguh Allah Azza Wajalla Maha Melihat dan Maha Mengetahui segala isi hati hamba-hambaNya. Sungguh mereka tidak akan pernah tau apa yang akan mereka hadapi di hadapan mereka dan apa yang akan terjadi diatas Bumi beberapa tahun di hadapan mereka, dan apa yang kaum kafir kerjakan diatas tanah mereka bersama orang-orang yang mencintai dunia dan bernafsu untuk mencapai kejayaan dengan cara yang curang. Sungguh aku Balya bin Malkan medapatakan perintahNya pada hari ini untuk menyampaikan kebenaran kepadamu. Tulislah...!!! Dan janganlah dirimu merasa takut dan ragu."


"Wahai Ahmad, katakanlah, bagaimana mungkin di tanah Khizba di Negeri Arkhabil lalu penduduknya membeli buah-buahan dan sayur-sayuran dari negeri yang lain...? Sedangkan di tanah Arkhabil lah dahulu mereka negeri-negeri yang jauh datang untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan...? Sungguh pada tubuh Fir'aun yang dibekukan dan diabadikan Allah ada rempah-rempah yang di datangkan dari negeri mu wahai Ahmad, apakah mereka tidak menelitinya...? Sedangkan Fir'aun ada pada zaman saudaraku Nabi Musa, bukankah mereka (kaum cendikiawan barat) mempelajari ilmu seorang muslim bernama Abu Ali bin Abdullah bin Sina lalu tepat pada tahun kelahiranmu mereka dari barat baru menemukan garam dan rempah-rempah pada tubuh fir'aun, sungguh rempah itu bernama qaranfal di zaman ku, yang hanya tumbuh di negeri mu ini wahai Ahmad. Sungguh mereka takjub dengan apa yang Allah turunkan kepada Kakek mu yang Mulia Muhammad (Al-Qur'an), yang mana didalamnya menceritakan bagaimana fir'aun dan kematiannya di lautan, lalu Allah abadikan tubuhnya sebagai bukti kekuasaan Allah dan kemurkaan Allah kepada orang-orang yang lalai dan mengabaikan peringatan dan nasihat yang dibawa oleh para utusan Allah. Sebagian menutupi kebenaran Al-Qur'an dan sebagian masuk ke dalam Islam karena kecerdasan akal dan kelembutan hati mereka."


"Wahai Ahmad, sungguh pada sifat iblis adalah sifat tergesa-gesa dan lalai serta sombong, 

  • hendaklah tidak ada dalam perahumu yang bersifat demikian,
  • dan janganlah mereka mendahului apa yang aku perintahkan kepadamu atas diri mereka,
  • dan hendaklah mereka bersabar atas ladang-ladang mereka,
  • dan hendaklah mereka menunggu apa yang tengah dirimu dan beberapa orang pengikutmu perjuangkan,

yang demikian itu lebih mendatangkan kasih sayang Allah atas perahumu, bukankah telah aku sampaikan atas keinginan Allah kepadamu...? Tentang kisah seorang Raja yang bijak dan dia seorang utusan, dialah Zulkarnain yang shaleh. Sungguh Allah mengutusku kepadanya menjadi penasihat dan memperhatikan sekelilingnya, sebagaimana saat ini aku telah memperhatikan sejak lama tanah Arkhabil atas perintahNya. Apakah mereka yang hidup di masa sebelummu ditanah ini adalah orang-orang yang lemah dan bodoh ? Tidak !!! 

  • Sebagian mereka pelaut yang bijak dan pandai,
  • dan sebahagian dari mereka adalah pembuat perahu yang lebih besar dari perahu-perahu di negeri yang lainnya,
  • sebagian mereka adalah petani yang cerdas,
  • sebagian dari mereka pedagang yang mampu mengelilingi sebagian dunia dalam perdagangan rempah dan hasil bumi di Negeri Arkhabil,
  • dan kebanyakan dari pendahulu di negeri Arkhabil adalah pejuang yang kasatria.

Hingga datang kaum yang melampaui batas dan yang hendak mengusai tanah Arkhabil. Sungguh telah Allah bebeaskan Negeri mu dari penjajahan di masa lalu, yang demikian itu adalah disebabkan perjuangan orang-orang sebelum mu yang gagah dan atas kekuatan cinta mereka kepada Negeri mereka sendiri, hingga Allah dengan Iradah Nya menjadikan negeri Arkhabil aman dan tentram tanpa penjajahan. Tahukah kamu wahai Ahmad..? Apa penyebab tanah Arkhabil di jajah dahulu? Sungguh adanya orang-orang yang Hubuddunia (gila jabatan, pangkat, harta dan pezina) semua itu adalah sumber dari perpecahan dan pengkhianatan. Yang demikian itu adalah seburuk-buruk manusia, sedangkan mereka bagaikan orang yang memakan bangkai suadara nya lalu mengantuk dengan perut yang kenyang, lalu terbuai oleh hembusan angin yang sejuk dan bersandar pada sebilah pedang terhunus di lehernya di tepi jurang yang curam."


"Wahai Ahmad, kerjakanlah apa yang Allah perintahkan ini, dan bersabarlah, katakan kepada para pengikutmu saat ini, apakah keputusan mereka lebih sempurna dari pada ketetapan Allah atas diri mereka...? Dan apakah mereka hendak kembali menelan lidah-lidah mereka hingga hidup dalam pelukan syetan-syetan...? Sungguh Allah Maha Megetahui apa yang ada dalam hati mereka dan apa yang mereka kehendaki, bukan mereka yang bernafas lalu hidup di atas dunia, tapi kehendak Allah lah hingga dirimu dan mereka hidup dan bernafas diatas dunia. Allah Azza Wajalla berkata kepadaku, "Wahai Bani Nuh, apakah Ahmad dan mereka mengira telah menjadi lebih bijak dan pandai dari pada aku Balya bin Malkan...?"


"Wahai Ahmad, hendaklah dirimu mempersiapkan beberapa pengikutmu dan ladang-ladang mereka, sebagai contoh atas apa yang aku ajarkan kepadamu. Sungguh Allah menghendaki ladang-ladang di negeri mereka tidak terbuai dengan bujuk rayu kaum yang melampaui batas terhadap harta dunia, sungguh mereka tidak mengetahui, bahwa apa yang mereka letakkan di tanah dibawah pohon-pohon mereka adalah penyubur sementara, yang akan hanya berbuah beberapa musim saja, dan tidaklah lama umur pohon-pohon mereka setelah beberapa kali memberikan hasil panen yang berlimpah, sedangkan di negeri yang tak jauh dari negeri mu mereka bersungguh-sungguh dalam memperhatikan pertanian mereka dengan ilmu dan pohon yang mereka ambil dan contoh dari kepandaian orang-orang sebelum mu diatas Negeri Arkhabil. Ajarkan kepada mereka diatas tanah Arkhabil bersama dua pengikutmu, agar kelak tanah Arkhabil menjadi subur dan memahami penyebab turunnya hasil pertanian mereka. Dan beberapa penyakit disebabkan ketidaktahuan mereka dengan obat-obatan yang telah Allah tumbuhkan dari pohon-pohon di sekeliling mereka. Apakah kecantikan wajah dan keindahan tubuh harus di tukar dengan harga yang mahal ? Yakni dengan memakai yang haram lalu lari dari yang halal ? Sungguh jika kecantikan dan kegagahan adalah tujuan mereka. Katakan kepada mereka, lihatlah orang-orang yang telah mendahului mereka, tidaklah ada yang abadi diatas dunia. Sungguh tubuh manusia akan termakan oleh zaman, yang pada akhirnya kembali kedalam tanah. Apakah tidak ada keinginan dari mereka mati dalam keadaan yang baik...? Hingga dunia menjadi tujuan...? Katakan kepada mereka para pengikutmu, 

  • hendaklah mereka bersungguh-sungguh dalam mempelajari syariat yang beberapa pengikutmu tuliskan,
  • dan hendaklah mereka bersabar atas segala yang tengah dirimu jalankan,
  • dan hendaklah mereka berkuat hati dalam menciptakan warisan terbaik akhir zaman, diatas ladang-ladang dan rumah-rumah mereka.

Yang demikian itu lebih utama dari pada mereka merasa lebih baik dari aku Balya bin Malkan. Sungguh jika mereka di izinkan Allah memlihat ladang-ladang di tanah Qof, mereka akan bertanya, bagaimana tanaman ini tumbuh sedangkan sebagian tanaman tidak menyentuh tanah...? Sungguh segala yang ada diatas dunia adalah Allah yang memelihara dan menciptakannya, bukan aku Balya bin Malkan yang bijak, tapi Allah lah yang Maha Bijaksana dan Maha Berkuasa untuk menjamin segala sesuatu diatas dunia itu hidup dan tumbuh serta terjaga."



Ahmad F. bin A. Alwi Syam

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung