gambar hanya sebagai ilustrasi |
Pilih bahasa : Arabic | Turkish | English
19 Januari 2025
Fenomena Planet Sejajar dan Pertemuan Pengikut Ahmad
Nabi Khidr mendatangiku dan berkata,
"Wahai Ahmad, sungguh aku mendapatkan khabar gembira dari Allah Azza Wajalla, tidaklah ada perbedaan pengikutmu yang datang dan yang berhalangan datang disebabkan uzur yang tidak dapat mereka hindari. Sungguh ketaatan seorang perempuan kepada suami mereka membuka ridho Allah atas diri mereka dan pasangan mereka, hendaklah mereka bersyukur dan bersabar."
"Wahai Ahmad, bukankah dahulu ayahmu menyaksikan bagaimana sebuah pohon kelapa merunduk di sisi rumah kekekmu, sedangkan dirimu baru saja dilahirkan dan tidaklah Allah memberimu nyawa hingga dua hari dirimu berada di sisi ibumu hingga air mata ibumu menetes dan orang-orang mengira dirimu akan mati, lalu ayahmu mengira bahwa pohon kelapa itu mati dan tumbang. Sungguh Allah hendak memberi khabar kepada ayahmu tentang hari kelahiranmu, dan menundukkan pohon kelapa agar ia mudah memetiknya untuk memandikan dirimu di hari jumat, dan Allah meniupkan ruh dan memberikan kehidupan kepadamu, sungguh tidaklah pantas dirimu merasa takut dan tidak pula pantas dirimu tinggi hati (sombong), Allah lah yang memberikan perintah kepadaku agar meminta ibumu memandikanmu dengan air kelapa, hendaklah dirimu bersyukur."
"Wahai Ahmad, sungguh Allah hendak memberikan karuniaNya kepada beberapa pengikutmu yang sakit lalu ia menjadi sehat dan gagah pada awal perjumaanmu dengannya di tempat itu, dan Allah meluruskan semua ciptaanNya dilangit sebagai tanda ridhoNya atas banyaknya fakir miskin dan yatim yang makan bersamamu. Dan janganlah merasa khawatir, sungguh Allah lah yang Maha Mencukupi segala yang dibutuhkan di tempat itu, dan Allah lah yang Maha Pemberi dan Maha Penyantun. Dan hendaklah dirimu berlaku adil kepada semua yang hadir di tempat itu."
"Wahai Ahmad, sedikitkan tidurmu dan sedikitkan makanmu pada masa itu, berlakulah sebagaimana Kakekmu yang Mulia Muhammad memperlakukan tamu-tamunya, hendaklah dirimu memperhatikan istirahatmu hingga waktu yang cukup dan hendaklah dirimu sedikitkan waktu masa berdiri pada mimbar malam itu. Duduk bersama ummat Nabi Mulia dan saling berkasih sayang lebih utama daripada dirimu berdiri diatas mimbar."
"Wahai Ahmad, aku mendengar tentang fitnah kepadamu, siapakah yang melindungimu dan mereka ? Tetaplah bersabar, Allah lah yang Maha Berkuasa atas dirimu dan diri mereka. Kelak mereka akan memahami, tidaklah ada yang mengetahui masa turunnya hidayah Allah, tidak pula dirimu dan aku, sungguh sebagian orang-orang yang dahulu hendak berlaku dzalim kepada Kakekmu yang Mulia Muhammad, saat ini berada pada sisi Allah sebagai syahid di jalan Allah dan Rasulullah. Allah lah yang Maha berkuasa atas dirimu dan mereka yang menghina dan memfitnahmu. Hendaklah dirimu dan para pengikutmu bersabar. Apakah mereka mengira dirimu mengejar upah dari semua yang Allah perintahkan kepadamu...? Jika demikian keadaan mereka, kelak mereka akan tertunduk malu dihadapan Allah sementara tidaklah ada jalan kembali keatas dunia. Jalankan saja semua yang menjadi ketetapan atas dirimu dan abaikan segala hal yang tidak mendatangkan manfaat untuk akhiratmu."
"Wahai Ahmad, diantara barisan bintang-bintang dan bulan yang berbaris di hari itu, sungguh Allah Azza Wajalla yang Maha Berkuasa atas segala ciptaanNya, yang demikian itu adalah nasihat keatas ummat Nabi Mulia Muhammad, agar hati dan iman serta amal mereka tegak lurus menuju cinta dan kasih sayang Allah, dan menjauhi permusuhan dan kedzaliman dan kemaksiatan diatas dunia. Yang demikian itu adalah tanda-tanda dari Allah bagi kaum yang berakal."
"Wahai Ahmad, berilah upah kepada mereka yang membantumu di tempat ini (tempat acara KAZ), sebagaimana yang telah dikatakan salah satu pengikutmu, dan janganlah dirimu mengabaikan sahabat-sahabatmu yang ikhlas mengerjakan kerjaan mereka di tempat itu. Perhatikan makan dan minum mereka dan masa istirahat mereka. Dan hendaklah dirimu berada bersama mereka di setiap mereka bekerja walau hanya membuat mereka tersenyum. Sungguh kehadiranmu membuat semangat mereka dalam mempersiapkan tempat itu. Yang demikian itu menjauhkan dirimu dari sifat sombong dan mendatangkan cinta Kakekmu yang Mulia Muhammad. Tidaklah seorang pemimpin lebih di cintai Allah melainkan ia pandai memuliakan dan memperhatikan semua yang di pimpinnya. Sungguh nerakalah tempat kembali pemimpin yang sombong dan angkuh lagi malas dan berlisan kasar lagi kotor. Kelak mereka akan dibangkitkan dalam barisan fir'aun dan iblis dalam satu ikatan rantai yang menyala."
Ahmad F. bin Abdullah A. Syams