Gelombang Manusia Yang Hadir dan Rumah Yang Tenggelam

   
Gelombang Manusia Yang Hadir dan Rumah Yang Tenggelam

Gelombang Manusia Yang Hadir dan Rumah Yang Tenggelam

gambar hanya sebagai ilustrasi

Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English



29 Januari 2025

Gelombang Manusia Yang Hadir dan Rumah Yang Tenggelam


Nabi Khidr a.s mendatangiku dengan senyuman, dan beliau berkata,

"Wahai Ahmad, Allah Azza Wajalla berkata kepada ku, Wahai Abul Abbas Bani Sam Bin Nuh, demi bulan yang berbaris, sungguh tidak ada yang membuat penduduk tersenyum di pagi itu, kecuali hamba-hambaKu yang saling menebarkan kasih sayang dan menguatkan tali silaturrahmi, tidak akan Aku biarkan mereka kecuali dengan ganjaran Pahala dan kebaikan-kebaikan yang banyak. Wahai Bani Sam, sampaikan kepada Ahmad, hendaklah ia saat itu tidaklah menjadi khawatir dan ragu, tentang anak yang akan Aku sembuhkan dari sakitnya di masa perjumpaannya dengan beberapa pengikutnya, dan telah tunai janji Ku kepadanya. Hendaklah ia bersyukur. Tidaklah ada Tuhan selain Aku (Allah) hendaklah mereka (hamba-hamba Allah) bertaqwa dan beramal shaleh."


Nabi Khidr berkata kepadaku,

"Wahai Ahmad, sesungguhnya aku Balya Bin Malkan selalu hadir pada sholat subuh berjamaah di tempat itu, sebagaimana dirimu berada pada barisan (shaf) terakhir, sungguh tidaklah sia-sia doa mereka yang duduk bersamamu, hingga aku melihat cahaya cinta Allah dan Rasulullah Muhammad yang mulia tercurah keatas diri mereka, hingga ruh-ruh mereka bergetar bahahia, dan jasad mereka merasakannya. Sungguh air mata yang mengalir adalah cara Allah menyatukan hati mereka dengan Rasulullah yang Mulia, tidaklah nampak air mata mereka karena kesedihan, melainkan karena mereka merasa dekat dengan Rabb mereka dan Nur Nabi Mulia Muhammad menaungi mereka, tidaklah mereka perhatikan...? Bahwa awan selalu menaungi mereka dari teriknya matahari...? Apakah mereka tidak mempehatikan...!! Allah menidurkan mereka dengan sangat lembut tanpa mimpi saat berada di tempat itu ? Dan apakah mereka tidak memperhatikan ? Allah lah yang menguatkan mereka hingga penat/lelah pun tak mereka rasakan dan mereka seakan berada pada dipan-dipan yang empuk sedangkan sebagian dari mereka ada yang hidupnya berharta dan berpangkat, sungguh Allah lah yang memberikan ketentraman dan kebahagiaan walau mereka tidur diatas tempat tidur yang tipis dan keras. Yang demikian itu karena Allah memberikan kebahagiaan dan kenyamanan di tempat tersebut."


"Wahai Ahmad, sungguh aku melihat Sittir membawa jutaan pasukan yang bengis, yang tidak pernah luput pandangan mereka kepada semua yang berada di tempat itu, siapakah yang menjaga mereka para pengikutmu dari bujuk rayu sittir dan para penolongnya...? Katakan!! Dialah Allah yang telah mengumpulkan dirimu dan mereka pada tempat itu. Dan Allah lah Yang Maha Pengasih lagi Maha penyantun."


"Wahai Ahmad, Allah lah yang telah menyembuhkan beberapa pengikutmu dari sakitnya, dan Allah lah yang melembutkan getaran di dalam Bumi, hingga hanya beberapa pengikutmu saja yang merasakannya, dan katakan kepada para pengikutmu, hendaklah mereka menahan diri dari kegembiraan yang berlebihan, sungguh mereka yang tidak mampu hadir pada tempat itu, hakikatnya mereka mempunyai derajat yang sama dalam pandangan Allah dan Rasulullah, kecuali di hati mereka ada kesombongan dan merasa dirimu wajib mendatanginya terlebih dahulu. Allah Maha Mengetahui isi hati hamba-hambaNya."


"Wahai Ahmad, 

  • hendaklah para pengikutmu menjaga dirimu yang Makhfiy,
  • dan hendaklah mereka menjaga akhlaqul karimah
  • dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah setelah mereka kembali ke rumah-rumah mereka, 
  • dan menjaga hati mereka dari sifat-sifat tercela,
  • dan menjaga diri mereka dari perbuatan yang sia-sia,
  • dan meluaskan rasa rendah hati (Tawadhu') serta menjauhi Hubbuddunia.

Allah telah membuka pintu Rizki yang tidak di sangka kepada beberapa pengikutmu selama berada di tempat pertemuanmu dengan mereka, hendaklahlah mereka bersyukur. Sungguh aku mendengar bahwa Allah hendak menguji dirimu dan beberapa orang dalam perahumu dengan harta dan jabatan, lalu setelah setahun Allah akan meminta sebagian harta mereka itu untuk dibelanjakan dijalanNya sebagai pengorbanan, hendaklah pengikutmu itu tidak melupakannya, sungguh Allah benar-benar akan menghukum mereka jika mereka lalai."


"Wahai Ahmad, katakanlah, sungguh dari sebelas-sebelas itu adalah yang membuka jalan keberkahan, lalu Allah benar-benar menyibukkan mereka dengan harta dan urusan dunia, hendaklah mereka tidak melupakan kewajibanya kepada Allah, hingga mereka kelak menempati derajat Shalihien dan dermawan. Sungguh Allah hendak menguji mereka. Sungguh kebanyakan mereka (manusia) yang dikaruniakan harta, dapat menjadi sombong dan lalai, hendaklah sebelas-sebelas itu selamat dari ujian dan dari murka Allah."


"Wahai Ahmad, tidaklah kebaikan menjadi sia-sia kecuali Allah memberikan ganjaran yang baik lagi indah. Tetapi sungguh keburukan dan penderitaan yang dialami oleh HambaNya adalah karena kelalaian dan kesombongan dirinya sendiri dan tidaklah kalimat nasihat indah dan tulisan yang bijaksana dari seorang Hamba Allah melainkan Allah akan mengujinya dengan apa yang ia katakan dan tuliskan, namun kebanyakan manusia tidak menyadarinya."


"Wahai Ahmad, bukankah Kakekmu yang Mulia Muhammad telah datang pada mimpimu dimalam perjumpaanmu dengan para pengikutmu ? Lalu Beliau Nabi Mulia Muhammad memberikan gambaran kebahagian kampung akhirat bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa, dan dalam mimpimu Beliau yang Mulia Muhammad meletakkan kalung bercahaya yang menggantung diantara perut dan dadamu...? Hendaklah dirimu merahasiakan apa-apa yang Beliau katakan sebagai ujian bagi istri-istrimu dan para pengikutmu. Hingga benar-benar dirimu berada pada jalan yang disukainya, dan hendaklah dirimu menjalankannya."


"Wahai Ahmad, janganlah bersedih dan janganlah dirimu merasa khawatir, sungguh tak ada perjuangan yang berjalan dengan mudah, dan tidaklah ada perjalanan kehidupan tanpa cobaan dan ujian, sungguh setiap kepenatan dan perjuangan serta pengorbanan yang dilakukan hamba Allah di jalanNya, pastilah Allah ada bersamanya, janganlah merasa diri lebih utama dari orang lain, tapi lakukanlah yang terbaik dalam pandangan Allah. Jika penduduk langit telah memuji, maka penduduk bumi akan serta merta mencintai. Tidak akan berkurang kadar air pada samudera dan tidak akan berubah warna air pada samudera meskipun jutaan air sungai mengalir membanjirinya, begitulah perumpamaan seorang yang ikhlas berjuang diatas jalan Allah dan hambaNya yang bersabar lagi bertaqwa."


"Wahai Ahmad, hendaklah dirimu menjalankan semua perintah yang telah aku sampaikan kepadamu pada malam itu (acara KAZ2), ajarkanlah pengikutmu yang telah aku katakan kepadamu, hingga mereka benar-benar mampu menjalankan amanah dan istiqomah dalam perniagaannya, hingga ladang-ladang di Negeri saudaramu menjadi ladang yang subur lagi membawa keberkahan, katakan kepada mereka, hendaklah mereka bersabar dengan ujian diatas ladang-ladangnya."


"Wahai Ahmad, carilah 13 orang di negerimu yang salah satu dari mereka telah kamu kenal dan telah menjalani ujian yang berat, dan carilah mereka yang ikhlas bersamamu membina ladang-ladang itu, hingga mereka menjadi orang-orang yang saling tolong-menolong untuk menjalankan perintah Allah yang aku katakan kepadamu. Yang demikian itu adalah jalan menuju cinta dan kasih sayang Allah serta membuka jalan keberkahan."


"Wahai Ahmad, akan datang gelombang manusia yang akan naik kedalam perahumu, hendaklah dirimu dan para pengikutmu memperhatikan dan bersabar, dan janganlah para pengikutmu mendahului keputusanmu dalam bermusyawarah, dan jangan pula mereka melupakan perintah Allah agar mereka mengedepankan Akhlaqul Karimah dan kesabaran. Sungguh pertolongan Allah akan datang kepada hambaNya yang bersabar dan istiqomah dalam taqwa dan kuat dalam perjuangan."


"Wahai Ahmad, aku Balya bin Malkan telah menyampaikan kepadamu, dan telah dirimu tuliskan tentang kemurkaan Allah keatas bumi, dan tidaklah pula Allah membiarkan kota di tanah kelahiranmu aman dari bencana yang datang dari langit dan yang datang dari lautan, disebabkan kemaksiatan kaum Sadum dan kesombongan dengan mengatas namakan Rasulullah yang Mulia di kota kelahiranmu, yang telah melukai hati Rasulullah, sedangkan mereka telah mendengar tentang dirimu dan apa yang dirimu sampaikan lalu mereka menganggapmu hanya seorang yang inginkan pujian dan gila, dan sebagian menganggapmu dan apa yang dirimu sampaikan adalah kedustaan."


"Naiklah ke tempat yang tinggi bersamaku, hingga terbenam rumah-rumah mereka dan sebuah roda (Ban) bekas sebagai perahu lebih mereka butukan dibandingkan harta-harta mereka yang mewah."


"Bersegeralah..."


Ahmad F. bin A. Alwi Syam

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung