![]() |
gambar hanya sebagai ilustrasi |
Pilih bahasa : Arabic | Turkish | English
Sabtu 15-2-2025
Batu dari Langit yang Tertulis Alif, Mim, dan Mim di Dindingnya
Nabi Khidr a.s mengahmpiriku di sela-sela perjalananku, Beliau lalu berkata,
"Wahai Ahmad, sungguh Allah Azza Wajalla telah berfirman, "Sungguh mereka mendapatkan kerugian yang nyata, yaitu mereka yang memutuskan segala yang telah disambungkanNya, dan memungkiri segala pemberian Allah atas diri mereka, dan bagi mereka yang berkata-keji atas diri para Nabi dan Rasul". Bukankah Rasulullah yang Mulia Muhammad telah mengajarkan bahwa diam lebih baik dari pada berkata tanpa ilmu dan tanpa tabayyun atas khabar yang mereka dengar...!"
"Wahai Ahmad, tulislah apa yang aku katakan, sungguh telah lama aku katakan kepadamu dan orang-orang disekelilingmu, Allah mengizinkan aku berjumpa denganmu, semata-mata untuk memberikan peringatan dan nasihat, dan atas ke MahaadilanNya aku diberikan izin agar menyampaikan kepadamu tentang diriku, sungguh Allah tidaklah membiarkan para pendusta yang memakai nama para Nabi dan Utusan kecuali dengan hukumanNya yang keras, dan Aku Balya Bin Malkan telah lama mendengar namaku menjadi sandaran mereka para pendusta, sedangkan mereka tidak sama sekali pernah berjumpa denganku."
"Wahai Ahmad, apakah mereka tidak menyaksikan bukti-bukti yang telah nyata di dalam perahumu...? Bukankah pada masa berkumpulnya para pengikutmu dan dirimu di tempat itu, Allah menepati janjinya mengembalikan kesehatan jantung dan penyakit perut anak itu...? Allah lah yang menjamin ia dan ibunya sampai kepada dirimu hingga kembali ke tanah airnya...? Sementara dirimu dan beberapa pengikutmu dalam keraguan dan rasa takut, dan Allah pula yang menjaga semua pengikutmu di tempat itu dari rasa penat/lelah, Allah pula lah yang melindungi semua yang datang dari rasa dinginnya lantai dan Allah membersihkan tempat itu dari nyamuk dan lalat, hingga selama kalian semua berada di tempat itu mereka merasakan ketenangan dan kedamaian. Allah lah yang menjadikan tempat itu aman dan tentram."
"Wahai Ahmad, katakan kepada para pengikutmu dan ummat Nabi Mulia Muhammad, hendaklah mereka menyebut namaku dengan sebutan Sayyid Balya Al-Khidr bin Malkan bani Syam bin Nuh Al-Khidr, bukanlah aku seorang Nabi setelah kedatangan Kakekmu yang Mulia Muhammad, sungguh Nur Kakekmu yang Mulia Muhammad berada pada tempat itu, dan manusia yang bercahaya pada wajahnya dalam mimpi beberapa pengikutmu adalah Beliau Nabi Mulia Muhammad."
"Wahai Ahmad, tidaklah datang diriku kepada mereka yang telah mengatakan bahwa aku telah wafat, kecuali Allah mendatangkan bencana kedalam dada dan diri mereka dan beberapa harta mereka menjadikan mereka menderita lalu sebagian mereka aku akan datang bersama Izrail yang memukul. Yang demikian itu adalah tanda kemurkaan Allah atas dusta dan kebodohan mereka yang nyata. Hendaklah dirimu dan para pengikutmu bersabar. Bukankah mereka telah membaca kisah kelahiran dan kedatangan Kakekmu yang Mulia Muhammad ? Yang sebagian kaum Nasrani dan Yahudi mengira Nabi Penutup sama dengan mereka, dalam bentuk dan rupa (fisik) dan mereka mengira akan datang dari kaum mereka...? Sungguh saat ini pun mereka yang mengingkari khabar yang dirimu sampaikan tidak jauh berbeda dengan bani Israil dan mereka yang mendustakan Muhammad yang mulia di zaman dahulu. Sebagian dari cendikiawan barat menyembunyikan wujud dan bentuk batu langit yang berputar, yang terdapat pada dinding batu itu bertuliskan Alif Mim dan Mim yang bermakna Ahmad dari Muhammad. Sungguh kelak Allah perlihatkan kepada mereka, bukti-bukti yang datang dari langit. Apakah mereka hendak mengingkarinya...?"
"Wahai Ahmad, janganlah takut untuk menuliskan apa yang aku sampaikan kepadamu, karena Allah akan memberikan pembelaan keatas diri kita. Bersabarlah... Sungguh Ramadhan yang mulialah yang wajib dirimu dan para pengikutmu sambut dengan kegembiraan dan amal-amal shaleh disepanjang bulan itu."
Ahmad F. bin A. Alwi Syam