Tanah Yang Terbelah, Peringatan Kepada Negeri Yang Sombong dan Melampaui Batas

   
Tanah Yang Terbelah, Peringatan Kepada Negeri Yang Sombong dan Melampaui Batas

Tanah Yang Terbelah, Peringatan Kepada Negeri Yang Sombong dan Melampaui Batas

gambar hanya sebagai ilustrasi

Pilih bahasa :  Arabic  |  Turkish  |  English



1 Februari 2025 (Sabtu)

Tanah Yang Terbelah, Peringatan Kepada Negeri Yang Sombong dan Melampaui Batas


Nabi Khidr a.s mendatangiku dan beliau berkata :

"Wahai Ahmad, tuliskan dan jangan mengurangi dan jangan pula dirimu menunda menyampaikannya, hendaklah dirimu bersegera bangkit dari tempat dudukmu dan menjalankan segala perintah selama 10 hari, agar semua yang telah aku katakan dan ajarkan kepadamu terlaksana dengan benar."


"Wahai Ahmad, sungguh bulan Sya'ban adalah 

  • bulan ketenangan
  • dan bulan perjalanan
  • serta bulan kakekmu yang Mulia Muhammad Saw,

sungguh pada 8 dan 8 adalah ayat pemisah antara yang hak dan yang bathil, dan bulan dimana segala amal perbuatan hamba-hamba Allah tersimpan dalam Lauhul Mahfudz dengan kuatnya. Hendaklah para pengikutmu melakukan amal shaleh di bulan ini, walau sekedar memberikan sebutir beras kepada seekor ayam di halaman rumahnya. Sungguh tidak ada kebaikan sekecil apapun yang tak mendapatkan ganjaran terbaik dari Allah Azza Wajalla."


"Wahai Ahmad, berjalanlah sebagaimana orang-orang terdahulu melakukanya hingga hari pertengahan bulan Sya'ban, sungguh perjalanan menaiki dan turun bukit adalah perjuangan orang-orang terdahulu dalam mencari air untuk bekal di musim Ramad (musim kering) di bulan berikutnya. Apakah tidak kamu perhatikan guncangan dan getaran gunung dan bumi yang berbisik...? Aku Balya bin Malkan menantimu di tiga tempat yang telah di khabarkan kepadamu, di tempat pertemuanmu dengan para pengikutmu."


"Wahai Ahmad, tidaklah bermanfaat tanah Qof pada diri para pengkikutmu, melainkan jika tanah itu di campurkan pada tanah ladang-ladang pengikutmu yang telah aku khabarkan kepadamu, sungguh aku telah memaklumi perbuatan mereka terhadap tanah itu, sebagaimana Allah mengampuni perbuatan mereka di tempat itu, hendaklah para pengikutmu tidak melakukan sesuatu tanpa izin darimu, dan aku hanya tersenyum melihat perbuatan mereka, sungguh tidak aku jumpai hati mereka kecuali kegembiraan dan kebahagiaan di hati mereka."


"Wahai Ahmad, naiklah kembali ketempat yang biasa dirimu dan aku bermunajat dan mengetukkan tongkat itu, janganlah dirimu berat melakukannya, sungguh di tengah lautan di pulau yang dingin, gunung itu bersiap menerima perintah Allah. Hendaklah mereka perhatikan, bahwa Allah telah benar-benar menurunkan peringatanNya kepada negeri yang sombong dan melampaui batas, sedangkan di hati pemimpin dan para penolongnya dalam ketakutan dan kegelisahan yang nyata. Sungguh perilaku zina dan kaum sadum, berzina dengan hewan, berzina dengan ibu kandung dan ayah kandung mereka adalah perbuatan yang biasa terjadi di negeri itu, sehingga menyebabkan Allah menurunkan peringatanNya dengan Api dan Hujan badai serta terbelahnya tanah yang telah dan akan terjadi di negeri itu. Hendaklah mereka bertaubat dan memperbaiki diri."


"Wahai Ahmad, sungguh tidaklah ada perbuatan baik di bulan ini yang sia-sia, melainkan ganjaran pahala dan keberkahan dari Allah atas mereka yang melakukan amal shaleh di bulan ini. Hendaklah dirimu bersungguh-sungguh dalam menjalankan perintah dari 13 perintahNya."


Taubat Bagi Pelaku Fitnah dan Ghibah

"Wahai Ahmad, katakanlah, sungguh taubat bagi pelaku Fitnah dan Ghibah adalah jalan pahit yang terbentang dalam pandangan syahwat, sungguh ia bagaikan seorang yang berjalan kesebuah tempat dengan membawa benih pohon duri yang beterbangan, lalu ia harus kembali mencari benih yang tertiup angin lalu ia wajib membersihkan benih-benih yang telah beterbangan kesegala arah itu dan telah menjadi pohon duri yang banyak, itulah perumpamaan taubat bagi orang-orang yang telah melakukan dosa ghibah dan memfitnah. Sungguh akan datang beberapa orang yang telah memfitnahmu dengan keji, katakan kepada mereka tentang cara taubat yang benar, lalu abaikan mereka. Dan jika mereka hendak naik kedalam perahumu, hendaklah ia menempati tempat paling bawah di antara para pengikutmu, hingga aku Balya bin Malkan mengizinkan dirimu memeluk mereka dan menghabarkan kebenaran taubat mereka. Yang demikian itu lebih menjagamu dari kepenatan menghadapi sikap dan sifat mereka. Sungguh memperhatikan dan memperjuangkan nasib mereka yang mencintaimu lebih utama dari pada menangisi para pembenci yang mendapatkan murka Allah atas usaha dan diri mereka. Hendaklah dirimu bersungguh-sungguh dalam menjalankan amanah para pengikutmu yang mencintaimu."


"Wahai Ahmad, katakan kepada istri-istrimu, hendaklah mereka memperindah diri mereka dengan Akhlaqul Karimah mereka yang telah baik menjadi lebih baik lagi dalam padangan Allah. Sungguh amal shaleh yang tersembunyi yang mereka lakukan adalah perbuatan terbaik mereka, dan keduanya menjadi perhatian ummat akhir zaman dan Aku Balya bin Malkan diperintahkan Allah untuk menila perilaku dan sikap mereka kepadamu, serta mengizinkan aku menegur keduanya jika bersalah, setelah diri kita berada di tempat pertemuan kita di bulan ini. Tidaklah Allah menilai amal ibadah mereka dapat menyelamatkan mereka dari api neraka kecuali hanya menjaga hati mereka dari amarah serta menjaga lisan-lisan mereka dari perkataan yang kasar dan sia-sia terhadap dirimu dan anak-anakmu, sungguh apa yang mereka ucapkan akan kembali kepada diri mereka sendiri, dan sungguh Allah menilai mereka bagaikan saudara satu kandung yang bersifat sama, dan Allah menguji mereka dengan apa yang mereka ucapkan. Hendaklah mereka menjaga lisan-lisan mereka dari perkataan yang merugikan diri mereka sendiri. Bukankah Allah telah membuka pintu rizki dan perniagaan kepada mereka berdua ? Hendaklah mereka mentaati hukum-hukum Allah dan hukum-hukum di negerimu dalam perniagaan, sungguh Allah hendak mengangkat derajat mereka dan membahagiakan mereka jika mereka berkuat hati dalam menjaga diri mereka dari bujuk rayu syetan dan amarah, dan Allah benar-benar akan mengembalikan segala yang hilang dan menjatuhkan semua yang menzalimi harta-harta mereka jika mereka bersabar. Sungguh Allah akan melindungi hak-hak mereka dan anak-anak mereka dari kebodohan kaum yang dzalim. Hendaklah mereka bersabar, sungguh mereka yang dzalim kepadamu dan istri-istrimu dengan lisan-lisan mereka akan menelan kembali segala yang mereka ucapkan, dan mereka dalam kebangkrutan dunia dan akhirat, hendaklah mereka bertaubat."


"Wahai Ahmad, tetaplah dalam kerendahan hati dan dengan menjalankan perintahNya, dan tetaplah menjadi Makhfiy dalam pandangan manusia, tidaklah penting dirimu di kenal banyak manusia, tapi lebih wajib daripada itu adalah hasil perbuatan baik dan perbuatan sesuai dengan perintah Allah lah yang wajib dirimu jalankan, banyaknya hasil yang baik lagi indah yang dapat dirasakan ummat Nabi Mulia Muhammad, para fakir-miskin dan yatim dari "tangan mu" lebih utama dari pada banyaknya pujian manusia yang datang kepadamu. Sungguh pakaian indah dan lisan yang manis tidaklah menjamin dirimu selamat dari api neraka yang menyala."


"Wahai Ahmad, hendaklah para pengikutmu yang berada pada barisan terdepan menguatkan hati mereka dan menjalankan semua amanah ummat di dalam perahumu, dan janganlah mereka mengambil keputusan sendiri tanpa bermusyawarah serta tanpa persetujuanmu, karena apa yang kamu putuskan dalam setiap persoalan adalah keputusan yang telah aku ketahui dan dari Allah lah aku dan dirimu mendapatkan ketapan."


"Hendaklah mereka perhatikan..."


Ahmad F. bin A. Alwi Syams

Diperbarui
Tambahkan Komentar

Translate

Pengunjung