![]() |
gambar hanya sebagai ilustrasi |
Pilih bahasa : Arabic | Turkish | English
10 Maret 2025
Lima Kepada Lima & Angin dan Air Sebagai Hukuman Allah Kepada LGBT
Nabi Khidr a.s mendatangiku menjelang berbuka puasa dan beliau mengucapkan salam lalu berkata,
"Wahai Ahmad, aku mendengar mereka tetap mengatakan bahwa ini adalah bencana tahunan, dan mereka berusaha mencari orang-orang yang pandai dalam membuat bendungan dan mengalirkan sungai-sungai, lalu para pemimpin itu mencari cara untuk memecahkan masalah tanpa hati dan adab, sungguh yang mereka hadapi adalah Rabb mereka yang murka akan kekufuran dan kesombongan mereka."
"Wahai Ahmad, sungguh aku mendatangimu kali ini dengan membawa perintah, sungguh angin dan air serta beberapa bukit hendak menjalankan perintah Allah ke wilayah sebelah timur dari negerimu, sebagai hukuman atas kedzaliman tersembunyi yang mereka lakukan terhadap negerimu dan negeri saudaramu dengan melindungi LGBT dinegeri mereka. Sungguh angin akan Allah jadikan alat untuk menunjukkan kekuasaanNya. Hendaklah mereka berpaling dari melindungi "Dajjal" dan hendaklah mereka beriman kepada Allah dan beriman kepada Kakekmu yang Mulia Muhammad, apakah mereka mengira mereka akan dapat menahan angin yang Allah jadikan alat untuk menghukum...? Sungguh aku Balya bin Malkan pernah menyaksikan badai yang mampu menerbangkan puluhan ekor kerbau dan hewan hingga ke langit. Yang demikian itu mudah bagi Allah, dan Allah Maha Berkehendak lagi Maha Keras hukumanNya."
"Wahai Ahmad, bukankah telah Allah mudahkan beberapa jalan untuk para pengikutmu, hingga hati mereka tentram didalamnya, sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa lagi istiqomah dalam memperjuangkan hak-hak dirinya dan hak-hak orang yang Berada di bawah tanggung jawabnya. Seorang pemimpin harus mempunyai jiwa yang tenang dan hati yang bersih, hendaklah dirimu mengajarkan kepada mereka, agar mereka menjadi bijak, pandai, sabar dan berani serta berakhlaq mulia."
"Wahai Ahmad, bukankah telah Allah jernihkan sumur yang telah aku katakan kepadamu, dan Allah tambahkan sumber mata air didalamnya menjadi 313 mata air yang memancar, yang semula hanya 12 mata air, lalu Allah segarkan rasanya hingga menyegarkan dan menyembuhkan beberapa penyakit...!! Sungguh yang demikian itu adalah isyarat dari Allah, hendaklah dirimu mengajarkan kepada pengikutmu, agar menjaga dan merahasiakan sumur itu. Yang demikian itu agar menjaga hati mereka dari hubud dunia dan kemusyrikan. Kecuali kepada para pengikutmu yang telah mengikat kesetiaan mereka keatas perahumu. Bukanlah telah Allah buktikan bahwa apa yang terkandung di dalam sumur itu adalah benar-benar air yang sama dengan sumur yang Allah hadiahkan kepadaku di atas bukit Gunung Qof...? Apakah mereka tidak memperhatikan...?"
"Wahai Ahmad, Allah telah menetapkan lima agar dirimu dan para pengikutmu menjadi taat dan patuh di bawah lima. Dan henadaklah mereka bersabar dan menjalankan kewajiban mereka di atas perahumu. Sungguh mereka yang berada di garis terdepan hendaklah mampu menjaga hati mereka dan hati para penumpang di dalamnya, dan hendaklah mereka dalam satu perintah bersamamu. Yang demikian itu adalah cara menjaga perahumu dari badai fitnah dan kedzaliman. Sungguh merugilah mereka yang membenci perahumu lalu hendak membuat fitnah yang keji, sedangkan ia mengaku beriman kepada Allah dan Rasulullah. Bukankah Nabi Mulia Muhammad telah mendatangi dalam mimpi beberapa pengikutmu...? Sebagai bukti bahwa Kakekmu yang Mulia Muhammad lah yang mengakui dirimu, dan bukan dirimu mengaku sebagai cucu Rasulullah sebagaimana yang banyak terjadi di negerimu sedangkan mereka dalam keadaan tertipu dan berdusta, sungguh mereka hanya menantikan kebinasaan akal dan hati mereka hingga Allah buka aib mereka di dunia dan di akhirat."
"Wahai Ahmad, negara yang mendapatkan peringatan Allah dengan api yang membakar akibat kebodohan mereka, sedangkan mereka mengabaikan peringatan yang dirimu tuliskan ? Sungguh, ketuklah kembali tongkatmu dan aku Balya bin Malkan akan menjadi saksi bersama angin dan badai serta petir bersama hujan di negeri mereka. Ketuklah dengan keras dan tutup mata hatimu dari rasa iba. Sungguh tidaklah pantas mereka mentertawakan khabar langit, lalu sebagian kelompok mempercayai sesorang itu yang mengaku sebagai Ahmad adalah Ahmad yang sebenarnya, dengan mencuri khabar langit darimu, sungguh ia adalah pendusta dan alat kaum kafir dalam memecah belah Islam. Tidaklah mereka akan menjumpai keberhasilan kecuali Allah yang akan memecah belah dan menjatuhkan mereka ke jurang kehinaan. Yang demikian itu karena Allah tidaklah menyukai hamba-hambaNya yang berdusta dan menghina para sahabat kekasihnya yang Mulia yakni sahabat Nabi Mulia Muhammad."
"Wahai Ahmad, katakan kepada para pengikutmu, hendaklah mereka tetap memahami makna Al-Makhfiy yang Allah sematkan kepadamu masa awal kita berjumpa. Sungguh telah Allah berikan beberapa jalan perniagaan dan telah Allah berikan jalan agar dirimu dapat menjalankan perintah untuk menyuburkan ladang-ladang di tanah-tanah milik para pengikutmu, Bukankah dahulu dirimu tidaklah mengetahui apapun tentang tanah dan air serta tumbuh- tumbuhan...? Lalu Allah memperjalankan dirimu dengan beberapa pengikutmu kepada seseorang Pendusta, yang hendak menipumu, sungguh aku Balya bin Malkan menjadi saksi atas kedustaan dan niat dzalim yang seseorang itu katakan di hadapanmu dan di hadapan dua pengikutmu, apakah tidak mereka perhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang berdusta dihadapanmu...? Hendaklah mereka perhatikan. Sungguh Allah telah mengkhabarkan kepadaku, telah berlipat ganda hutang seseorang pendusta itu hingga ia akan kembali jatuh kedalam kemiskinan. Yang demikian itu disebabkan lisannya berdusta di hadapanmu wahai Ahmad. Tidaklah sama seseorang yang mengangkat kedua tangannya ke arah kiblat ke Hadapan Allah dengan seseorang yang mengangkat kedua tangannya ke arah manusia, sungguh kemuliaan ke atas seseorang hamba yang bertaqwa tidaklah sama dengan kejayaan yang dimiliki para penyembah manusia dan penyembah jabatan dan harta."
"Wahai Ahmad, hendaklah dirimu mengabaikan panggilan dari arah kiri dan arah hadapan sebagaimana yang dikatakan Kakekmu yang Mulia Muhammad di dalam mimpimu, hendaklah dirimu memberikan nasihat terbaik kepada para pengikutmu agar mereka menjalani kewajiban diatas perahumu, hendaklah para petinggi di dalam perahumu membuat peraturan yang menjaga mereka dan yang meringankan mereka, hadaklah para pengikutmu jangan tercerai-berai hingga tak dapat dirimu ketahui keadaan dan kegiatan mereka."
"Wahai Ahmad hendaklah dirimu bersabar."
Ahmad F. bin A. Alwi Syam